Perkembangan Konlik Perkebunan PTPN-II di Sumatera Utara
A. Analisis Yuridis terhadap Konlik Perkebunan PTPN II
Beberapa hal yang menjadi catatan dalam konlik tanah perkebunan eks. HGU PTPN II dan analisis yuridis terhadap konlik tanah adalah sebagai berikut: 1. Inventarisasi dan redistribusi tanah eks. HGU belum bisa dilakukan dikarenakan tanah eks. HGU tersebut belum mendapatkan pelepasan Aset dari kementerian yang berwenang Kementerian BUMN. 2. Prosedur pelepasan aset dapat dilakukan apabila pihak PTPN-II mengajukan permohonan pelepasan aset kepada Kementerian BUMN. Hingga saat ini proses permohonan pelepasan aset oleh PTPN-II kepada Kementerian BUMN belum dilakukan. 3. Berdasarkan pendapat hukum legal opinion dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia tanggal 23 Januari 2014. Bahwa terhadap tanah yang tidak diperpanjang HGU nya seluas 5873,06 Ha maka PTPN II berkewajiban melakukan penghapusbukuan mengacu pada pasal 18 Peraturan Menteri BUMN tentang Tata Cara Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN. Selanjutnya veriikasi dan pengukuran ulang terhadap tanah seluas 5873, 06 ha perlu dilakukan. Proses penghapusbukuan tersebut sah apabila disetujui oleh Menteri dengan proses ganti rugi. 4. Hingga saat ini langkah yang dilakukan PTPN – II adalah tahap konsultasi kepada BUMN sehingga pada tanggal 30 September 2014 keluar surat Nomor S-567MBU092014 dari Menteri BUMN Dahlan Iskan tertanggal 30 September 2014 tentang Penyelesaian Permasalahan areal lahan HGU diperpanjang seluas 56.341,85 Ha dan lahan HGU yang tidak diperpanjang seluas 5873,06 Ha serta aset berupa Bangunan dinas milik PTPN II Persero 5. Pada tanggal 14 Januari 2015 keluar surat dari Menteri BUMN RI Rini M. Soemarno Nomor S-30MBU012015 tentang Penyelesaian permasalahan areal Eks. HGU PTPN II, ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara. Berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara , Undang-undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Pelepasan Aset berupa tanah dapat dilakukan apabila didalamnya disertai Ganti Rugi, dan proses pelepasan Aset adalah sah secara hukum apabila pelepasan aset dilakukan oleh kementerian yang berwenang. Selama tanah tersebut belum dilepas maka tanah tersebut belum dapat dilakukan inventarisasi dan diberikan hak atas tanah di atasnya kepada pihak lain. Proses pelepasan aset merupakan awal penguraian masalah agar dapat diselesaikan, sehingga saat ini adalah bagaimana proses pelepasan aset bisa segera dilakukan. Permasalahannya adalah instansi-instansi seperti Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Pemerintah Daerah Sumatera Utara tidak dapat melakukan intervensi terhadap pelepasan aset. Secara hierarki lembaga tertingi yaitu Presiden yang dapat memberikan intervensi terhadap penyelesaian permasalahan pelepasan aset. Selain pelepasan aset, kondisi real yang ada di lapangan adalah perluasan terhadap okupasi tanah-tanah perkebunan semakin meluas dan menyebar di luar tanah eks. HGU PTPN-II. Persoalan ini tentunya menjadi kendala tersendiri dalam hal penertiban tanah di Deli Serdang, Binjai, dan Langkat. Penertiban tersebut tentunya akan menimbulkan gejolak dan pertempuran antara masyarakatpelaku okupasi tanah dengan aparat penertiban tanah. Mendasarkan peraturan perundang-undangan dari Kementerian BUMN yaitu mendasarkan UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN secara normatif bahwa setiap tanah BUMN harus mendapat ganti rugi, namun secara kenyataanreal di lapangan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa PTPN II membiarkan tanah perkebunan tersebutParts
» Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Latar Belakang Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Hak Pengelolaan TINJAUAN PUSTAKA
» Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA
» Rumusan Masalah Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Pendekatan Perundang-undangan Metode Penelitian
» Pendekatan Kasus Bahan Hukum
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
» Sejarah Perkembangan Batam Perjalanan Sejarah Batam
» Perkembangan Pemerintahan Perjalanan Sejarah Batam
» Penegasan Hak Pengelolaan Adalah Hak Atas Tanah Oleh Peraturan Perundang-undangan
» Hak Pengelolaan Wajib Didaftar
» Pengertian Tanah Adat Analisis Melalui Pendekatan Peraturan Perundang- undangan statue approach
» Kasus Kampung Tua Pendekatan Kasus
» Kasus Administrasi Penggunaan Tanah dan Pendaftaran Tanah yang Belum Tertib
» Kasus Penguasaan Tanah Untuk Perumahan di Hutan
» Kasus Tuntutan HIMAD Purelang
» RekomendasiSaran Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Hak Guna Usaha Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
» Okupasi Tanah Perkebunan Bentuk Okupasi Tanah Perkebunan
» Penyebab Okupasi Tanah Perkebunan
» Upaya Penyelesaian Okupasi Tanah Perkebunan
» Kewenangan Pemerintah Terhadap Hak Guna Usaha
» Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah
» Konlik Agraria Kerangka Teori
» Keputusan Presiden dan Peraturan Presiden
» Metode Penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Tujuan Penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Manfaat penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Daerah Penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Penggunaan Tanah Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Sejarah Perkembangan PTPN II
» Masa Kolonial Belanda Sejarah Perkembangan dan Sumber Konlik di Sumatera Utara
» Masa Pendudukan Jepang Sejarah Perkembangan dan Sumber Konlik di Sumatera Utara
» Sumber Konlik dan KondisiFakta yang Ada
» Perkembangan Konlik Perkebunan PTPN-II di Sumatera Utara
» Matrik AktorSubyek Konlik Perkebunan Eks. HGU PTPN II di Deli Serdang, Binjai dan Langkat
» Temuan Lapangan Permasalahan Atas Tanah Eks. HGU 5873,06 Ha
» Analisis ObyekTanah Konlik Perkebunan PTPN-II
» Analisis Yuridis terhadap Konlik Perkebunan PTPN II
» Usulan Solusi Penyelesaian Konlik Tanah Perkebunan Eks. HGU PTPN II
» Kesimpulan Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Saran Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Keaslian Penelitian Tinjauan Pustaka dan Kerangka Penelitian
» Istilah Ruilslag Tukar menukarTukar Guling
» Dasar Hukum Pelaksanaan Ruilslag
» Tata Cara Ruilslag Tinjauan Pustaka dan Kerangka Penelitian
» Maksud dan Tujuan serta Manfaat Penelitian
» Kondisi Umum Kabupaten Badung Inventaris Kantor Pertanahan Kabupaten Badung
» Program Nasional Agraria PRONA
» Kegiatan Rutin dan Capaiannya
» Larasita Program Unggulan, Program Strategis dan Capaiannya
» Hambatan, Kendala dan Masalah serta Solusinya
» Keadaan Fisik Tanah Obyek Sengketa
» Masalah Tanah Sertipikat HP Nomor 9Desa Ungasan
» Proses Tukar MenukarRuilslag Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Permasalahan Timbul Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Proses Penanganan Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Proses Penanganan Perkara Nomor 388Pdt.G2014 PN.Jkt.Sel.
» Permasalahan Tinjauan Pustaka dan Teori Eksistensi Hak Penguasaan atas Tanah Adat Hak Ulayat
» Tujuan dan Manfaat Penelitian
» Kondisi Fisik Wilayah Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Kondisi Penduduk dan Sosial Budaya
» Perolehan Penguasaan Tanah Secara Original
» Perolehan Tanah Secara Derevatif
» Pemanfaatan Tanah secara Alami
» Pemanfaatan melalui Pengolahan Tanah
» Penguasaan Tanah oleh Komunitas
» Penguasaan Tanah oleh Perorangan
» Klaim oleh Otoritas Kehutanan
» Tuntutan Kepemilikan Tanah yang Adil Melalui Program Dayak Misik
» Penguasaan Hak-Hak Lama Atas Tanah
» Penguasaan Tanah Negara oleh otoritas Kehutanan
» Tahapan Pengakuan Tanah Adat
» Permasalahan Penelitian Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Tinjauan Pustaka Monografi Penelitian Sistematis 2015
» Posisi jalan tol dalam pembangunan untuk kepentingan umum
» Manfaat Jalan Tol Kerangka Pemikiran
» Pengadaan Tanah Menghambat Perkembangan
» Kendala umum pembebasan tanah dalam pengadaan
» Format Penelitian Metode Penelitian
» Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
» Variabel penelitian dan Deinisi Operasionalnya
» Data, Teknik Pengumpulan, dan Sumber Data
» Teknik Analisis Data Lokasi Penelitian
» Tujuan penelitian Tujuan dan Kegunaan
» Kegunaan penelitian Tujuan dan Kegunaan
» Pembebasan Bidang Tanah Kemajuan Pengadaan Tanah
» Perkembangan Pembayaran Uang Ganti Rugi UGR
» Tahap identiikasi obyek dan subyek hak atas tanah
» Membangun kesepakatan harga ganti rugi tanah
» Pembuatan Form Veriikasi dan Pembayaran Uang Ganti Rugi
» Upaya dan Rumusan Penyelesaian Permasalahan Pengadaan Tanah untuk Jalan Tol
» Tujuan penelitian Manfaat peneltian
» Pengertian body of knowledge
» Komponen penyusun body of knowledge Pertanahan
» Pengertian Ilmu Ilmu Pengetahuan
» Indikator Ilmu Ilmu Pengetahuan
» Pengertian Interdisiplin Transdisiplin Disiplin ilmu
» “Disiplin” bagian dari studi-studi interdisiplin
» Kemunculan Interdisiplin-interdisiplin Disiplin ilmu
» Dua konsep studi interdisiplin: generalis, dan intergralis
» Perumusan Body of Knowledge Surveying
Show more