pada Sistem Sulbagsel Sulawesi bagian selatan
• Proyek pembangkit FTP2 yaitu PlTU Punagaya 2x100 MW, PlTA
Malea 90 MW, PlTA Bonto Batu 110 MW, PlTP Bora Pulu 40 MW
serta PlTP Marana 20 MW.
• Proyek pembangkit reguler PlTU yaitu sulsel Barru 2 1x100 MW,
jeneponto 2 2x125 MW, sulsel 2 2x200 MW, Palu 3 2x50 MW,
kendari 2x50 MW.
• Proyek pembangkit peaker yaitu Makassar Peaker 450 MW, Sulsel
Peaker 450 MW serta mobile power plant MPP kapasitas
total 200 MW. MPP tersebut bisa
beroperasi dengan bahan bakar dual fuel HsD dan gaslNG dan
diharapkan tahun 2016 sudah
beroperasi. • Proyek pembangkit hydro yang
dikembangkan oleh pihat swasta sebagai proyek IPP dan proyek
ePC PlN diperkirakan mencapai 2.800 MW.
Selama periode tahun 2015 - 2017 diperkirakan tidak ada proyek
pembangkit baru non-BBM base load yang akan masuk sistem
sulbagsel karena mundur dari jadwal semula, namun di sisi lain banyak
calon pelanggan industri besar smelter yang diperkirakan akan
mulai beroperasi sehingga daya yang tersedia diperkirakan akan
terserap habis dan bahkan mungkin tidak semua calon pelanggan dapat
dilayani.
Gambar II-19
Rencana penambahan Per
Jenis Pembangkit Wilayah sulawesi
Tahun 2015-2019
PLTG PLTGU
PLTM PLTMG
PLTP PLTU
Kapasitas MW 450
900 176
230 40
1436 200
400 600
800 1000
1200 1400
1600
MW
1.6. Wilayah papua
rencana penambahan kapasitas pembangkit wilayah Papua yang dibutuhkan dalam kurun 2015-2019 berturut-turut sebesar 40 MW; 84MW; 110MW;
136MW; dan 40MW, jadi total rencana penambahan kapasitas pembangkit dari tahun 2015-2019 yaitu 410 MW.
Gambar II-20
Rencana penambahan per Jenis Pembangkit
Wilayah Papua Tahun 2015-2019
Pada sistem Papua terdapat beberapa proyek pembangkit strategis, yaitu : • Proyek PlTU skala kecil tersebar untuk memenuhi kebutuhan beban dan
mengurangi penggunaan BBM pada sistem yang masih relatif kecil dan isolated di Provinsi Papua.
• Proyek-proyek PlTU tersebut sebagian masuk didalam proyek pembangkit FTP1 dan proyek pembangkit reguler.
• Proyek-proyek pembangkit dual fuel berbahan bakar gas dan BBM skala kecil PlTMG tersebar untuk memenuhi kebutuhan beban sebelum
pembangkit non-BBM beroperasi, antara lain di sistem Manokwari dan Jayapura.
• PlTA Baliem 50 MW di Wamena untuk melistriki kabupaten Wamena dan tujuh Kabupaten Baru di Pegunungan Puncak Papua yang selama ini belum
dilayani listrik PlN. • Proyek pembangkit berbahan bakar minyak PlTD skala kecil untuk
memenuhi kebutuhan beban di daerah perbatasan dengan negara tetangga dan pulau terluar.
M W
120 100
80 60
40 20
40 136
110 84
40
2015 2016
2017 2018
2019 160
140
2. pembangunan Transmisi
Sistem kelistrikan yang ada di kepulauan Indonesia belum sepenuhnya terintegrasi pada jaringan transmisi tenaga listrik, pada Desember 2014 terdapat
total 178 sistem kelistrikan di seluruh Indonesia.
Gambar II-21
Rencana penambahan Per Jenis Pembangkit
Wilayah Papua Tahun 2015-2019
Tabel II-9
Daftar Sistem Kelistrikan di Indonesia
per 31 Desember 2014
no Wilayah
Sistem Daya
Terpasang MW
DMp MW
bp MW
1
Kalbar
10 Sistem Bengkayang
4.88 2.87
2.50 Ketapang
37.57 26.15
24.25 khatulistiwa
283.79 214.50
212.7 Nanga Pinoh
8.81 6.80
6.43 Ngabang
7.58 7.82
5.24 Putusibau
7.39 6.00
5.32 Sambas
19.07 13.73
14.20 Sangau
18.62 22.40
21.92 Sekadau
6.20 6.50
5.95 Sintang
22.32 18.00
16.80
PLTA PLTM
PLTMG PLTU
PLTU‐Bi Kapasitas MW
20 25
205 150
10 50
100 150
200 250
MW