Organisasi dan Manajemen Kelembagaan
42
dan Perusahaan Daerah. Bentuk kelembagaan pengelolaan persampahan dianjurkan berdasarkan kategori kota adalah sebagai berikut:
• Kota Raya penduduk 500.000-1.000.000 jiwa dan ibukota provinsi,
sebaiknya dikelola oleh suatu dinas tersendiri dan dalam jangka waktu 10 tahun diharapkan bisa menjadi perusahaan daerah.
• Kota Sedang 1 penduduk 250.000-500.000 jiwa atau kotamadyakota
administratif, sebaiknya dikelola oleh dinas tersendiri. •
Kota Sedang 2 penduduk 100.000-250.000 jiwa atau kabupaten, sebaiknya dikelola oleh dinas yang mempunyai 2 penugasan maksimal.
• Kota Kecil penduduk 20.000-100.000 jiwa atau ibukota kabupaten dapat
merupakan seksi tersendiri atau di bawah Dinas Pekerjaan Umum dengan tanggungjawab, wewenang dan fasilitas yang memadai dan diarahkan dalam
pembentukan dinas tersendiri dengan dua penugasan maksimal. Sedangkan menurut Balitbang Departemen PU 1994, bentuk institusi
pengelolaan persampahan kota yang dianut di Indonesia adalah sebagai berikut:
Seksi kebersihan di bawah satu dinas, misalnya Dinas Pekerjaan Umum, terutama apabila masalah kebersihan kota masih bisa ditanggulangi oleh seksi
di bawah dinas tersebut.
Unit Pelaksana Teknis UPTD di bawah suatu dinas, misalnya Dinas Pekerjaan Umum, terutama apabila dalam struktur organisasi belum ada seksi
khusus di bawah dinas yang mengelola kebersihan, sehingga lebih memberikan tekanan pada masalah operasional, dan lebih mempunyai
43
otonomi daripada seksi. Dasar hukumnya adalah Keputusan Mendagri No. 3631977.
Dinas Kebersihan akan memberikan percepatan dan pelayanan pada
masyarakat dan bersifat nirlaba. Dinas ini perlu dibentuk karena aktivitas dan volume pekerjaan yang sudah meningkat. Dasar hukumnya adalah Keputusan
Mendagri No. 3621977 pasal 32 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah.
Perusahaan Daerah Kebersihan merupakan organisasi pengelola yang
dibentuk apabila permasalahan di kota tersebut sudah cukup luas dan kompleks. Pada prinsipnya perusahaan daerah ini tidak lagi disubsidi oleh
pemerintah daerah, sehingga efektivitas penarikan retribusi akan lebih menentukan. Bentuk ini sesuai untuk kota metropolitan. Dasar hukum
perusahaan ini adalah UU No. 51974 pasal 59 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah.