Penguasaan Hak-Hak Lama Atas Tanah
A. Kesimpulan
Penguasaan tanah yang berasal dari hutan primer oleh masyarakat adat Dayak diawali dengan suatu ritual adat, pembukaan hutan dan pemanfaatannya secara tradisional sehingga muncul hak adat atas tanah, telah diatur dan dilindungi secara hukum, membuktikan eksistensi hak diakui oleh hukum Negara. Keberadaan tanah dan hutan merupakan bagian penting dari identitas masyarakat Dayak, tercermin pada pola pemanfaatan tanah secara langsung dan atau melalui pengolahan tanah, selain sebagai sumberdaya ekonomi juga merupakan basis kegiatan budaya, sosial, politik dan spiritual guna memenuhi kebutuhan bersama komunitas atau kebutuhan individu dan keluarga, sehingga: 1. Klaim tanah adat sebagai hutan Negara melalui peta dan rencana TGHK 1982 oleh otoritas Kehutanan yang kurang kapasitas dan penglibatan pemangku kepentingan, pemerintah dan masyarakat lokal, berpotensi menimbulkan ketidakpastian kawasan hutan dan tenurial terkait hak-hak legal atas tanah masyarakat adat Dayak. 2. Sebagai wujud nyata kehadiran pemerintah dalam upaya redeinisi ruang hidup masyarakat atas tanah adat dalam kawasan hutan, diharapkan dapat melahirkan kepastian hukum, kemanfaatan kemakmuran dan keadilan bagi masyarakat adat Dayak itu sendiri. 3. Bidang-bidang tanah yang dikuasai masyarakat adat Dayak sejak lama dan turun temurun dapat dikategorikan sebagai “hak-hak lama atas tanah”, sehingga pendaftarannya dilakukan melalui konversi pengakuan hak; 4. Pengakuan hak-hak lama atas tanah masyarakat adat diawali dengan melepaskan deliniasi tanah adat dari kawasan hutan secara sistematis sasaran minimal satu desakelurahan, dilanjutkan dengan tahapan pensertipikatan oleh otoritas pertanahan berdasar PP No. 24 Tahun 1997.B. Saran
Negara hendaknya melindungi dan mempertahankan keberadaan hak-hak ulayat masyarakat adat Dayak, serta mempermudah implementasi dalam pendaftaran hak atas tanahnya, sehingga: 1. Dalam pemetaan tanah adat, selain mengacu pada dokumen bukti tertulis jika ada, juga berpeluang melalui fakta penguasaan isik tanah seperti bangunan dan tanam tumbuh. Terhadap penguasaan tanah yang pemanfaatannya secara alami tempat keramat, hutan perburuan atau ladang berpindah, agar dilakukan kajian lebih mendalam dan partisipasi masyarakat setempat. 2. Perlu adanya persamaan persepsi antara pemerintah daerah dengan masyarakat hukum adat mengenai eksistensi dan kedudukan hukum hak ulayat atau Hak Komunal dengan jalan peningkatan penyuluhan hukum di bidang pertanahan, karena pengetahuan terhadap hukum tanah sangat rendah; 3. Perlu adanya kejelasan pengaturan secara spesiik tentang jenis-jenis hutan adat dalam tata ruang adat agar dapat dijadikan sebagai payung hukum atas keberadaan hutan adat. 4. Pengaturan Hak Komunal perlu ditingkatkan melalui undang-undang. 5. Pendanaan tahap awal pelaksanaan Perber dan Permen perlu dilakukan dalam satu atap instansi agar pelaksanaan lapangannya dapat bersamaan.Parts
» Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Latar Belakang Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Hak Pengelolaan TINJAUAN PUSTAKA
» Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA
» Rumusan Masalah Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Pendekatan Perundang-undangan Metode Penelitian
» Pendekatan Kasus Bahan Hukum
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
» Sejarah Perkembangan Batam Perjalanan Sejarah Batam
» Perkembangan Pemerintahan Perjalanan Sejarah Batam
» Penegasan Hak Pengelolaan Adalah Hak Atas Tanah Oleh Peraturan Perundang-undangan
» Hak Pengelolaan Wajib Didaftar
» Pengertian Tanah Adat Analisis Melalui Pendekatan Peraturan Perundang- undangan statue approach
» Kasus Kampung Tua Pendekatan Kasus
» Kasus Administrasi Penggunaan Tanah dan Pendaftaran Tanah yang Belum Tertib
» Kasus Penguasaan Tanah Untuk Perumahan di Hutan
» Kasus Tuntutan HIMAD Purelang
» RekomendasiSaran Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Hak Guna Usaha Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
» Okupasi Tanah Perkebunan Bentuk Okupasi Tanah Perkebunan
» Penyebab Okupasi Tanah Perkebunan
» Upaya Penyelesaian Okupasi Tanah Perkebunan
» Kewenangan Pemerintah Terhadap Hak Guna Usaha
» Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah
» Konlik Agraria Kerangka Teori
» Keputusan Presiden dan Peraturan Presiden
» Metode Penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Tujuan Penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Manfaat penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Daerah Penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Penggunaan Tanah Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Sejarah Perkembangan PTPN II
» Masa Kolonial Belanda Sejarah Perkembangan dan Sumber Konlik di Sumatera Utara
» Masa Pendudukan Jepang Sejarah Perkembangan dan Sumber Konlik di Sumatera Utara
» Sumber Konlik dan KondisiFakta yang Ada
» Perkembangan Konlik Perkebunan PTPN-II di Sumatera Utara
» Matrik AktorSubyek Konlik Perkebunan Eks. HGU PTPN II di Deli Serdang, Binjai dan Langkat
» Temuan Lapangan Permasalahan Atas Tanah Eks. HGU 5873,06 Ha
» Analisis ObyekTanah Konlik Perkebunan PTPN-II
» Analisis Yuridis terhadap Konlik Perkebunan PTPN II
» Usulan Solusi Penyelesaian Konlik Tanah Perkebunan Eks. HGU PTPN II
» Kesimpulan Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Saran Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Keaslian Penelitian Tinjauan Pustaka dan Kerangka Penelitian
» Istilah Ruilslag Tukar menukarTukar Guling
» Dasar Hukum Pelaksanaan Ruilslag
» Tata Cara Ruilslag Tinjauan Pustaka dan Kerangka Penelitian
» Maksud dan Tujuan serta Manfaat Penelitian
» Kondisi Umum Kabupaten Badung Inventaris Kantor Pertanahan Kabupaten Badung
» Program Nasional Agraria PRONA
» Kegiatan Rutin dan Capaiannya
» Larasita Program Unggulan, Program Strategis dan Capaiannya
» Hambatan, Kendala dan Masalah serta Solusinya
» Keadaan Fisik Tanah Obyek Sengketa
» Masalah Tanah Sertipikat HP Nomor 9Desa Ungasan
» Proses Tukar MenukarRuilslag Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Permasalahan Timbul Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Proses Penanganan Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Proses Penanganan Perkara Nomor 388Pdt.G2014 PN.Jkt.Sel.
» Permasalahan Tinjauan Pustaka dan Teori Eksistensi Hak Penguasaan atas Tanah Adat Hak Ulayat
» Tujuan dan Manfaat Penelitian
» Kondisi Fisik Wilayah Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Kondisi Penduduk dan Sosial Budaya
» Perolehan Penguasaan Tanah Secara Original
» Perolehan Tanah Secara Derevatif
» Pemanfaatan Tanah secara Alami
» Pemanfaatan melalui Pengolahan Tanah
» Penguasaan Tanah oleh Komunitas
» Penguasaan Tanah oleh Perorangan
» Klaim oleh Otoritas Kehutanan
» Tuntutan Kepemilikan Tanah yang Adil Melalui Program Dayak Misik
» Penguasaan Hak-Hak Lama Atas Tanah
» Penguasaan Tanah Negara oleh otoritas Kehutanan
» Tahapan Pengakuan Tanah Adat
» Permasalahan Penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Tinjauan Pustaka Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Posisi jalan tol dalam pembangunan untuk kepentingan umum
» Manfaat Jalan Tol Kerangka Pemikiran
» Pengadaan Tanah Menghambat Perkembangan
» Kendala umum pembebasan tanah dalam pengadaan
» Format Penelitian Metode Penelitian
» Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
» Variabel penelitian dan Deinisi Operasionalnya
» Data, Teknik Pengumpulan, dan Sumber Data
» Teknik Analisis Data Lokasi Penelitian
» Tujuan penelitian Tujuan dan Kegunaan
» Kegunaan penelitian Tujuan dan Kegunaan
» Pembebasan Bidang Tanah Kemajuan Pengadaan Tanah
» Perkembangan Pembayaran Uang Ganti Rugi UGR
» Tahap identiikasi obyek dan subyek hak atas tanah
» Membangun kesepakatan harga ganti rugi tanah
» Pembuatan Form Veriikasi dan Pembayaran Uang Ganti Rugi
» Upaya dan Rumusan Penyelesaian Permasalahan Pengadaan Tanah untuk Jalan Tol
» Tujuan penelitian Manfaat peneltian
» Pengertian body of knowledge
» Komponen penyusun body of knowledge Pertanahan
» Pengertian Ilmu Ilmu Pengetahuan
» Indikator Ilmu Ilmu Pengetahuan
» Pengertian Interdisiplin Transdisiplin Disiplin ilmu
» “Disiplin” bagian dari studi-studi interdisiplin
» Kemunculan Interdisiplin-interdisiplin Disiplin ilmu
» Dua konsep studi interdisiplin: generalis, dan intergralis
» Perumusan Body of Knowledge Surveying
Show more