15
Weighted Average Cost of Capital WACC atau biaya modal rata-
rata tertimbang merupakan rata-rata biaya modal atas proyek- proyek dan aktivitas perusahaan yang sedang berlangsung
d. Menghitung Capital Charges.
Capital charges yaitu biaya modal setelah pajak yang didapat dari
hasil perkalian antara modal yang diinvestasikan dengan biaya modal rata-rata tertimbang.
e. Menghitung Economic Value Added EVA
2.1.5 Market Value Added MVA
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kesejahteraan
pemegang saham. Hal itu dapat dicapai dengan memaksimumkan nilai
Market Value Added MVA, secara sederhana MVA dapat diartikan sebagai
selisih antara nilai pasar saham dengan jumlah ekuitas modal investor. Menurut Dierks, Paul A dan Patel 1997:53 MVA is “a cumulative meaure
of corporate performance that looks at how much a company’s stock has added to or taken out of investor’s pocketbooks over its life and compares it
with the capital thore same investors put into the firm ”.
MVA sendiri merupakan tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk meningkatkan modal yang telah diinvestasikan oleh investor maka semakin
Besar MVA menunjukan bahwa MVA semakin baik. Oleh sebab itu apabila MVA bersifat positif dapat disimpulkan suatu perusahaan telah berhasil
meningkatkan modal yang telah diinvestasikan, sedangkan bila MVA bersifat
Universitas Sumatera Utara
16
negatif dapat diartikan perusahaan tersebut tidak berhasil meningkatkan modal yang telah diinvestasikan bahkan hal ini juga dapat menurunkan nilai
modal yang telah diinvestasikan oleh investor. Menurut Young O’Byrne 2001:27 MVA dapat meningkat “ jika
modal yang diinvestasikan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih besar daripada biaya modal dan menurun jika modal yang diinvestasikan
pada proyek yang memusnahkan nilai proyek atau proyek dengan NPV negatif
Menurut Young dan O’Byrne 2001 kelebihan penggunaan MVA di antaranya adalah MVA dapat mencerminkan keputusan pasar mengenai
bagaimana manajer suatu perusahaan sukses meningkatkan kinerja perusahaan dengan menginvestasikan modal yang sudah dipercayakan
kepadanya. MVA secara konseptual sebagai tolok ukur kinerja juga memiliki
beberapa kelemahan. Kelemahan MVA menurut Young dan O’Byrne 2001, yaitu:
1. MVA merupakan pengukuran kekayaan periodik pemegang saham
sehingga tidak dapat mengukur kinerja pada tingkat divisi. 2.
Untuk suatu periode waktu tertentu, tidak memberikan solusi peningkatan penciptaan kekayaan pemegang saham.
3. MVA mengabaikan kesempatan biaya modal yang diinvestasikan dalam perusahaan.
4. Pengukuran MVA gagal memperhitungkan uang kas pada masa lalu kepada pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
17
Adapun langkah untuk menghitung MVA menurut Winarto 2005 sebagai berikut
1. Menghitung jumlah saham yang beredar the number of share
outstanding. 2.
Menghitung harga pasar saham share price 3.
Menghitung nilai buku ekonomis per lembar saham economic book value per share
4. Menghitung MVA.
2.1.6. Hubungan EVA dan MVA