Meningkatkan peran Indonesia di dalam kerjasama di tingkat regional
59 Pelaksanaan peran kontribusi Indonesia dalam menguatkan sentralitas ASEAN
dan peran ASEAN di tingkat regional dan global arsitektur kawasan; g Penyusunan road map dan partisipasi aktif di East Asia Summit EAS; h
Pelaksanaan peran kontribusi Indonesia dalam South East Asia Nuclear Weapon Free Zone; i Mendorong pelaksanaan traktat persahabatan dan kerjasama di
Kawasan Asia Pasifik; j Peningkatan peran Indonesia dalam penanganan konflik kawasan melalui mekanisme ASEAN termasuk sengketa Laut Tiongkok Selatan.
Organisasi regional yang kedua adalah APEC Asia-Pacific Economic Cooperation. Meskipun merupakan forum yang tidak mengikat, kerjasama APEC
dapat menjadi ajang bagi Indonesia untuk mengembangkan kerjasama ekonomi, termasuk di antaranya kerjasama di bidang maritim. Dalam sidang APEC yang
terakhir pada tahun 2014, Indonesia berhasil mendorong kerjasama maritim menjadi agenda sidang APEC. Di luar ide kerjasama maritim tersebut, menurut
penilaian Kemenlu sendiri, inisiatif dan kontribusi Indonesia di dalam APEC selama ini hampir tidak ada. P
adahal jika “memperluas mandala keterlibatan Indonesia dalam kerjasama Internasional hingga ke kawasan Indo-
Pasifik” menjadi salah satu sasaran politik luar negeri pemerintah, maka peningkatan peran
Indonesia melalui APEC merupakan salah satu jalur yang dapat ditempuh. Organisasi regional yang ketiga adalah IORA Indian Ocean Rim
Association. Sesuai dengan aspirasi pemerintah Indonesia untuk memperluas mandala politik luar negeri hingga ke kawasan Indo-Pasifik dan kerjasama maritim,
partisipasi aktif di dalam IORA merupakan salah satu cara untuk mewujudkannya. IORA memiliki kemiripan dengan ASEAN dalam hal karakteristik pengaturan
institusionalnya. Ikatan di antara anggotanya bersifat longgar dan kekuatan politik atau hukum dari organisasi pengelolanya juga relatif lemah. Di samping itu,
kerjasama maritim merupakan salah satu agenda dari organisasi ini. Dengan karakteristik tersebut, meningkatkan peran dan kontribusi Indonesia di dalam IORA
bisa menjadi sangat relevan bagi aspirasi maritim dan wawasan Indo-Pasifik Indonesia.
Pada tingkat global, wadah institusional yang menjadi prioritas diplomasi Indonesia adalah partisipasi di PBB dan G20. Selain meningkatkan partisipasi
Indonesia dalam PKO Peacekeeping Operations, pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk terus memperjuangkan reformasi dalam PBB, utamanya
reformasi organisasi-organisasi keuangan international financial institutions, IFIs
60 di bawah PBB, yaitu Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional. Reformasi di
dalam PBB diperlukan untuk merestorasi kesetaraan di dalam distribusi kekuasaan dan pengaruh setiap anggota. Dominasi sejumlah negara tertentu di dalam
organisasi tersebut selama ini dipandang masih menyediakan ruang untuk perbaikan agar PBB lebih melayani kepentingan seluruh anggota dengan lebih adil
dan setara. Selain itu, Organisasi Kerjasama Islam OKI juga merupakan wadah kerjasama multilateral yang penting bagi politik luar negeri Indonesia. Indonesia
dapat memberikan kontribusi positif dalam kaitannya dengan proyeksi demokrasi serta membangun solidaritas dan kerjasama antar negara-negara berpenduduk
muslim.