Konlik Agraria Kerangka Teori

Diagram Alir Penelitian Gambar 2.1 Diagram Alir Penelitian Konlik Tanah Perkebunan Eks. HGU PTPN II di Sumatera Utara

E. Metode Penelitian

Penelitian konlik tanah perkebunan eks. HGU PTPN dilakukan melalui pendekatan kualitatif yuridis. Sebagaimana pendapat Lincoln dan Guba Sayekti Pujosuwarno, 1992: 34 yang menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif dapat juga disebut dengan case study ataupun qualitative, yaitu penelitian yang mendalam dan mendetail tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan subjek penelitian. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan data yuridis terkait keputusan, legal opinion, surat dan berkas-berkas terkait konlik tanah perkebunan eks. HGU PTPN II dan disandingkan dan dianalisis dengan peraturan perundang-undangan. Penelitian ini berusaha mengungkap tentang konlik tanah perkebunan eks. HGU PTPN II di Deli Serdang, Binjai dan Langkat sehingga diperoleh suatu usulan solusi penyelesaian terhadap konlik yang melibatkan banyak aktor. Penelitian terhadap obyek dan aktor yang terlibat dalam konlik tanah perkebunan eks. HGU PTPN II harus diurai dan dianalisis secara mendalam sehingga didapatkan akar permasalahan konlik dan penyelesaian yang tepat terhadap masing-masing subyek yang berbeda-beda. Pemetaan terhadap eksisting penggunaan, pemanfaatan dan penguasaan tanah yang ada pada areal eks. HGU PTPN secara detail perlu dilakukan sehingga diperoleh batas yang jelas dan benar sebagai dasar penyelesaian konlik yang terjadi. Dalam penelitian ini lokasi penelitian adalah area perkebunan eks. HGU PTPN II yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat dan Kota Binjai Sumatera Utara seluas 5873, 06 Ha mendasarkan pada SK HGU No. 42, 43 dan 44HGUBPN2002 dan SK HGU No 10HGU BPN2004. Gambar III.1 Peta Daerah Penelitian Kota Binjai, Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang Sumber : www.sumaterautara.go.id Data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil wawancara, observasi, pendataan, pengamatan, pengukuran di lapangan. Sementara untuk data sekunder meliputi data yuridis berupa pengumpulan peraturan perundang-undangan terkait, Surat Keputusan Perizinan HGU, Legal Opinion, surat-surat serta berkas- berkas terkait tanah eks. HGU perkebunan PTPN II. Data sekunder berupa data spasial yaitu peta penggunaan tanah, peta eks. HGU Perkebunan mendasarkan pada lampiran SK No 42,43,44HGUBPN2002 dan SK No. 10HGUBPN2004, gambar ukur, serta data-data lain terkait dengan konlik tanah perkebunan eks. HGU PTPN II. Studi pustaka dan kajian penelitian terdahulu terhadap permasalahan tanah eks HGU PTPN II dilakukan untuk memperoleh data dan informasi terkait sejarah perjalanan konlik agraria pada areal eks HGU PTPN II serta untuk memperoleh data penunjang terhadap penelitian yang akan dilakukan. Studi pustaka serta pengumpulan Surat Keputusan serta bukti hukum terkait permasalahan konlik eks HGU PTPN II dilakukan untuk memahami sejauh mana konlik berlangsung dan mengetahui pihak-pihak yang terkait. Data yuridis dan data spasial berupa peta persil, peta penggunaan tanah tanah eks. HGU dan tanah HGU serta status Hak Atas Tanah terhadap areal perkebunan PTPN II diperoleh dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara, Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, Kantor Pertanahan Kota Binjai, Kantor Pertanahan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Eksisting penggunaan tanah dan perubahan penggunaan tanah dapat diperoleh dari peta temporal penggunaan tanah areal PTPN serta cek lapangancek penggunaan tanah pada areal eks. HGU PTPN II. Pengumpulan data primer berupa wawancara dilakukan terhadap instansi terkait yaitu: Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Utara dan Kantah Deli Serdang, Langkat dan Binjai, Pemerintah DaerahKantor Gubernur, Kantor Kejaksaan. Pengumpulan data primer juga dilakukan pada PTPN II, kelompok-kelompok masyarakat, LSM, masyarakat penggarap, masyarakat adat Melayu, serta aktor lain yang terkait dengan Konlik tanah Perkebunan Eks. HGU PTPN II. Wawancara serta observasi secara mendalam dilakukan terhadap semua aktor yang terkait konlik tanah perkebunan eks. HGU PTPN II, sehingga data dan informasi yang diperoleh berimbang, akurat, dan tepat. Setelah semua data di atas diperoleh di lapangan, analisis data dilakukan terhadap data yuridis terkait keputusan, legal opinion, serta surat berkas terkait konlik tanah perkebunan eks. HGU PTPN II, disandingkan