Tahap Studi Pendahuluan Metode Penelitian

69 Kistiono, 2014 Pengembangan Model Praktikum Kontekstual Pada Praktikum Fisika Dasar Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tahap Studi Pendahuluan

Pada tahap ini peneliti melakukan studi lapangan terkait pelaksanaan kegiatan praktikum Fisika Dasar, perangkat pendukungnya atau pedoman kegiatan praktikum Fisika Dasar yang sampai saat ini masih digunakan di salah satu LPTK di Sumatera Selatan dan dampaknya terhadap pemahaman konsep dan keterampilan generik sain mahasiswa. Dari hasil-hasil temuan di lapangan kemudian diidentifikasi permasalahan nyata yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan praktikum. Beberapa persoalan yang teridentifikasi di lapangan antara lain: a Praktikum Fisika Dasar yang dilakukan sampai saat ini masih menggunakan panduan praktikum yang masih bersifat verifikatif konvensional, b pelaksanaan praktikum Fisika Dasar yang bersifat verifikatif tidak dapat memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya, hal ini tercermin dari hasil tes KGS dan PK yang diselenggrakan peneliti saat studi pendahuluan yang masih tergolong rendah. Hasil-hasil studi di atas menunjukkan bahwa praktikum Fisika Dasar yang masih digunakan sampai saat ini belum dapat menyokong tujuan praktikum yaitu mengembangkan keterampilan dasar dan perolehan pengetahuan terutama dalam pemahaman konsep-konsep dasar fisika sebagai landasan pengembagan fisika selanjutnya. Tentu ini sebuah masalah yang tidak bisa dibiarkan. Ketika suatu tujuan telah ditetapkan maka langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut harus benar-benar dapat mendukung pada pencapaian tujuan tersebut. Sebenarnya telah banyak dikembangkan model-model desain praktikum yang inovatif, antara lain inquiry laboratory, problem solving laboratory, conceptual laboratory, dan lain-lain. Desain-desain ini cocok digunakan untuk kegiatan praktikum yang diorientasikan pada penguatan pemahaman konsep. Motivasi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan praktikum juga tidak begitu kuat, kebanyakan hanya sebatas memenuhi syarat perkuliahan Fisika Dasar. Motivasi mahasiswa untuk melakukan sesuatu dapat ditingkatkan ketika mereka dapat mengetahui manfaat dan keuntungan yang akan mereka peroleh dari mengikuti kegiatan tersebut. Demikian juga dengan praktikum, mahasiswa akan 70 Kistiono, 2014 Pengembangan Model Praktikum Kontekstual Pada Praktikum Fisika Dasar Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tertarik dan termotivasi untuk mengikuti kegiatan praktikum dengan serius dan sungguh-sungguh manakala mereka mengetahui manfaat dan keuntungan yang akan mereka peroleh. Salah satu cara memotivasi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan praktikum adalah melalui penyajian tantangan penjelasan fenomena fisis yang sering mereka jumpai dalam keseharian. Untuk dapat menjelaskan fenomena yang disajikan tentu mereka membutuhkan pemahaman konsep terkait, yakinkan kepada mereka bahwa konsep fisika yang mereka butuhkan untuk penjelasan fenomena akan mereka temukan melalui kegiatan praktikum. Dapat dikembangkan suatu desain kegiatan praktikum yang diawali dengan penyajian masalah kontekstual. Sebagaimana pembelajaran yang diawali dengan penyajian masalah kontekstual yang disebut CTL contextual teaching and learning maka desain praktikum yang diawali dengan penyajian masalah kontekstual bisa diberi nama praktikum kontekstual. Dalam pelaksanaannya praktikum kontekstual dapat dikembangkan baik untuk meningkatkan pemahaman konsep maupun untuk mengembangkan berbagai keterampilan mahasiswa baik keterampilan proses maupun keterampilan berpikir. Model Praktikum Kontekstual MPK inilah yang akan dikembangkan dalam penelitian ini.

2. Tahap Perancangan Intervensi Treatment