Sumber Konlik dan KondisiFakta yang Ada

4 Tanah kosong Dikuasai pengusaha spekulan tanah Proses jual beli, area luas, sudah terjadi peralihan penguasaan berkali-kali, dibiarkan untuk investasi 5 Kawasan bisnis perdagangan industri Dikuasai oleh pengusaha, investor skala besar Proses jual beli, untuk kawasan perdagangan bisnis dan industri Sumber : Survei Lapang dan Analisis Data Sekunder Distribusi spasial lokasi tanah eks. HGU PTPN II terlampir di dalam lampiran SK Nomor 42, 43, dan 44SK BPN Tahun 2002 dan Lampiran SK Nomor 10 Tahun 2004. Salah satu lampiran peta lokasi eks. HGU PTPN II di Deli Serdang Desa Petumbak I dan Petumbak II, Kecamatan Petumbak disajikan pada gambar peta berikut: Gambar 4.3. Peta Lokasi Persebaran Eks. HGU PTPN II Di Deli Serdang sumber: Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Utara, 2015 Dari Gambar peta 4.3. di atas, persebaran lokasi eks. HGU PTPN II dalam satu Kecamatan terletak menyebar dan terpisah-pisah antara satu lokasi perkebunan dengan lokasi yang lain. Secara lengkap persebaran lokasi tersebut digambarkan dalam 90 lembar peta yang terletak di Deli Serdang sebanyak kurang lebih 70 dari luas Eks. HGU 5783,06 Ha dan sisanya tersebar di Kabupaten Langkat dan Kota Binjai. Dengan kondisi tanah eks. HGU PTPN II yang tersebar ini tentunya menyulitkan dalam proses identiikasi dan inventarisasi ulang. BAB III SOLUSI PENYELESAIAN KONFLIK TANAH PERKEBUNAN EKS. HGU PTPN II

A. Analisis Yuridis terhadap Konlik Perkebunan PTPN II

Beberapa hal yang menjadi catatan dalam konlik tanah perkebunan eks. HGU PTPN II dan analisis yuridis terhadap konlik tanah adalah sebagai berikut: 1. Inventarisasi dan redistribusi tanah eks. HGU belum bisa dilakukan dikarenakan tanah eks. HGU tersebut belum mendapatkan pelepasan Aset dari kementerian yang berwenang Kementerian BUMN. 2. Prosedur pelepasan aset dapat dilakukan apabila pihak PTPN-II mengajukan permohonan pelepasan aset kepada Kementerian BUMN. Hingga saat ini proses permohonan pelepasan aset oleh PTPN-II kepada Kementerian BUMN belum dilakukan. 3. Berdasarkan pendapat hukum legal opinion dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia tanggal 23 Januari 2014. Bahwa terhadap tanah yang tidak diperpanjang HGU nya seluas 5873,06 Ha maka PTPN II berkewajiban melakukan penghapusbukuan mengacu pada pasal 18 Peraturan Menteri BUMN tentang Tata Cara Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN. Selanjutnya veriikasi dan pengukuran ulang terhadap tanah seluas 5873, 06 ha perlu dilakukan. Proses penghapusbukuan tersebut sah apabila disetujui oleh Menteri dengan proses ganti rugi. 4. Hingga saat ini langkah yang dilakukan PTPN – II adalah tahap konsultasi kepada BUMN sehingga pada tanggal 30 September 2014 keluar surat Nomor S-567MBU092014 dari Menteri BUMN Dahlan Iskan tertanggal 30 September 2014 tentang Penyelesaian