97
Kistiono, 2014 Pengembangan Model Praktikum Kontekstual Pada Praktikum Fisika Dasar Untuk Meningkatkan
Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.20. Kriteria rata-rata gain yang dinormalisasi g
Hake, 1998 Untuk menentukan efektivitas implementasi program praktikum yang
dikembangkan dalam meningkatkan PK dan KPS dibandingkan implementasi praktikum verifikasi konvensional digunakan ketentuan yang dikemukakan oleh
Morgendoller 1999 sebagai berikut : Suatu pembelajaran dikatakan lebih efektif dalam mengembangkan suatu kompetensi dari pembelajaran lainnya apabila
implementasi pembelajaran tersebut menghasilkan rata-rata gain yang dinormalisasi g lebih tinggi dari pembelajaran lainnya itu.
Untuk menguji hipotesis eksperimen yang diajukan pada ujicoba tahap 2, digunakan teknik uji statistik berupa uji beda dua rerata, yaitu rerata N-gain yang
diperoleh oleh kelompok eksperimen dan rerata N-gain yang diperoleh oleh kelas kontrol, masing-masing untuk pemahaman konsep PK dan keterampilan generik
sains KGS. Karena jumlah subyek yang digunakan dalam uji coba tahap 2 tergolong kecil 30 mahasiswa, maka teknik uji beda dua rerata yang
digunakan adalah pengujian statistik non parametrik menggunakan uji Mann Whitney U, dengan menggunakan kriteria uji
sebagai berikut : “ jika signifikansi 0,05 , maka H
ditolak, dan jika signifikansi 0,05, maka H
o
diterima. H
o
: Tidak terdapat perbedaan peningkatan PK dan KGS antara mahasiswa yang
mendapatkan praktikum dengan MPK dan yang menndapatkan model praktikum tradisional Verifikatif.
2. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan
MPK dalam Praktikum Fisika Dasar
g Katagori
Peningkatan g 0,7
Tinggi 0,3
g 0,7 Sedang
g 0,3
Rendah
98
Kistiono, 2014 Pengembangan Model Praktikum Kontekstual Pada Praktikum Fisika Dasar Untuk Meningkatkan
Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Data hasil observasi keterlaksanaan MPK dalam kegiatan praktikum Fisika Dasar diolah melalui perhitungan persestase aktivitas-aktivitas pada setiap
fase MPK yang terlaksana baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa dalam kegiatan praktikum Fisika Dasar baik pada tahap ujicoba tahap 1 maupun ujicoba
tahap 2. Proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan 3.5 sebagai berikut :
3.5
Keterangan: PK : Persentase keterlaksanaan aktivitas
JKT : Jumlah aktivitas kegiatan yang terlaksana JSK : Jumlah seluruh aktivitas kegiatan dalam MPK
Untuk menginterpretasi nilai persentase keterlaksanaan MPK yang diperoleh dari hasil perhitungan, digunakan kriteria seperti ditunjukkan pada
Tabel 3.21.
Tabel 3.21. Kriteria Keterlaksanaan MPK
Keterlaksanaan Aktivitas
Kriteria Tak satu aktivitas pun terlaksana
0 sd 24 Sebagian kecil aktivitas terlaksana
25 sd 49 Hampir setengah aktivitas terlaksana
50 Setengah dari aktivitas terlaksana
50 sd 75 sebagian besar aktivitas terlaksana
76 sd 99 Hampir semua aktivitas terlaksana
100 Semua aktivitas terlaksana
Riduan: 2012
3. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Tanggapan Mahasiswa dan Dosen
Terhadap Implementasi MPK dalam Praktikum Fisika Dasar
Data respon atau tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap MPK dan implementasinya yang dijaring denga tes skala sikap, diolah melalui perhitungan
persentase jumlah responden yang memberikan persetujuan dan pertidaksetujuan terhadap setiap butir pernyataan yang diajukan. Tanggapan persetujuan yang
diberikan mahasiswa dan dosen dinyatakan dalam tanggapan SS sangat setuju dan S setuju, sedangkan respon pertidaksetujuan dinyatakan dalam tanggapan
99
Kistiono, 2014 Pengembangan Model Praktikum Kontekstual Pada Praktikum Fisika Dasar Untuk Meningkatkan
Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
TS Tidak setuju dan STT sangat tidak setutu. Proses perhitungan dilakuna dengan menggunakan Persamaan 3.6 sebagai berikut :
3.6 Keterangan:
PTR : Persentase responden terhadap suatu tanggapan JR
: Jumlah responden pada suatu tanggapan JSR
: Jumlah seluruh responden
Untuk menginterpretasi persentase responden terhadap suatu tanggapan digunakan kriteria seperti ditunjukkan pada Tabel 3.22.
Tabel 3.22 Kriteria Jumlah Responden terhadap Suatu Tanggapan
Jumlah responden dalam suatu tanggapan terhadap
MPK dan implementasinya Kriteria
Tak seorangpun 0 sd 24
Sebagian kecil 25 sd 49
Hampir sebagian 50
Sebagian 50 sd 75
Sebagian besar 76 sd 99
Hampir seluruhnya 100
Seluruhnya
Riduan: 2012
Kistiono, 2014 Pengembangan Model Praktikum Kontekstual Pada Praktikum Fisika Dasar Untuk Meningkatkan
Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil-hasil pengolahan dan analisis data penelitian dapat ditarik
beberapa kesimpulan, sebagai berikut :
1 MPK yang dikembangkan untuk kegiatan praktikum Fisika Dasar ditingkat
perguruan tinggi yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep Fisika Dasar dan keterampilan generik sains mahasiwa memiliki ciri
karakteristik sebagai berikut: Terdiri atas 8 judul praktikum terkait konten Fisika Dasar, yaitu praktikum Hukum II Newton, praktikum gerak jatuh
bebas, praktikum hukum Hooke, praktikum rangkaian pegas, praktikum osilasi bandul sederhana, praktikum osilasi pegas, praktikum gaya gesekan
dan praktikum hukum Archimides. MPK didesain dengan menggunakan pendekatan CTL dengan ciri-ciri khusus: ada pengaitan antara materi ajar
yang dipraktikumkan dengan konteks kehidupan nyata mahasiswa; menggunakan landasar teori belajar konstruktivist, teori belajar experiential
dan teori ZPD kolaboratif; menggunakan metode inquiry laboratory yang bersifat penyelidikan dan berorientasi pada penemuan; prosesnya dilakukan
dengan pendekatan masyarakat belajar kooperatif; dan menggunakan alat bantu perangkat VBL untuk mendapatkan data akurat pada pengukuran
peristiwa dinamik gerak benda. Mencakup 8 konteks yang ditinjau, yaitu fenomena gerak kendaran bermotor, fenomena benda jatuh, penerapan pegas
pada berbagai alat teknik, terapan kombinasi pegas paralel pada berbagai alat olah raga dan teknik, fenomena ayunan taman, fenomena ayunan bayi,
terapan gaya gesek dalam kesehariuan, dan terapan konsep terapung pada jembatan fonton dan kolam terapung. MPK yang dikembangkan memiliki
pola umum pelaksanaan kegiatan sintaks praktikum yang terdiri atas lima