Menguatkan Peran Indonesia dalam Kerjasama Selatan-Selatan dan

61 internasional melalui KSST. Indonesia dapat mendorong peningkatan kerjasama di berbagai isu global seperti ketahanan pangan, energi, perubahan iklim, dan sebagainya.

6. Menguatkan diplomasi ekonomi

Diplomasi ekonomi Indonesia selama ini diakui kurang terkoordinasi dengan baik. Salah satu contoh efeknya adalah ketidaksiapan untuk menghadapi perdagangan bebas dan integrasi regional. Peluang dari economy of scale yang disediakan oleh perdagangan bebas dan integrasi ekonomi regional masih dapat dioptimalkan melalui diplomasi dan koordinasi yang baik di dalam negeri. Di samping itu, dengan rencana pembangunan Indonesia dalam jangka panjang yang melibatkan pembangunan infrastruktur dan industri, peningkatan efektivitas diplomasi ekonomi sangat diperlukan untuk meningkatkan investasi dan memperluas pasar. Dengan rencana pemerintah untuk membangun secara intensif dan ekstensif infrastruktur secara merata di berbagai daerah, perdagangan bahan baku dan mesin, serta investasi akan sangat diperlukan. Demikian juga dengan rencana untuk membangun industri maritim dan pertahanan. Pada pokoknya, koordinasi antara para diplomat dengan perencana pembangunan dan kementrian terkait di dalam negeri harus terbangun dengan baik agar diplomasi bisa dijalankan dengan baik.

7. Meningkatkan promosi demokrasi, HAM dan lingkungan hidup

Penegakan demokrasi, HAM serta perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup merupakan isu-isu kolektif global yang penting untuk diperhatikan oleh setiap bangsa. Demokrasi dipandang sebagai sistem pemerintahan yang terbaik saat ini, dimana hak-hak individu dihargai, terdapat mekanisme kontrol terhadap pemerintahan, serta tersedia ruang bagi partisipasi dan kontestasi bagi individu warganegara. Penegakan HAM di berbagai negara juga masih menjadi isu yang penting. Di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur sendiri isu ini masih sering dipersoalkan terutama dengan masih adanya sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh negara terhadap warganya. Isu lingkungan hidup semakin menjadi penting seiring dengan meningkatnya masalah perubahan iklim dan terjadinya banyak bencana alam akibat perubahan iklim. 62 Promosi demokrasi, HAM dan lingkungan hidup dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kontribusi dan kepemimpinan di dalam kerjasama internasional. Berbeda dengan isu ketahanan pangan dan energi yang disikapi berbeda-beda oleh setiap negara berdasarkan kepentingannya, isu demokrasi, HAM dan lingkungan hidup merupakan isu global yang cenderung diakui sebagai masalah kolektif. Inisiatif untuk berkontribusi dalam membangun solusi efektif –baik secara individual maupun kolektif– bagi masalah demokrasi, HAM dan lingkungan hidup, dapat bermanfaat positif bagi diplomasi Indonesia.

8. Meningkatkan kualitas perlindungan WNIBHI

Perlindungan terhadap WNIBHI, terutama bagi para buruh migran, sangat diperlukan. Negara bertanggung jawab terhadap keselamatan dan penjaminan hak- hak WNI, termasuk mereka yang berada di luar negeri. Pemerintah di Kementrian maupun perwakilan di negara-negara lain harus mempersiapkan fasilitas dan mekanisme pemantauan dan perlindungan yang efektif bagi WNIBHI yang terlibat di dalam masalah hukum, administrasi atau pelanggaran hak-haknya. Dalam jangka panjang, kualitas para buruh migran akan semakin bergeser menjadi skilled labor. Dalam hal ini, pengiriman unskilled labor akan secara signifikan dikurangi sementara pengiriman skilled labor akan semakin didorong. Masalah dan jenis perlindungan yang dibutuhkan pun akan berubah seiring dengan pergeseran tersebut. Hal ini harus diantisipasi oleh pemerintah melalui pengembangan fasilitas dan mekanisme pemantauan dan perlindungan yang efektif dan antisipatif.

9. Menata kebijakan dan infrastruktur diplomasi

Penataan kebijakan dan infrastruktur diplomasi merupakan salah satu sasaran utama yang dianjurkan untuk lebih meningkatkan efektivitas diplomasi. Masalah kurangnya koordinasi antar lembaga dan kementrian, keterbatasan dana, keterbatasan rekrutmen, rendahnya keahlian dalam bidang-bidang tertentu, dan sebagainya yang diidentifikasi secara internal oleh pemerintah menunjukkan perlunya perbaikan dalam kebijakan dan infrastruktur diplomasi. Reformasi kelembagaan terutama diperlukan di Kementrian Luar Negeri dan koordinasi antar KementrianLembaga.