Penilaian Kinerja Keuangan Tinjauan Teoritis

10 IPO terjadi dalam periode tertentu dimana rata-rata underpricing 25 terendah dalam 20 tahun terakhir. c. Kinerja saham yang underperformance dalam jangka panjang. Fenomena-fenomena yang telah diuraikan diatas merupakan fenomena yang terjadi dipasar modal. Ada satu fenomena yang sering terjadi pada saat perusahaan akan melakukan IPO yaitu earning management, menurut Schipper 1989:92 earning management atau manajemen laba adalah suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi. seperti manajemen melakukan manipulasi dengan menggunakan discretionary accruals , yaitu kebijakan akuntansi yang memberikan keleluasaan pada manajemen untuk menentukan jumlah transaksi akrual secara fleksibel. Sehingga terjadi peningkatan laba income increasing menjelang penawaran IPO, laba akan terlihat tinggi pada saat IPO dan akan menurun dan dalam jangka panjang akan berdampak pada penurunan kinerja keuangan dan kinerja saham.

2.1.3 Penilaian Kinerja Keuangan

Penilaian kinerja menurut Mulyadi 1997: 419 adalah penentuan efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi. Universitas Sumatera Utara 11 Pada umumnya penilaian kinerja perusahaan adalah mengetahui dan mengevaluasi apa yang terjadi terhadap sumber daya perusahaan selama periode tertentu. Menurut Mulyadi 1997 tujuan penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar prilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Penilaian kinerja juga memberikan manfaat bagi manajemen menurut Sucipto 2003:2 adalah sebagai berikut : 1 . Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisian melalui pemitivasian karyawan secara maksimum. 2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan seperti promosi, transfer dan pemberhentian. 3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan. 4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka. 5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. Pengukuran kinerja perusahaan menurut Helfert dalam Kartini 2008:357 dikelompokan dalam tiga kategori yaitu : a. Earnings Measures, pengukuran kinerja ini berdasarkan oleh accounting profit seperti earnings per share EPS, return on equity ROE, return on investment ROI, return on net assets RONA, return on capital employed ROCE. b. Cash Flow Measures, pengukuran kinerja ini berdasarkan pada arus kas operasi operating cash flow seperti free cash flow, cash flow return on gross investment ROGI, cash flow return on investment CFROI, total shareholder return TSR dan total business return TBR. c. Value Measures, pengukuran kinerja ini berdasarkan pada nilai Value Based Management seperti economic value added EVA, market value added MVA, cash value added CVA dan shareholder value SHV. Universitas Sumatera Utara 12

2.1.4 Economic Value Added EVA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 67 80

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN: SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 74 8

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 15