pEMbanGunan InFra STruK Tur
aceh 92,31
Sumut 91,03
riau 84,54
Kepri 74,06
Kalbar 79,77
Sumsel 76,38
babel 95,53
Jakarta 99,61
Lampung 81,27
banten 92,93
bengkulu 83,47
Jateng 88,04
DIy 82,26
Kalsel 83,75
bali 85,17
Kaltim 91,71
68 Kaltara
69,64 Kalteng
67,23
Sumbar 80,14
Jabar 86,04
Jatim 83,55
Gambar I-3
rasio elektriikasi Tahun 2014
Jambi 80,70
Kategori 70 50 - 70 50 Sulsel
85,05
Maluku 82,28
papua 43,46
Sultra 66,78
nTT 58,91
nTb 68,05
Sulbar 74,11
Sulteng 75,58
Malut 90,52
Gorontalo
74,65 Sulut
85,53 papua
barat 82,28
penjualan Tenaga Listrik me ru pa-
kan sa lah satu indikator pening kat an kegiatan eko nomi masyarakat. Pen-
jualan tenaga listrik yang di la kukan oleh PT PlN Per se ro da ri tahun ke
tahun mengalami pe ning katan rata- rata sekitar 8. Pen jual an tenaga
listrik pada 2009 se besar 134,58 TWh dan me ning kat 8 menjadi
185,53 TWh pada 2013. Untuk ta hun 2014 APBN-P pen jualan tenaga lis-
trik ditargetkan se besar 198,52 TWh atau tumbuh sebesar 7.
pembangunan Infrastruktur Kete- na galistrikan.
Sampai dengan 2014
kapasitas terpasang pem bang kit listrik sebesar 53.585 MW, meng a -
lami penambahan sebesar 17.405
MW dibandingkan tahun 2010 se - besar 36.180 MW. kapasitas ter pa-
sang ter sebut terdiri dari pem bang- kit milik PT PlN Persero se be sar
37.280 MW 70, IPP se be sar 10.995 MW 20 dan PPU sebesar
2.633 MW 5 serta Izin ope rasi Io non-BBM sebesar 2.677 MW
5.
Gambar I-4
Pertumbuhan Penjualan Tenaga
listrik
Tabel I-2
Target dan Realisasi rasio elektriikasi
Rasio Elektriikasi Tahun
2010 2011
2012 2013
2014
Target RPJMN 67,20
70,40 73,60
76,80 80,00
Realisasi 67,15
72,95 76,56
80,51 84,35
Gambar I-5
Kapasitas Terpasang Pembangkit Tenaga
listrik Tahun 2010- 2014
proyek 10.000 MW Tahap I FTp 1,
dimulai tahun 2006 terdiri dari 37 proyek yang ditargetkan selesai
seluruhnya pada tahun 2009. Na- mun dalam pelaksanaannya ba-
nyak mengalami kendala sehingga tar get penyelesaiannya mengalami
keterlambatan. Berbagai kendala yang dihadapi antara lain: per ma sa-
lahan engineering desaindrawing, commissioning, non-engineering
perijinanrekomendasi, pengadaan pem bebasan lahan, impor barang,
pendanaan dan masalah konstruksi materialequipment, lack of
management, eskalasi. Sampai de- ngan akhir 2014, FTP 1 yang telah
ber hasil diselesaikan sebesar 7.401
MW dan selebihnya 2.526 MW diper- kirakan selesai tahun 2015-2016.
Gambar I-6 Proyek 10.000 MW Tahap I
2011
1 Jabar - Indramayu 3x330 MW
2 Banten - Surabaya 1x625 MW
3 Banten - lontar 1 315 MW
4 Jateng - Rembang 2x315 MW
2013
1 sulsel - Barru 2
50 MW 2
kalsel - Asam- asam
2x65 MW 3 Jatim - Pacitan
2x315 MW 4 Jabar - Pelabuhan
Ratu 3x350 MW
5 Kepri - Tj. Balai karimun 2
7 MW
2015
1 jatim - Tj. Awar-
awar 2 350 MW
2 jateng - Adipala
1x660 MW 3
Sumut - Pangkalan Susu
2x220MW 4
Babel - Bangka Baru 1
30 MW 5
Babel - Belitung 2x16,5 MW
6 Riau - Tenayan
2x110 MW 7
lampung - Tarahan Baru 1
100 MW 8
Kalbar - Parit Baru 2x50 MW
9 Kalbar -
Bengkayang 2 27,5 MW
10 Kaltim - Teluk Balikpapan
2x110 MW 11 Kateng - Pulau
Pisau 2x60 MW
12 NTB - lombok
2x25 MW 13 NTT - ende
2x7 MW 14 Malut - Tidore
2x7 MW 15 Papua - Jayapura
2 10 MW
2009
Banten - labuan 1
2012
1 Banten - lontar
2 3 630 MW
2 Jatim - Paiton 1x660 MW
3 sulut - Amurang 2x25 MW
4 Sultra - Kendari 2
10 MW
2014
1 jatim - Tj. Awar-
awar 1 350 MW
2 NAD - Nagan raya 2x110 MW
3 Babel - Bangka Baru 2
30 MW 4 Kepri - Tj. Balai
karimun 1 7 MW
5 Sumbar - Teluk Sirih
2x112 MW 6
lampung - Tarahan Baru 1
100 MW 7
sulsel - Barru 1 50 MW
8 sultra - kendari 1 10 MW
9 NTT - Kupang 2x16,5 MW
2016
1 NTB - Bima 2x10 MW
2 Gorontalo - Anggrek
2x25 MW 3
Maluku - Ambon
2x15 MW
2010
Banten - labuan 2
2009 - 2014
7.401 MW
74,6
2009 - 2014
2.526 MW
25,4
300 300
2.560
1.350 1.867
1.024 2.426
100
2009 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
Gambar I-7
Proyek 10.000 MW Tahap II
proyek 10.000 MW Tahap II FTp 2,
dicanangkan oleh Pemerintah se bagai upaya untuk mempercepat
diversiikasi energi untuk pem bang kit tenaga listrik ke non-BBM, meng op-
ti malkan pemanfaatan potensi pa nas bumi dan tenaga air serta se ka ligus
memenuhi kebu tuh an te naga listrik yang terus me ning kat.
FTP 2 terdiri atas pembangkit yang meng gunakan energi terbarukan
38 yakni panas bumi dan tenaga air. Selain itu, pembangkit yang
meng gunakan batubara dengan tek - nologi yang lebih eisien dan gas
62. Pelaksana proyek pembangkit di dominasi oleh swasta 68 dan
PlN 32. FTP 2 terdiri dari 76 pro- yek dengan total kapasitas 17.918
MW, dengan rincian Proyek PlN sebanyak 17 proyek 5.749 MW dan
proyek swasta sebanyak 59 pro- yek 12.169 MW. Sampai dengan
ta hun 2014, FTP 2 telah berhasil diselesaikan sebesar 55 MW yaitu
dari PlTP Patuha di Pengalengan, jawa Barat.
Energi Mix pembangkit
sangat mempengaruhi besarnya biaya
pokok produksi BPP tenaga lis- trik. BBM merupakan energi pri mer
pembangkit yang paling mahal, sedangkan batubara relatif mu rah.
oleh karena itu, setiap ta hunnya diupayakan penurunan peng-
gunaan BBM sebagai bahan ba kar pembangkit listrik dan me ningkatkan
penggunaan ba tu bara. Pada tahun 2010, peng gu naan BBM mencapai
22 dari energy mix pembangkit sedang kan batubara sebesar 38.
Porsi BBM tersebut terus diturunkan
se hingga pada tahun 2014 turun drastis men ja di 9,70 seiring de-
ngan ter selesaikannya proyek pem- bang kit listrik 10.000 MW tahap
I yang seluruhnya menggunakan bahan ba kar batubara.
pembangunan Jaringan Transmisi, Distribusi Tenaga Listrik, Lisdes
dan Listrik Gratis.
Penambahan pembangunan trans - misi, gardu induk, gardu dis tribusi
dan jaringan distribusi se lama perio- de 2010-2014 dapat ter lihat pada
tabel I-3. selain itu, sejak 2012, Pe- me rintah telah meluncurkan pem-
ba ngunan instalasi listrik gratis ba gi masyarakat tidak mampu dan
ne layan, dimana tahun 2012 telah dilak sanakan untuk 60.702 Rumah
Gambar I-8
Perkembangan Energy Mix
Pembangkit
EbT
batubara
Gas bumi
bbM
2010
22,0 15,0
38,0
25,0
2011
23,0 12,0
44,1
21,0
2012
15,0 11,4
50,3
23,4 51,6
12,5 12,3
23,6
2013
52,9
11,5 11,6
24,1
2014
Tangga sasaran rTs, tahun 2013 untuk 94.140 RTS dan tahun 2014
untuk 118.460 rTs.
Susut Jaringan.
Pada 2010, realisasi susut jaringan sebesar 9,74 da ri
total tenaga listrik yang dibang kit kan. Pada 2014 susut ja ringan turun men-
jadi sebesar 8,98. Adapun upaya- upaya yang dilakukan guna me-
nurunkan susut jaringan antara lain: 1. Meningkatkan kualitas jaringan
distribusi; 2. Penambahan trafo distribusi
sisipan baru; 3. Meningkatkan penertiban
pemakaian listrik, termasuk penerangan jalan umum dan
pemakaian listrik ilegal; serta 4. Mendorong penggunaan listrik
prabayar.
Tabel I-3
Pembangunan Infrastruktur listrik
Non-Pembangkit Tahun 2010-2014
no Infrastruktur
Satuan 2010
2011 2012
2013 2014
1 Transmisi
kms 100
1.670 1.377
1.299 2.525
2 Gardu induk
MVA 2.294
5.946 5.458
5.510 5.655
3 Gardu distribusi lIsDes
MVA 53
368 249
258 181
4 Jaringan distribusi
lIsDes kms
3.406 17.570
11.311 12.637
9.543 5
Program listrik gratis RTS
- -
60.702 94.140
118.460
Gambar I-9
Susut Jaringan