Pengertian Sistem Informasi Geografis

55 lanjutan NO. SUMBER KOMPONENASPEK DALAM PENENTUAN ZONASI POLA PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH tergantung penggunaannya dengan situasi dimana informasi spasial yang diinginkan harus harus sesuai dengan model datanya. Dengan demikian, kedua model data ini saling melengkapi dan dapat saling dikonversikan satu sama lainnya raster ke vektor atau vektor ke raster Prahasta, 2002:169.

d. Manfaat Sistem Informasi Geografis dalam Teknik Operasional Pengumpulan

dan Pengangkutan Sampah Melalui Pendekatan Zonasi Menurut Dulbahri 1993 dalam Abd. Rahman As-syakur 2007, tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi. Barus dan Wiradisastra 2000 dalam Abd. Rahman As- syakur 2007, juga mengungkapkan bahwa Sistem Informasi Geografis adalah alat yang handal untuk menangani data spasial. Bentuk pemanfaatan kemampuan analisis Sistim Informasi Geografis dalam perencanaan zonasi operasional pengumpulan dan pengangkutan sampah akan dapat lebih berhasil karena Sistim Informasi Geografis secara umum mempunyai beberapa kemampuan antara lain, sebagai berikut: 1. Identifikasi lokasi, yaitu menunjukkan lokasi atau suatu tempat dengan memasukkan atribut yang telah didefinisikan sebelumnya ataupun suatu lokasi pada peta. 2. Menghasilkan informasi sebagai keluaran yang dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi sebuah wilayah baik kondisi fisik dan lingkungan maupun sosial ekonomi secara geoferensial. 3. Memberikan kemudahan dalam pemahaman masalah perkembangan wilayah kota bagi aparat perencana dan pelaksana, sehingga memudahkan dalam pengembangan strategi untuk perbaikan dan penyempurnaan. 4. Memperbaiki proses perencanaan dan penerapan intervensi program pembangunan. 5. Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan terutama yang perlu didukung oleh data dan informasi yang kompleks Mardanus 1997 dalam Taswanto 2000:37-38. e. Konsep Superimpose Overlay dalam Sistem Informasi Geografis Menurut Prahasta 2005:73-75, kemampuan Sistem Informasi Geografis juga dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya. Secara umum, terdapat dua jenis fungsi analisis yang dapat dilakukan Sistem Informasi Geografis, yakni fungsi analisis spasial dan fungsi analisis atribut basisdata atribut. Berkaitan dengan fungsi analisis spasial dalam mendukung operasional pengumpulan dan pengangkutan sampah yang dikaitkan dengan bermacam kriterianya untuk mendapatkan zonasi pengumpulan dan pengangkutan yang tepat dapat menggunakan metode superimpose overlay. Metode superimpose overlay merupakan bagian dari fungsi analisis spasial dalam Sistem Informasi Geografis yang memadukan layers data yang berbeda dari kriteria pengumpulan dan pengangkutan sampah yang ada. Fungsi analisis spasial overlay menghasilkan data baru dari minimal dua data yang menjadi masukkannya. Sebagai contoh, bila untuk menghasilkan wilayah-wilayah yang sesuai untuk budidaya tanaman tertentu misalnya padi diperlukan data ketinggian permukaan bumi, kadar air tanah, dan jenis tanah, maka fungsi analisis spasial overlay akan dikenakan terhadap ketiga data spasial dan atribut tersebut. Sumber: Hasil Sintesa, 2008.