KEK Morotai, Kabupaten Pu- KEK bitung, Kota Bitung,

KEbIJaKan-7: raSIonaLISaSI SubSIDI Dan HarGa EnErGI yanG LEbIH TEraraH sebagaimana Pasal 7 UU No. 302007 tentang energi, bahwa Har- ga energi ditetapkan berdasar kan nilai keekonomian berkeadilan, dan Pemerintah dan Pemerintah Dae rah menyediakan dana subsidi untuk ke- lom pok masyarakat tidak mampu. Selain itu, sebagaimana PP No. 792014 tentang kebijakan energi Nasional, subsidi disediakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam hal: • Penerapan keekonomian berke- adil an dan kemampuan daya be li masyarakat tidak dapat dilaksanakan; • Harga energi terbarukan lebih ma hal daripada harga energi dari bahan bakar minyak yang tidak disubsidi; Penyediaan subsidi sebagaimana dimaksud meliputi: • Penerapan mekanisme subsidi dilakukan secara tepat sasaran untuk golongan masyarakat tidak mampu; • Pengurangan subsidi BBM dan listrik secara bertahap sampai dengan kemampuan daya beli masyarakat tercapai. Kebijakan rasionalisasi subsidi dan harga energi mencakup peng alihan sub si di dari belanja kon sum tif dan belanja produktif. Subsidi tetap di- per lukan, na mun secara ber tahap dikurangi karena tidak mencerminkan keadilan atau ti dak tepat sasaran. Ma syarakat mam pu bahkan kaya, masih dapat me nik mati subsidi BBM dan lis trik. Rasionalisasi subsidi akan mem berikan iscal space bagi Pemerintah un tuk mengalokasikan belanja produktif, seperti pemba- ngun an infrastruktur dasar, pen di dik- an, ke se hatan, dan bantuan sosial untuk rak yat kurang mampu. Pemerintah bersama PT PlN Per- se ro melakukan langkah-lang kah upaya pe nu runan Biaya Po kok Pe- nye diaan BPP Tenaga listrik. Tarif Tenaga listrik TTl di se suai kan se- cara bertahap me nuju harga ke eko- nomian. Strategi dan rencana aksi 2015-2019 dalam rangka mendukung kebijakan rasionalisasi subsidi dan harga ener- gi yang lebih terarah, terkait subsidi listrik , antara lain:

1. penyesuaian Tarif Tenaga Listrik TTL melalui pelaksanaan tariff

adjustment, untuk pelang gan yang sudah mencapai keeko no- mi annya. Pelanggan non subsidi yaitu: Rumah Tangga R-1 1.300 VA Rumah Tangga R-1 2.200 VA Rumah Tangga R-2 3.500 VA s.d. 5.500 VA Rumah Tangga r-3 6.600 VA Bisnis Menegah B-2 6.600 VA s.d. 200 kVA Bisnis Besar B-3 200 kVA Industri Menengah I-3 200 kVA Industri Besar I-4 30.000 kVA Kantor Pemerintah P-1 6.600 VA s.d. 200 kVA Kantor Pemerintah P-2 200 kVA Penerangan jalan Umum P-3 layanan khusus l Konsep tariff adjustment yaitu perubahan TTl mengikuti perubahan nilai kurs, Indonesian Crude Price ICP dan besaran inlasi terhadap 12 golongan tarif diatas. Penerapan tariff adjustment ini telah merupakan hasil keputusan kementerian esDM dan DPr-rI.

2. perbaikan tegangan pelayanan, perbaikan System Average Interruption

Duration Index sAIDI dan System Average Interuption Frequency Index sAIFI, penurunan susut teknis jaringan, dan rehabilitasi jaringan yang tua, dengan penurunan target susut jaringan dari 8,9 pada tahun 2015 menjadi 8,39 pada 2019. rencana aksi Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Penurunan susut jaringan 8,9 8,7 8,55 8,45 8,39

3. Memperbaiki energy mix pembangkit sehingga komposisi BBM pada

bauran energi pembangkit semakin menurun. rencana aksi Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Penurunan pangsa energi primer BBM pada pembangkit listrik

8,85 6,97

4,66 2,08 2,04