Koordinasi pembinaan pengawasan usaha,

5. pembangunan kabel laut

Untuk mengembangkan sistem kelistrikan di pulau-pulau yang dekat dengan daratan pulau be sar dan sekaligus untuk me nu run kan penggunaan BBM, di ren ca nakan interkoneksi antar pulau me lalui kabel laut 20 kv atau 150 kv, yaitu: • Pulau Muna-Pulau Buton Bau- bau dengan kabel laut 150 kv. • Pulau laut kotabaru - Batulicin dengan kabel laut 150 kv. • Bitung – Pulau lembeh sulut de ngan kabel lautsUTM 20 kV. • Kepulauan Seribu dengan sirkit ke-2 kabel laut 20 kv. • Bali – Nusa Penida dengan sirkit ke-2 kabel laut 20 kv. Pembangunan transmisi dan kabel laut ±500 kv HvDC Sumatera – Peninsular Malaysia bertujuan untuk mengop ti mal- kan operasi kedua sistem dengan me manfaatkan perbedaan wak- tu terjadinya beban puncak pa da kedua sistem tersebut. Inter koneksi Batam – Bintan de ngan kabel laut 150 kv di- mak sudkan untuk memenuhi se ba gian kebutuhan tenaga lis trik pulau Bintan dengan te- na ga listrik dari Batam dengan mem pertimbangkan rencana pe ngem bangan pembangkit di Batam yang akan mencukupi ke - butuhan Batam dan sebagian Bintan, karena iaya produksi lis- trik di Batam lebih rendah da ri pada biaya produksi di Bintan yang masih banyak menggunakan pembangkit BBM. Ada nya inter- ko neksi 150 kv ter se but tidak ada hubungannya dengan per lu- asan wilayah usaha PlN Batam. Untuk pembangunan ka bel laut 20 kV sepanjang 62,98 kms di kepulauan seribu dengan pen- da naan APBN dan di per ki rakan selesai tahun 2017. Pengembangan kabel laut di Ke- pu lauan Seribu mengalami per- ubah an dari 2 tahap menjadi 3 ta hap yaitu: • Tahap 1 sudah eksisting, pelak- sa naan pembangunan oleh Pem da DKI. • Tahap 2 tahun 20152016: da ri GI Teluk Naga sampai P. Tidung kecil. • Tahap 3 tahun 2017: dari P. Tidung Kecil sampai Pu lau Panjang Besar untuk meng hu- bung kan pulau-pulau lainnya. lingkup pekerjaan tahap 2 dan tahap 3 adalah sebagai berikut: no Section SKLTM kms SKTM ke GD 1 GH Tg Pasir - GH P.U. jawa 5,69 0,4 2 GH P.U. jawa - GH P.l kecil 13,39 0,8 3 GH P.l kecil - GH P.l Besar 0,46 1,0 4 GH P.l Besar - GH Pulau Pari 9,46 0,4 5 GH Pulau Pari - GH P. Payung Besar 8,85 0,8 6 GH P. Payung Besar - GH P. Tidung Kecil 3,56 0,6 7 GH P. Payung Kecil - GH P. Tidung Besar 0,83 2,0 Total 42,24 6,0 a. Tahap 2 jalur selatan, me ru pa kan penambahan sirkit kedua yang menghubungkan GI Te luk Naga melalui penyulang ke GH Tanjung Pasir dan se lanjutnya radial hingga ke pu lau Tidung Besar b. Tahap 3 jalur utara, adalah penyambungan sklTM radial dari pulau Tidung Besar ke pulau-pulau di sebelah utara no Section SKLTM kms SKTM ke GD kms Trafo GD MVa JTr kms 1 P. Tidung Kecil - P. Karya 16,51 0,34 1x630 kVA P. karya 3,20 2 P. Karya - P. Panggang 0,20 1,66 2x630 kVA P. Panggang 6,40 3 P. Panggang - P. Pramuka 1,76 0,96 1x630 kVA P. Pramuka 3,20 4 P. Karya - P. Kelapa 19,95 2,24 4x630 kVA P. kelapa 12,80 5 P. Kelapa - P. Kelapa Dua Harapan 0,62 1,45 1x630 kVA P. kelapa Dua 3,20 6 P. Kelapa DuaHarapan - P. Panjang Besar 0,94 0,84 1x630 kVA P. Panjang Besar 3,20 7 P. Panjang Besar - P. Sabira 1,20 - 1x630 kVA P. sabira 3,20 Total 38,18 7,15 11x630 kVa 35,20