commit to user 16
ini  menjelaskan  bahwa  setiap  unit  input  K  dan  L  akan  menurun sebanyak penambahan jumlah input yang bersangkutan.
Kurva  isoquant  ini  digambarkan  hanya  dengan  dua  dimensi absis  dan  ordinat  maka  hanya  menganalisa  dua  faktor  produksi  saja
K  dan  L  dalam  kenyataannya  digunakan  lebih  dari  dua  faktor kombinasi kurva isoquant menggambarkan kemungkinan secara teknis
kombinasi  faktor  produksi  untuk  menghasilkan  sejumlah  output. Makin  produktif  faktor  tenaga  kerja  L  menggantikan  modal  K
maka kurva isoquant makin curam, sebaliknya makin produktif faktor modal  maka  semakin  besar  kemampuannya  untuk  menggantikan
tenaga kerja sehingga kurva isoquant semakin landai.
d.  Fungsi Produksi Constant Elasticity of Substitution CES
Fungsi produksi CES ini secara terpisah berasal dari kelompok ekonom  yang  berbeda:  yang  satu  terdiri  dari  K.J.  Arrow,  H.B.
Chenery, B.S. Minhas, dan RM. Solow; dan kelompok lainnya terdiri dari  Murray  Brown  dan  De  Cani.  Keduanya  berbeda  satu  sarna  lain,
dan pada akhirnya mungkin akan termasuk dalam tingkatan returns to scale.
Murray  Brown  dan  De  Cani    1963    menggunakan  fungsi  ini dengan  ambisius  sekali  untuk  memisahkan  efek  atau  pengaruh
perubahan  output,  keekonomisan  skala,  perubahan  teknis  dan perubahan faktor harga relatif pada permintaan pekerja, data ekonomi
Amerika Serikat selama periode 1890 sampai 1958.
commit to user 17
Fungsi  produksi  ini  menyatakan  bahwa  penghitungan  dasar tingkatan  substitusi  akan  sangat  diperlukan,  tapi  tidak  hanya  terbatas
pada  nilai  apapun.  Fungsi  ini  disebut  Produksi  CES    Constant Elasticity  of  Substitution
.  Di  sini  dijelaskan  fungsi  produksi  Cobb- Douglas  dan  Leontief  adalah  kasus  istimewa  dalam  hubungan  CES,
ketika  substitusi  elastisitas  tersebut  dinyatakan  konstan,  maka  hal  itu hanya  dianggap  perubahan  relatif  faktor  input  dan  harga  tidak
menunjukkan  elastisitas  tersebut.  Nilai  elastisitas  ditentukan  oleh teknik  yang  dipakai  dan  perubahan  teknik  yang  dipakai  tersebut  akan
mempengaruhi  variasi-variasi  elastisitas  pada  setiap  level  pada  faktor input  dan  harga.  Jadi  konstansi  elastisitas  mengacu  pada  invariannya
dalam kaitannya dengan perubahan faktor persediaan relatif dan bukan pada transformasi dari teknik yang dipakai.
Karakteristik  dari  teknik-teknik  yang  bersifat  abstrak  akan mudah dikenali dengan penggunaan fungsi produksi CES. Hal tersebut
berarti fungsi produksi tersebut memungkinkan kita untuk mengetahui perubahan efisiensi suatu teknik, yaitu perubahan returns to scale yang
ditentukan  secara  teknis,  perubahan  dalam  intensitas  modal  sebuah teknik dan perubahan substitusi pekerja untuk modal, dan lain-lain.
Beberapa  penelitian  terkini  menggunakan  fungsi  CES  dengan elastisitas  substitusi  di  bawah  kesatuan  yang  juga  dianggap  lebih
sesuai  untuk  fungsi  produksi  jika  dibandingkan  dengan  penggunaan bentuk  Cobb-Douglas.  Fungsi  produksi  Cobb-Douglas,  elastisitas
commit to user 18
substitusi seimbang dengan kesatuan, tapi dalam fungsi produksi CES, elastisitas substitusi adalah konstan dan tidak semata-mata berbanding
lurus  dengan  kesatuan.  Keempat  ekonom,  Arrow,  Chenery,  Minhas dan  Solow  dalam  Agung  2008:39  juga  telah  mengusulkan  fungsi
produksi CES ini. Persamaan fungsi tersebut ialah: Q=QK,L=A[α
+1α dimana,
Q = output K = input kapital
L = input tenaga kerja
dengan A0,0α1 dan  ≥-1 A  dinyatakan  sebagai  parameter  efisiensi
,  α  sebagai  parameter distribusi, dan   sebagai parameter substitusi
1.   Sifat Fungsi Produksi CES a.  Sifat Homogen Linier
Kalau  semua  input  dinaikkan  dengan  suatu  faktor  proposional  yang sama, maka
Q K,L=A[αK
+1- αL
=cQK,L Yang berarti bahwa output QK.L akan naik menjadi cQK,L,
yaitu dengan faktor proporsional yang sama pula. b.  Elastisitas K dan L
Dengan memperhatikan logaritma natural fungsi CES, yaitu:
commit to user 19
InQ=InA-1 .In[α
+1- α
diperoleh turunan partial terhadap K sebagai berikut: δInQδK=-1 .α
[α +1-
α Selanjutnya,  diperoleh  elastisitas  output  terhadap  K  sebagai
berikut: δInQδKK= δInQ δInK=α
[α +1+α
=α QK
Dengan  cara  yang  sama,  diperoleh  elastisitas  untuk  L  seperti ini:
δInQδLL== δInQ δInL=1+α α
+1+α Dengan  menjumlahkan  kedua  elastisitas  untuk  di  atas,
diperoleh: δInQδK+ δInQδL=1
Elastisitas untuk K dan L merupakan fungsi dari input bivariat K,  L  sehingga  bukanlah  suatu  konstanta.  Akan  tetapi,
jumlahnya  konstan,  yaitu  sama  dengan  satu  sesuai  dengan pengertian constan return to scale
2.   Keuntungan  Fungsi  Produksi  CES  dibandingkan  dengan  Fungsi Produksi Cobb Douglas:
a.  Fungsi  CES  menunjukan  fungsi  produksi  semua  tipe  returns dapat  dianalisa,  karena  s  tidak  semata-mata  berbanding  lurus
dengan  satu    s ≠  1  ,  tapi  lebih  menunjukan  bentuk  umum
teknik-teknik produksi.
commit to user 20
b.   Fungsi  produksi  CES  akan  menjadi  pertimbangan  sejumlah parameter  penting.  Maka  dari  itu  fungsi  tersebut  meliputi
lingkup variasi substitutabilitas dan efisiensi yang luas. c.   Estimasi  fungsi  CES  ini  sangat  mudah.  Beberapa  perubahan
akan  dibutuhkan,  jika  kita  menulis  output  per  unit  pekerja sebuah fungsi modal per unit pekeja, maka
, sehingga fungsi produksi akan menjadi lebih mudah.
d.   Fungsi  tersebut  akan  melenyapkan  semua  kesulitan  dalam fungsi produksi Cobb-Douglas dan terbebas dari asumsi-asumsi
yang tidak realistis dalam fungsi tersebut. 3.   Batasan-batasan Dalam Fungsi Produksi CES
a.  Fungsi  produksi  CES  yang  mengombinasikan  dua  unsur kekuatan  yang  mempengaruhi  dalam  satu  parameter  v.
Pertama-tama,  pada  skala  ekonomi,  dapat  memberikan  hasil sebuah  ekspansi  skala  operasi  teknologi  yang  bersangkutan.
Dengan  kata  lain,  kaitannya  dengan  skala  operasi,  sebuah perubahan teknis dapat mengakibatkan tindakan output. Dalam
aplikasi  empiris  kedua  kekuatan  tersebut  dapat  mempengaruhi homogeniatas  parameter  v,  dan  dengan  mudah  menentukan
salah satunya. b.   Uzawa  dalam  Agung  2008:39  telah  mempelajari  fungsi  ini
dan menyimpulkan
bahwa sangat
sulit untuk
menggeneralisasikannya ke dalam n – faktor produksi.
commit to user 21
c.   Batasan  dalam  fungsi  produksi  CES  diasosiasikan  dengan bentuk dasarnya spesifikasi elastisitas substitusi yang bervariasi
terhadap perubahan dalam faktor proporsi. Perlu diingat bahwa kita memungkinkan elastisitas substitusi s terhadap perubahan
dalam  kaitannya  dengan  variasi-variasi  tertentu  dari  teknik- teknik yang mendasarinya, dan bukan sebagai respon terhadap
perubahan dalam faktor proporsi. Tapi hal tersebut merupakan ‘spesifikasi  apriori’  tapi  kita  tidak  tahu  apakah  elastisitas
substitusi  s  bisa berubah bervariasi manakala faktor proporsi berubah.
Jika struktur
sesungguhnya menggambarkan
elastisitas  sebuah  variabel  yang  mengacu  pada  perubahan faktor  proporsi  dan  selanjutnya  dinyatakan  bahwa  elastisitas
berubah  dengan  alasan  teknis,  maka  kita  menganggapnya berasal  dari  perubahan  teknis  lebih  dari  sebelumnya.  Kecuali
jika  fungsi  umum  tersebut  ditentukan  seluruhnya  tingkatan polinomial n, maka kesulitannya  akan tampak.  Karena dengan
adanya  data  yang  tersedia  itu  sudah  tidak  memungkinkan  dan teknik-teknik  statistik  untuk  memperoleh  estimasi  keseluruhan
dari  fungsi  produksi  umumnya,  dan  juga  karena  mereka semata-mata  tidak  puas  dengan  kriteria  neoklasik    sifat-sifat
fungsi  CES  ,  maka  kita  tanpa  ada  potensi-potensi  kesalahan yang spesifik.
commit to user 22
d.   Kesulitan  yang  keempat  dari  fungsi  CES  ini  yaitu  bahwa  K parameter
intesitas modal,
berdimensi bukan
tidak berdimensi.
Masih  terdapat  suatu  permasalahan  empirik  selain kesulitan-kesulitan  teoritis  diatas,  yaitu  fungsi  produksi  CES
relatif  sulit  untuk  disesuaikan  dengan  data.  Terlepas  dari batasan-batasan  tersebut  diatas,  fungsi  produksi  CES  dalam
aplikasinya sangat berguna untuk membuktikan teorema Euler, yaitu  untuk  menggambarkan  constant  return  to  scale,  yang
menunjukan  rata-rata  tersebut,  dan  produk  marginal  K  dan pekerja  L  bersifat  homogen  dalam  tataran  0,  dan  juga  untuk
menentukan elastisitas substitusi.
e.  Biaya Produksi