Daerah Penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
D. Sejarah Perkembangan dan Sumber Konlik di Sumatera Utara
a. Sejarah Perkembangan Konlik
1. Masa Kolonial Belanda
Sejarah perkembangan konlik di Sumatera Utara diawali sebelum Indonesia merdeka dimana pada masa kolonial Sultan memberikan hak konsesi tanpa mengabaikan hak ulayat masyarakat adat yang pada akhirnya menimbulkan Perang Sunggal 1873, Pemberian konsesi dengan luasan yang tidak jelas dan tidak diusahakan seluruhnya bebouwing clausul, sehingga bagian yang tidak diusahakan tersebut ‘digarap’ oleh masyarakat sekitar. Penggarapan dan okupasi areal perkebunan sudah ada sejak masa kolonial Belanda tanpa adanya penyelesaian yang jelas terhadap status atas tanah baik siapa pemilik atas tanah, penguasa maupun subyek yang memanfaatkan dan menggunakan tanah.2. Masa Pendudukan Jepang
Politik pertanahan Jepang yang bertujuan untuk memenangkan Perang Asia Timur Raya, sehingga tanah perkebunan ‘dianjurkan’ untuk diokupasi dan dikonversi menjadi tanaman pangan dan kebutuhan perang lainnya.3. Pasca Kemerdekaan
Adanya UU Nasionalisasi dimana Perusahaan Perkebunan Nasional mempertahankan luasan areal kebun dari dokumen yang telah ada, sementara areal yang diusahakan lebih kecil. - Adanya SK redistribusi yang tidak dilanjuti dengan pendaftaran hak. - Eforia otonomi daerah yang berbarengan dengan berakhirnya sebagian areal perkebunan PTPN II. Pada tahun 1997 PTPN II mengajukan permohonan perpanjangan HGU sebanyak 66 kebun, dengan luas keseluruhan 62.214,79 ha, yang berasal dari ex PTP IX sebanyak 54 kebun dengan luas 43.241,34 Ha; dan berasal dari PTP II sebanyak 12 kebun dengan luas tanah 18.973,45 ha. Letak obyek 66 kebun tersebut terletak di 3 kabupatenkota yaitu di : a Kabupaten Deli serdang terdiri dari 48 kebun seluas 40.754,87 Ha; b Kabupaten Langkat terdiri dari 12 kebun dengan luas 21.221,40 ha; dan c Kota Binjai terdiri dari 6 kebun dengan luas 238,52 ha. - Pada saat bersamaan yaitu pada tahun 1997 bergulir reformasi yang menyebabkan banyak kelompok masyarakat mengajukan tuntutangarapanpermohonan atas areal PTPN II baik atas dasar hak ulayat, pengembalian tanah bekas garapan maupun permohonan pensiunan karyawan yang ditandai dengan mengajukan surat pengaduan dan disertai unjuk rasa ke kantor lembaga eksekutif Gubernur, BupatiWalikota, BPN dan ke kantor legislatif Kantor DPRPD-SU dan DPRD KabupatenKota. - Menaggapi permasalahan tuntutan dan garapan rakyatkelompok masyarakat, maka Pemerintah Daerah Sumatera Utara, dalam hal ini Gubernur Sumatera Utara mengambil kebijakan yang bertujuan ganda untuk menyelesaiakan perpanjangan HGU PTPN II dan menyelesaiakan permasalahan tuntutangarapan masyarakat dengan menerbitkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 593.4065K2000 tanggal 11 Februari 2000 jo. No. 593.42060K Tahun 2000 tanggal 17 Mei 2000 tentang Panitia Penyelesaian Perpanjangan HGU PTPN II dan Penyelesaian Masalah TuntutanGarapan Rakyat atas areal PTPN II yang disebut PANITIA B PLUS.Parts
» Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Latar Belakang Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Hak Pengelolaan TINJAUAN PUSTAKA
» Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA
» Rumusan Masalah Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Pendekatan Perundang-undangan Metode Penelitian
» Pendekatan Kasus Bahan Hukum
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
» Sejarah Perkembangan Batam Perjalanan Sejarah Batam
» Perkembangan Pemerintahan Perjalanan Sejarah Batam
» Penegasan Hak Pengelolaan Adalah Hak Atas Tanah Oleh Peraturan Perundang-undangan
» Hak Pengelolaan Wajib Didaftar
» Pengertian Tanah Adat Analisis Melalui Pendekatan Peraturan Perundang- undangan statue approach
» Kasus Kampung Tua Pendekatan Kasus
» Kasus Administrasi Penggunaan Tanah dan Pendaftaran Tanah yang Belum Tertib
» Kasus Penguasaan Tanah Untuk Perumahan di Hutan
» Kasus Tuntutan HIMAD Purelang
» RekomendasiSaran Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Hak Guna Usaha Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
» Okupasi Tanah Perkebunan Bentuk Okupasi Tanah Perkebunan
» Penyebab Okupasi Tanah Perkebunan
» Upaya Penyelesaian Okupasi Tanah Perkebunan
» Kewenangan Pemerintah Terhadap Hak Guna Usaha
» Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah
» Konlik Agraria Kerangka Teori
» Keputusan Presiden dan Peraturan Presiden
» Metode Penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Tujuan Penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Manfaat penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Daerah Penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Penggunaan Tanah Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Sejarah Perkembangan PTPN II
» Masa Kolonial Belanda Sejarah Perkembangan dan Sumber Konlik di Sumatera Utara
» Masa Pendudukan Jepang Sejarah Perkembangan dan Sumber Konlik di Sumatera Utara
» Sumber Konlik dan KondisiFakta yang Ada
» Perkembangan Konlik Perkebunan PTPN-II di Sumatera Utara
» Matrik AktorSubyek Konlik Perkebunan Eks. HGU PTPN II di Deli Serdang, Binjai dan Langkat
» Temuan Lapangan Permasalahan Atas Tanah Eks. HGU 5873,06 Ha
» Analisis ObyekTanah Konlik Perkebunan PTPN-II
» Analisis Yuridis terhadap Konlik Perkebunan PTPN II
» Usulan Solusi Penyelesaian Konlik Tanah Perkebunan Eks. HGU PTPN II
» Kesimpulan Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Saran Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Keaslian Penelitian Tinjauan Pustaka dan Kerangka Penelitian
» Istilah Ruilslag Tukar menukarTukar Guling
» Dasar Hukum Pelaksanaan Ruilslag
» Tata Cara Ruilslag Tinjauan Pustaka dan Kerangka Penelitian
» Maksud dan Tujuan serta Manfaat Penelitian
» Kondisi Umum Kabupaten Badung Inventaris Kantor Pertanahan Kabupaten Badung
» Program Nasional Agraria PRONA
» Kegiatan Rutin dan Capaiannya
» Larasita Program Unggulan, Program Strategis dan Capaiannya
» Hambatan, Kendala dan Masalah serta Solusinya
» Keadaan Fisik Tanah Obyek Sengketa
» Masalah Tanah Sertipikat HP Nomor 9Desa Ungasan
» Proses Tukar MenukarRuilslag Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Permasalahan Timbul Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Proses Penanganan Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Proses Penanganan Perkara Nomor 388Pdt.G2014 PN.Jkt.Sel.
» Permasalahan Tinjauan Pustaka dan Teori Eksistensi Hak Penguasaan atas Tanah Adat Hak Ulayat
» Tujuan dan Manfaat Penelitian
» Kondisi Fisik Wilayah Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Kondisi Penduduk dan Sosial Budaya
» Perolehan Penguasaan Tanah Secara Original
» Perolehan Tanah Secara Derevatif
» Pemanfaatan Tanah secara Alami
» Pemanfaatan melalui Pengolahan Tanah
» Penguasaan Tanah oleh Komunitas
» Penguasaan Tanah oleh Perorangan
» Klaim oleh Otoritas Kehutanan
» Tuntutan Kepemilikan Tanah yang Adil Melalui Program Dayak Misik
» Penguasaan Hak-Hak Lama Atas Tanah
» Penguasaan Tanah Negara oleh otoritas Kehutanan
» Tahapan Pengakuan Tanah Adat
» Permasalahan Penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Tinjauan Pustaka Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Posisi jalan tol dalam pembangunan untuk kepentingan umum
» Manfaat Jalan Tol Kerangka Pemikiran
» Pengadaan Tanah Menghambat Perkembangan
» Kendala umum pembebasan tanah dalam pengadaan
» Format Penelitian Metode Penelitian
» Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
» Variabel penelitian dan Deinisi Operasionalnya
» Data, Teknik Pengumpulan, dan Sumber Data
» Teknik Analisis Data Lokasi Penelitian
» Tujuan penelitian Tujuan dan Kegunaan
» Kegunaan penelitian Tujuan dan Kegunaan
» Pembebasan Bidang Tanah Kemajuan Pengadaan Tanah
» Perkembangan Pembayaran Uang Ganti Rugi UGR
» Tahap identiikasi obyek dan subyek hak atas tanah
» Membangun kesepakatan harga ganti rugi tanah
» Pembuatan Form Veriikasi dan Pembayaran Uang Ganti Rugi
» Upaya dan Rumusan Penyelesaian Permasalahan Pengadaan Tanah untuk Jalan Tol
» Tujuan penelitian Manfaat peneltian
» Pengertian body of knowledge
» Komponen penyusun body of knowledge Pertanahan
» Pengertian Ilmu Ilmu Pengetahuan
» Indikator Ilmu Ilmu Pengetahuan
» Pengertian Interdisiplin Transdisiplin Disiplin ilmu
» “Disiplin” bagian dari studi-studi interdisiplin
» Kemunculan Interdisiplin-interdisiplin Disiplin ilmu
» Dua konsep studi interdisiplin: generalis, dan intergralis
» Perumusan Body of Knowledge Surveying
Show more