28
3.6 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis yang dilakukan dengan analisis statistik dan mengunakan software SPSS versi 19 Statistical Product and Services
Solution.
Metode dan teknik analisis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, median, modus, standar deviasi,
maksimum dan minimum yang kemudian menjadi sebuah informasi yang jelas dan dapat dipahami.
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas Menurut Ghozali 2011:160 “bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau
residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.”
Menurut Ghozali 2011:160 “ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik dan analisis statistik”. a.
Dalam analisis grafik, untuk melihat normalitas residual adalah melihat grafik histrogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi normal dan dapat
Universitas Sumatera Utara
29
dilakukan dengan melihat normal probality plot yaitu apabila distribusi normal akan membentuk satu garis
diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal,
maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
b. Dalam analisis statistik, Uji statisitk sederhana dapat
dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Dimana Jika Z hitung Z tabel, maka distribusi
tidak normal dan uji statistik yang lain untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov K-S dengan melihat nilai
Kolmogorov-Smirnov, jika nilai signifikansinya 00,5 maka
data terdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai signifikansinya 00,5 maka data tersebut tidak terdistribusi
secara normal.
3.6.2.2 Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastistas bertujuan “untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Universitas Sumatera Utara
30
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskesdatisitas” Ghozali, 2011:139.
Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskesdatisitas dengan cara melihat grafik plot antara nilai
prediksi antar nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik plot dengan dasar analisis Menurut Ghozali 2011:139 yaitu:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan
telah terjadi heterokedastisitas. 2.
Jika tidak ada pola yang jelas, secara titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heterokedastisitas dapat juga dilakukan dengan
mengunakan uji glejser dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen Gujarati dalam
Ghozali,2011:142 dengan persamaan regresi : | Ut| =
+
Xt + vt
Dalam pengambilan keputusan dapat dilihat dari koefisien parameter, jika nilai probabilitas signifikansinya di atas 0,05 maka
dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Namun
Universitas Sumatera Utara
31
sebaliknya, jika nilai probabilitas signifikansinya di bawah 0,05 maka dapat dikatakan telah terjadi heteroskedastitisas.
3.6.2.3 Uji Autokorelasi