form 2. Spring washers curved, wave, finger, belleville
3. Flat spring cantilever, simply supported beam 4. Flat wound spring motor spring, volute, constant force spring
Pegas ‘helical compression’ dapat memiliki bentuk yang sangat bervariasi.Gambar 3.16 menunjukkan beberapa bentuk pegas helix tekan.
Gambar 3.16. Tipe-tipe Pegas Helix Tekan
3.7.1. Material Pegas
Material pegas yang ideal adalah material yang memiliki kekuatan ultimate yang tinggi, kekuatan yield yang tinggi, dan modulus elastisitas atau
modulus geser yang rendah untuk menyediakan kemampuan penyimpanan energi yang maksimum.
Untuk pegas yang mendapat beban dinamik, kekuatan fatigue adalah merupakan pertimbangan utama dalam pemilihan material. Kekuatan ultimate dan
yield yang tinggi dapat dipenuhi oleh baja karbon rendah sampai baja karbon tinggi, baja paduan, stainless steel, sehingga material jenis ini paling banyak
digunakan untuk pegas. Tabel 3.12 menampilkan sifat-sifat mekanik beberapa material yang sangat umum digunakan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.12. Material Pegas ASTM
Material Range
� ��� Faktor
Korelasi Mm
inch Mpa
Psi
A227 Cold
Drawn 0,5-16
0,020-0,625 1753,3
141.040 0,998
A228 Music Wire
0,3-6 0,010-0,250
2153,2 184.649
0,9997 A229
Oil Tempered
0,5-16 0,020-0,625
1831,2 146.780
0,999
A232 Chrome-v
0,5-12 0,020-0,500
1909,9 173.128
0,998 A401
Chrome-s 0,8-11
0,031-0,437 2059,2
220.779 0,991
3.7.2. Tegangan Pada Pegas
Tegangan pada kawat lurus pada gambar 10.5b adalah tegangan geser torsi, sedangkan pada penampang kawat sudah dibentuk helix akan terjadi
tegangan geser akibat beban torsi dan tegangan geser akibat gaya geser. Tegangan torsi maksimum pada penampang pegas adalah
�
���
= ±
�.� �
+
� �
Dimana : T = Torsi = PR = PD2
r = Radius Terluar Kawat = d2 J = momen inersia polar =
��
4
32 A = luas lingkaran =
��
2
4
Universitas Sumatera Utara
Tegangan maksimum yang terjadi pada penampang kawat adalah merupakan kombinasi antara tegangan geser torsional dan tegangan geser
transversal. Sehingga tegangan total maksimum adalah �
���
= 8
�� ��
3
+ 4
� ��
2
Indeks pegas spring index adalah ukuran dari kelengkungan gulungan: C = Dd
Maka persamaan tegangan geser menjadi : �
���
= 8
�� ��
3
�1 + 0,5
� � Maka :
�
���
= 8
�
�
�� ��
3
Dimana K
s
=C + 0,5C adalah faktor geser transversal
3.7.3. Panjang Pegas dan Jumlah Lilitan
Jumlah total lilitan belum tentu secara akurat berkontribusi terhadap defleksi pegas. Hal ini dipengaruhi oleh bentuk ujung lilitan. Penggerindaan ujung
lilitan akan mengurangi 1 lilitan aktif, sedangkan bentuk squared mengurangi 2 lilitan aktif. Panjang pegas helix tekan dibedakan menjadi 4 buah seperti
ditujukkan pada gambar 10.8. Panjang bebas Lf adalah panjang pegas sebelum dibebani. Panjang terpasang Li adalah panjang pegas setelah dipasang dan
mendapat beban awal. Panjang operasi minimum L adalah panjang terkecil pada
saat pegas beroperasi. Panjang padat Ls adalah panjang pegas dimana semua lilitan sudah saling berkontak. Perbedaan panjang tersebut dapat dilihat pada
gambar 3.17.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.17. Kondisi Panjang Pegas Helix Tekan : a panjang bebas, b panjang terpasang, c panjang minimum operasi, d panjang pejal
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan WaktuPenelitian
Penelitian ini dilakukan pada UD.Ngatimin yang berlamat di Jalan Tanjung Selamat gang Mawar no 24, Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan
Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan selama selama 3 bulan yakni September 2013 sampai Desember 2013.
4.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif yaitu suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual
dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek tertentu. Penelitian ini juga merupakan action reaseach yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan suatu solusi yang akan diaplikasikan pada perusahaan sebagai bentuk perbaikan dari sistem semula.
4.3. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati adalah dua operator yang bekerja di stasiun pencetakan UD. Ngatimin sedangkan pengukuran dimensi antropometri dilakukan
kepada semua operator laki-laki agar perancangan fasilitas kerja ini dapat digunakan oleh semua operator laki-laki yang bekerja di UD.Ngatimin.
Universitas Sumatera Utara