19
I V.
HASI L DAN PEMBAHASAN
4.1 Koordinasi I nternal dan Antar I nstansi
Koordinasi internal dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan tim dalam perencanaan kegiatan Model Sistem Pertanian Bioindustri Berbasis
I ntegrasi Padi – Sapi Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu yang dilaksanakan di Desa Rimbo Kedui, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma. Dalam
pertemuan rutin yang dilaksanakan tiap bulannya dibahas mengenai kemajuan kegiatan, hambatan dan kendala pada pelaksanaan kegiatan, tingkat serapan
dana, pencapaian dan rencana tindak lanjut pada kegiatan. Koordinasi antar instansi terkait di tingkat Kabupaten dilaksanakan dalam
bentuk kunjungan dan pemaparan maksud kegiatan kepada Stakeholders, Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seluma, Bappeda, Dinas Koperasi, BP4K dan Lurah Rimbo Kedui. Selain dengan
Stakeholders kabupaten juga dilakukan koordinasi dengan stakeholders tingkat provinsi yang berkaitan dengan teknis,
kebijakan, pemasaran maupun perijinan dan sertifikasi. Dinas instansi Provinsi yang berkaitan dengan pelaksanaan dan keberlanjutan Model sistem pertanian
bioindustri diantaranya adalah Dinas pertanian, Bakorluh, BPSB, Badan POM, Dinas Perindustrian, swasta pengusaha kemasan dan pedagang beras.
Koordinasi dengan
stakeholdersterkait ini
dimaksudkan untuk
menyamakan persepsi, memperoleh informasi mengenai kondisi agroekosistem wilayah pengkajian, perluasan jaringan kerjasama
Networking, dukungan kebijakan, dan juga ketersediaan sarana produksi yang diperlukan untuk
mendukung kegiatan pengkajian. Koordinasi dengan institusi penyedia inovasi teknologi di lingkup Badan
Litbang pertanian dan di luar lingkup Badan Litbang Pertanian, misalnya perguruan tinggi juga dilakukan. Koordinasi dengan institusi lingkup Badan
Litbang Pertanian diantaranya adalah dengan Puslitbangtan, BB Padi, BB Pengkajian, Balitnak, dan BB Pasca Panen. Koordinasi di luar lingkup Badan
Litbang Pertanian diantaranya adalah dengan UNI B, UMB, dan perusahaan swasta penyedia kemasan untuk
packing produk-produk yang dihasilkan dalam kegiatan Model Sistem Pertanian Bioindustri di Kabupaten Seluma.
20
4.2 Participatory Rural Apraisal PRA 4.2.1 Pelaksanaan PRA