commit to user 79
koefisien determinasi. Pengujian ekonometrika yaitu pengujian terhadap validitas  asumsi  klasik  meliputi  uji  autokorelasi,  multikoleniaritas,  dan
heteroskedastisitas juga akan dilakukan dalam penelitian ini.
3.   Metode Regresi Linier Berganda Ordinary Least Square
Hipotesis  diuji  menggunakan  analisis  regresi  linier  berganda sehingga  dapat  mengetahui  pengaruh  variabel  luas  lahan,  jumlah  tenaga
kerja, jumlah pupuk, jumlah bibit dan jenis bibit terhadap variabel jumlah produksi tebu di PG. Gondang Baru Klaten.
Tabel  4.15  Hasil  Regresi  Persamaan  Jumlah  Produksi.  Luas  Lahan, Tenaga Kerja, Jumlah Pupuk, Jumlah bibit dan Jenis Bibit
variabel                      Coefficient               t-statistic             probabilitas C                                293.5140                 2.049607               0.0453
LH                              1.130398                 0.038804               0.9692 TK                              4.706541                 4.344207               0.0001
JP                               -11.09676                -0.675607              0.5022 JMLB                         -0.180079                -0.222312              0.8249
D1                              -479.2545                -2.203014              0.0319 D2                              82.88100                  0.399946               0.6908
R-squared                   0.961510 F-statistic                    224.8252
ProbF-statistic          0.000000
Sumber: hasil olahan eviews3, 2011 Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat dilihat bahwa dari 5 variabel
yang  ada  yaitu  luas  lahan,  tenaga  kerja,  jumlah  pupuk,  jumlah  bibit,  dan jenis  bibit  yang  signifikan  pada  tingkat  5  dan  berpengaruh  positif  pada
jumlah produksi tebu hanya variabel tenaga kerja.
4.   Uji Asumsi Klasik a   Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah suatu keadaan di mana satu atau lebih variabel bebas dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari variabel
commit to user 80
bebas lainnya. Multikolinearitas merupakan suatu masalah yang sering muncul  dalam  ekonomi  karena  dalam  ekonomi,  sesuatu  tergantung
pada  sesuatu  yang  lain  everything  depends  on  everything  else.  Ada berbagai  cara  untuk  mengetahui  ada  tidaknya  multikolinearitas  di
antaranya  dengan  menggunakan  progam  Eviews3,  dengan  meregres antar  variabel  bebas  dan  dilihat  tingkat  signifikannya.  Jika  signifikan
pada tingkat 0,05 berarti terdapat multikolinearitas.
Tabel.  4.16  Hasil  Regresi  Persamaan  Luas  Lahan  dan  Tenaga Kerja
Variabel dependen:    luas lahan variabel                          Coefficient              t-statistic         probabilitas
C                                 0.353835               0.729869             0.4684 TK                               0.006447               13.64941             0.0000
Sumber: data diolah, eviews3, 2011 Berdasarkan  regresi  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  terjadi
multikolinearitas  antara  luas  lahan  dan  tenaga  kerja  dilihat  dari  nilai probabilitasnya sebesar 0,000.
Tabel.  4.17  Hasil  Regresi  Persamaan  Luas  Lahan  dan  Jumlah Pupuk
Variabel dependen:     luas lahan variabel                       Coefficient              t-statistic          probabilitas
C                                  0.468694                0.958196              0.3419 JP                                 0.096699                13.33385              0.0000
Sumber: data diolah, eviews3 2011 Berdasarkan  regresi  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  terjadi
multikolinearitas antara luas lahan dan jumlah pupuk dilihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0,000.
commit to user 81
Tabel.  4.18  Hasil  Regresi  Persamaan  Luas  Lahan  dan  Jumlah Bibit
Sumber: data diolah, eviews3 2011 Berdasarkan  regresi  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  terjadi
multikolinearitas  antara  luas  lahan  dan  jumlah  bibit  dilihat  dari  nilai probabilitasnya sebesar 0,000.
Tabel.  4.19  Hasil  Regresi  Persamaan  Luas  Lahan  dan  Variabel Dummy
Variabel dependen:     luas lahan variabel                       Coefficient              t-statistic          probabilitas
C                                  3.258250                2.709606               0.0088 D1                                   3.033750                   1.651632                0.1040
D2                                   1.249855                   0.690914                0.4924
Sumber: data diolah, eviews3 2011 Berdasarkan regresi di atas dapat diketahui bahwa tidak terjadi
multikolinearitas  antara  luas  lahan  dan  variabel  dummy  jenis  bibit dilihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0,4924.
Tabel.  4.20  Hasil  Regresi  Persamaan  Tenaga  Kerja  dan  Jumlah Pupuk
Variabel dependen:     tenaga kerja variabel                           Coefficient               t-statistic         probabilitas
C                                  17.53724                1.291111             0.2017 JP                                 15.00593                74.51291             0.0000
Sumber: data diolah, eviews3 2011 Berdasarkan  regresi  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  terjadi
multikolinearitas  antara  tenaga  kerja  dan  jumlah  pupuk  dilihat  dari nilai probabilitasnya sebesar 0,000.
Variabel dependen:     luas lahan variabel                       Coefficient              t-statistic          probabilitas
C                                  0.517371                0.966415               0.3378 JMLB                           0.013196                11.90108               0.0000
commit to user 82
Tabel.  4.21  Hasil  Regresi  Persamaan  Tenaga  Kerja  dan  Jumlah Bibit
Variabel dependen:     tenaga kerja variabel                       Coefficient             t-statistic           probabilitas
C                                  28.93506                0.761352               0.4495 JMLB                           2.035187                25.85496               0.0000
Sumber: data diolah, eviews3 2011 Berdasarkan  regresi  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  terjadi
multikolinearitas  antara  tenaga  keja  dan  jumlah  bibit  dilihat  dari  nilai probabilitasnya sebesar 0,000.
Tabel. 4.22 Hasil Regresi Persamaan Tenaga Kerja dan Variabel Dummy
Variabel dependen:     tenaga kerja variabel                       Coefficient             t-statistic           probabilitas
C                                  373.1667               2.364279              0.0214 D1                                607.6111               2.520190              0.0145
D2                                312.3596               1.315508              0.1935
Sumber: data diolah, eviews3 2011 Berdasarkan regresi di atas dapat diketahui bahwa tidak terjadi
multikolinearitas antara tenaga kerja dan variabel dummy jenis bibit dilihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0,1935.
Tabel. 4.23 Hasil Regresi Persamaan Jumlah Pupuk dan Jumlah Bibit
Variabel dependen:     jumlah pupuk variabel                       Coefficient             t-statistic           probabilitas
C                                 0.891559                0.36297                0.7182 JMLB                           0.135193                26.5464                0.0000
Sumber: data diolah, eviews3 2011 Berdasarkan  regresi  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  terjadi
multikolinearitas  antara  jumlah  pupuk  dan  jumlah  bibit  dilihat  dari nilai probabilitasnya sebesar 0,000.
commit to user 83
Tabel. 4.24 Hasil Regresi Persamaan Jumlah Pupuk dan Variabel Dummy
Variabel dependen:     jumlah pupuk variabel                       Coefficient            t-statistic           probabilitas
C                                   23.75000               2.261553                  0.0275 D1                                 38.47222               2.398292                  0.0197
D2                                 22.56579               1.428355                  0.1586
Sumber: data diolah, eviews3 2011 Berdasarkan regresi di atas dapat diketahui bahwa tidak terjadi
multikolinearitas  antara  jumlah  pupuk  dan  variabel  dummy  jenis bibit dilihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0,1586.
Tabel.  4.25  Hasil  Regresi  Persamaan  Jumlah  Bibit  dan  Variabel Dummy
Variabel dependen:     jumlah bibit variabel                           Coefficient                t-statistic           probabilitas
C                                  195.1367               2.586746              0.0122 D1                                245.2878               2.128641              0.0375
D2                                120.4786               1.061616              0.2928
Sumber: data diolah, eviews3 2011 Berdasarkan regresi di atas dapat diketahui bahwa tidak terjadi
multikolinearitas antara jumlah bibit dan variabel dummy jenis bibit dilihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0,2928.
Hasil  regresi  variabel  luas,  tenaga  kerja  jumlah  pupuk  dan jumlah  bibit    mengalami  masalah  multikolinieritas.
Menurut  Gujarati 1995  masalah  multikolinieritas  dapat  diperbaiki  dengan  cara:
Informasi  apriori,  kombinasi  data  cross  section  dan  data    time  series, menghilangkan  variabel  yang  bermasalah,  transformasi  variabel,
menambah atau mengganti data baru dan mengurangi multikolinieritas dalam  regresi  polynomial.
Dalam  penelitian  ini  menggunakan  cara menghilangkan  variabel  yang  bermasalah.  Variabel  yang  bermasalah
commit to user 84
dianggap  variabel  yang  penting  dalam  penelitian  ini,  sehingga  dalam penelitian ini akan dilakukan regresi secara terpisah.
Tabel  4.26  Hasil  Regresi  Persamaan  Jumlah  Produksi.  Luas Lahan dan Variabel Dummy
variabel                          Coefficient            t-statistic           probabilitas C                                      306.8786                 0.866745                 0.3897
LH                                   444.3964                 12.20027                 0.0000 D1                                   564.6456                1.082964                 0.2834
D2                                   726.8933                1.442580                 0.1546 R-squared                     0.742067
F-statistic                      54.66240 ProbF-statistic             0.00000
Sumber: hasil olahan eviews3, 2011 Berdasarkan  regresi  di  atas  maka  persamaan  jumlah  produksi,
luas lahan dan variabel dummy dapat ditulis sebagai berikut: PROD: 306,8789+444,3964LH+564,6456D1+726,8933D2
Tabel  4.27  Hasil  Regresi  Persamaan  Jumlah  Produksi.  Tenaga Kerja dan Variabel Dummy
variabel                         Coefficient            t-statistic           probabilitas C                                   300.4488                  2.214128                   0.0308
TK                                 3.897413                 36.14985                   0.0000 D1                                -455.2780                 -2.183411                   0.0331
D2                                 64.93005                  0.328183                   0.7440 R-squared                    0.961069
F-statistic                     469.0414 ProbF-statistic            0.000000
Sumber: hasil olahan eviews3, 2011 Berdasarkan  regresi  di  atas  maka  persamaan  jumlah  produksi,
tenaga kerja dan variabel dummy dapat ditulis sebagai berikut: PROD: 300,4488+3,897413TK-455,2780D1+64,93005D2
commit to user 85
Tabel  4.28  Hasil  Regresi  Persamaan  Jumlah  Produksi.  Jumlah Pupuk dan Variabel Dummy
variabel                        Coefficient            t-statistic           probabilitas C                                    374.2596                 2.383870                  0.0205
JP                                   58.12942                 30.89067                  0.0000 D1                                 -323.5346               -1.342334                  0.1848
D2                                 -2.41167                 -0.127678                  0.8989 R-squared                    0.947495
F-statistic                     342.8709 ProbF-statistic           0.000000
Sumber: hasil olahan eviews3, 2011 Berdasarkan  regresi  di  atas  maka  persamaan  jumlah  produksi,
jumlah pupuk dan variabel dummy dapat ditulis sebagai berikut: PROD: 374,2596+58,12942JP-323,5346D1-29,41167D2
Tabel  4.29  Hasil  Regresi  Persamaan  Jumlah  Produksi.  Jumlah Bibit dan Variabel Dummy
variabel                  Coefficient                t-statistic                  probabilitas C                          238.9467                  0.988413                 0.3271
JMLB                   7.768333                  19.49723                 0.0000 D1                        7.356204                  0.020262                 0.9839
D2                        346.4067                  0.996313                 0.3233 R-squared             0.878541
F-statistic              137.4317 ProbF-statistic     0.000000
Sumber: hasil olahan eviews3, 2011 Berdasarkan  regresi  di  atas  maka  persamaan  jumlah  produksi,
jumlah bibit dan variabel dummy dapat ditulis sebagai berikut: PROD: 238,9467+7,768333JMLB+7,356204D1+346,4067D2
b   Uji Heteroskedastisitas
Uji  ini  untuk  mengetahui  apakah  dalam  sebuah  model  regresi terjadi  ketidaksamaan  varians  residual  dari  satu  pengamatan  ke
pengamatan  lain.  Jika  varians  residual  dari  satu  pengamatan  ke pengamatan  yang  lain  itu  tetap,  maka  disebut  homoskedastisitas.  Dan
jika  yang  terjadi  adalah  sebaliknya  disebut  heteroskedastisitas.
commit to user 86
Sedangkan  model  yang  baik  adalah  tanpa  heteroskedastisitas.  Cara mendeteksi  adalah  pertama  dengan  menggunakan  uji  Park,  yakni
dengan  me-log  kan  nilai residu  disturbance  term  kemudian
diregres  dengan  variabel-variabel  independen.  Jika  signifikan  pada a=5 maka terdapat masalah heteroskedaktisitas. Jika tidak signifikan,
maka tidak terdapat masalah heteroskedaktisitas dalam model tersebut.
Tabel. 4.30 Uji Heteroskedastisitas Park
Sumber: data diolah eviews3, 2011
Berdasarkan  hasil  estimasi  tabel  diatas  dengan  menggunakan uji  park  pada  model  regresi  tidak  terjadi  heteroskedastisitas.  Dapat
dilihat  dari  probabilitas  semua  variabelnya  yang  lebih  dari  tingkat signifikan 0,05.
c   Uji Autokorelasi
Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai adanya korelasi antara
unsur-unsur  variabel  pengganggu  sehingga  penaksir  tidak  lagi  efisien baik  dalam  sampel  kecil  ataupun  sampel  besar.  Masalah  autokorelasi
dideteksi menggunakan Lagrange Multiplier Test. Uji  ini  dilakukan  dengan  meregresi  semua  variabel  bebas  dan
variabel  tidak  bebas,  kemudian  dilakukan  uji  Breusch  Godfrey
Variabel dependen:     LN_RES2 variabel                       Coefficient            t-statistic           probabilitas
C                                10.47863                24.88087              0.0000 LH                             -0.147909              -1.726467              0.0900
TK                              0.004316               0.301809              0.7640 JP                               0.034373                0.711604              0.4798
JMLB                        -0.002250               -0.944585              0.3491 D1
0.200094                0.312755              0.7557 D2                             -0.213939               -0.351039              0.7269
commit to user 87
terhadap  residu  dari  hasil  regresi  model  tersebut.  Dari  model  tersebut akan diperoleh nilai observasi R square  untuk kemudian dibandingkan
dengan  α  = 0,05 atau 5 . Kriteria  pengujiannya  adalah  jika  nilai  probabilitas  obsR-
squared lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat masalah autokorelasi dan  sebaliknya  bila  nilai  probabilitas  obsR-squared  lebih  kecil  dari
0,05, maka terdapat autokorelasi.
Tabel  4.31  Hasil  Uji  B-G  Persamaan  Jumlah  Produksi,  Luas Lahan,  Tenaga  Kerja,  Jumlah  Pupuk,  Jumlah  Bibit  dan  Jenis
Bibit
Sumber: data diolah eviews3, 2011 Berdasarkan  analisis  yang  telah  dilakukan  pada  tiap  variabel
yang  dapat  dilihat  pada  tabel  di  atas  ,  tidak  terjadi  autokolerasi.  Ini dapat  ditunjukkan  dari    nilai  probabilitas  obsR-squared  yang  lebih
besar dari 0,05 maka tidak terdapat autokolerasi.
5.   Uji statistik a   Uji t statistik