Pembuatan I nstalasi Biogas Pembuatan I nstalasi Prosesing Bio-urine

45 dibuat selain untuk visitor juga sebagai tempat untuk implementasi Model sistem pertanian bioindustri berbasis padi-sapi. Percontohan, display dan tempat visitor prosesing kompos dan pakan ternak berbasis jerami sangat diperlukan. Hal ini dilakukan dalam rangka pengenalan dan percepatan penyebaran informasi dalam upaya percepatan adopsi pemanfaatan pakan dari jerami serta penggunaan kompos untuk budidaya padi yang ramah lingkungan.

4.8 Pembuatan I nstalasi Biogas

Potensi pengembangan biogas di Provinsi Bengkulu masih cukup besar. Setiap 1 ekor ternak sapi kerbau dapat menghasilkan 2m 3 biogas hari. Potensi ekonomis biogas cukup besar, hal tersebut mengingat bahwa 1 m 3 biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah. Residu pembuatan biogas, dalam bentuk kompos merupakan sumber pupuk organik bagi tanaman, sekaligus sebagai pembenah tanah soil amendment. Pengolahan kotoran ternak menggunakan reaktor biogas akan menghasilkan gas metan yang dapat dimanfaatkan untuk menyalakan kompor gas ataupun lampu penerangan.Biogas atau sering disebut gas bio merupakan gas yang timbul jika bahan-bahan organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia atau sampah direndam di dalam air dan disimpan di dalam tempat tertutup atau anaerob tanpa oksigen dari udara. Biogas ini sebenarnya dapat pula terjadi pada kondisi alami. Namun untuk mempercepat dan menampung gas ini, diperlukan alat yang memenuhi syarat terjadinya gas tersebut.Kotoran ternak sapi merupakan bahan baku sumber biogas yang tersedia dalam jumlah banyak perlu dioptimalkan pemanfaatannya. I nstalasi biogas dibuat dalam rangka display dan percontohan bahwa dari kotoran ternak dapat menjadi energi bio yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk energi panas melalui perakitan ke kompor ataupun ke lampu sebagai sumber cahaya untuk penerangan. I ni memberikan gambaran bahwa dalam bioindustri semua digerakkan melalui inovasi penerapan inovasi teknologi untuk mendapatkan produk yang berkualitas, mempunyai nilai tambah, ramah lingkungan dan berkelanjutan. I nstalasi biogas di Kelompok Tani Margo Suko Kabupaten Seluma dimanfaatkan untuk kompor dan lampu. 46

4.9 Pembuatan I nstalasi Prosesing Bio-urine

I nstalasi prosesing urine diperlukan karena urine masih dianggap limbah yang tidak bermanfaat dan tidakmempunyai nilai ekonomi. I nstalasi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada petani bahwa semua yang semula dianggap limbah dan tidak bermanfaat dapat diproses menjadi produk yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi. Urine yang sudah diproses menjadi pupuk organik cair maupun biopestisida dapat dijual dengan kisaran Rp. 5.000 - Rp. 20.000 l. Sebagian besar petani belum mengetahui manfaat dari limbah ternaknya yang berupa feses maupun urine. Feses dan urine belum dimanfaatkan oleh petani. Perkandangan dan tatalaksana pemeliharaan ternak sapi belum dirancang untuk pemanfaatan feses dan urine. Feses dan urine masih dipandang sebagai limbah dan kotoran yang tidak bermanfaat serta tidak bernilai ekonomi. Melalui inovasi teknologi, semula yang dianggap limbah ternyata bernilai ekonomi yang cukup tinggi karena dapat diolah menjadi pupuk padat, pupuk cair, pestisida hayati, ZPT, dan bahkan sumber energi. Melalui inovasi teknologi, yang tadinya dianggap sebagai limbah ternyata mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi dan setelah analisis nilainya bisa melebihi nilai ekonomi dari ternaknya. Selain feses, limbah ternak yang dapat di gunakan untuk pupuk maupun biopestisida adalah urine. Seekor sapi mengeluarkan urine rata-rata 5 liter hari. Urine ini juga bernilai ekonomi jika diproses menjadi pupuk cair atau biopestisida. Urine dapat berperan ganda yaitu sebagai penyubur tanaman padi, pengendali organisme pengganggu tanaman OPT, dan bahkan sebagai zat pengatur tumbuh. Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang mengandung unsur haranya lebih cari satu unsur.Pupuk organik cair adalah zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-bahan organik dan berwujud cair yang merupakan salah satu hasil proses fermentasi. Urine sapi mengandung unsur hara antara lain natrium 1 , fosfor 0,5 dan kalium 0,5 . Kandungan unsur hara ini lebih tinggi dibandingkan korotannya. Disamping itu mengandung zat perangsang tumbuh yang dapat digunakan sebagai pengatur tumbuh. 47

4.10 I nventarisasi RMU, Kinerja Mesin dan Tenaga Pengelolanya