Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

45 Kolmogorov Sminornov, yang hasilnya ditunjukan pada tabel 4.3 sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Setelah Logaritma natural Ln Pada tabel 4.3 menunjukan nilai signifikansinya 0,641 yang berarti data residula terdistribusi secara normal karena nilai signifikansinya sebesar 0,641 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Untuk menguji adanya heterokedastisitas dapat One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 64 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.32638080 Most Extreme Differences Absolute .093 Positive .081 Negative -.093 Kolmogorov-Smirnov Z .742 Asymp. Sig. 2-tailed .641 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data diolah oleh penulis 2012 Universitas Sumatera Utara 46 dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot yang disajikan pada gambar 4.5 sebagai berikut : Gambar 4.5 Grafik Plot Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data diolah oleh penulis 2012 Uji heterokedastisitas dapat juga dilakukan dengan mengunakan uji glejser dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Dalam pengambilan keputusan dapat dilihat dari koefisien parameter, jika nilai probabilitas signifikansinya di atas 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Namun sebaliknya, jika nilai probabilitas signifikansinya di bawah 0,05 maka dapat dikatakan telah terjadi Universitas Sumatera Utara 47 heteroskedastisitas. Berikut hasil pengujian heteroskedasitas pada tabel 4.4 sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant 1.658 1.176 1.410 .163 Ln_EVA -.023 .048 -.061 -.483 .631 a. Dependent Variable: AbsUt Sumber : Data diolah oleh penulis 2012 Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansinya di atas 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastistas. Dari grafik scatterplot dan uji Glejser menunjukan bahwa model regresi dinyatakan bebas dari gejala heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Autokorelasi

Dalam uji autokorelasi ini kita dapat menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan-kesalahan penganggu pada periode sebelumnya. Jika terjadi autokorelasi dalam model regresi berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat sehingga model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokeralasi. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson Universitas Sumatera Utara 48 DW. Hasil uji autokorelasi dengan mengunakan pengujianan DW ditunjukan pada tabel berikut : Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Pada tabel 4.5 menunjukan hasil uji autokorelasi , dimana nilai statistik Durbin Watson DW sebesar 1.713. Nilai ini akan di bandingkan dengan nilai tabel Durbin Watson dengan mengunakan signifikansi 5, jumlah pengamatan N sebanyak 64, dan jumlah variabel independen sebanyak 1 k=1. Maka berdasarkan tabel durbin watson didapat nilai batas atas du sebesar 1,6268 dan nilai batas bawah dl sebesar 1,5635. Oleh karena itu, nilai DW lebih besar dari 1,6268 dan nilai DW lebih kecil dari 4 - 1,6268 atau dapat dinyatakan bahwa 1,6268 1,713 2,373 du DW 4 – du. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .689 a .474 .466 1.33703 1.713 a. Predictors: Constant, Ln_EVA b. Dependent Variable: Ln_MVA Sumber : Data diolah oleh penulis 2012 Universitas Sumatera Utara 49

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 67 80

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN: SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 74 8

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 15