Analisis Analisis Postur Tubuh Menggunakan ManTRA

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis

Standard Nordic Questionnaire Hasil checklist standard nordic questionnaire menunjukkan terdapat 40 dari keseluruhan tubuh operator 1 mengalami keluhan sakit sedangkan untuk operator 2 mengalami 62,5 keluhan sakit dari keseluruhan tubuh. Keluhan sakit yang sering dialami operator terdapat pada bagian punggung dan pinggang sebesar sebesar 22 , disusul dengan keluhan pada pantat dan kaki kanan sebesar 18,5 dan keluhan pada leher atas, lengan kanan dan lutut kanan sebesar 14,8 . Hal ini dikarenakan kondisi duduk operator yang hanya beralaskan balok kayu dengan kaki bersila berlipat dan posisi tubuh bagian atas yang membungkuk. Bagian bahu dan lengan juga menunjukkan rasa sakit karena operator melakukan pekerjaan berulang repetitif dalam waktu yang lama.

6.2. Analisis Postur Tubuh Menggunakan ManTRA

Checklist Hasil penilaian manTRA checklist menunjukkan kondisi operator melalui elemen-elemen pekerjaan di stasiun pencetakan. Bagian tubuh yang dinilai paling banyak memberikan keluhan nyeri baik untuk pekerjaan mencetak maupun memindahkan palet kayu ketika bekerja adalah postur tubuh bagian bawah dan tulang punggung disusul bagian lengandengan skor kumulatif risiko diatas 15. Hal tersebut disebabkan karena kondisi kerja operator yang membungkuk tidak hanya Universitas Sumatera Utara kedepan tetapi kekanan dan kekiri ketika melakukan pekerjaan mengambil palet kayu yang kosong. Keluhan pada tubuh bagian lengan disebabkan jarak perpindahan palet kayu dan ketinggian tumpukan palet yang menyebabkan operator harus menjangkau secara maksimal. Keluhan rasa nyeri yang dialami operator tersebut diakibatkan oleh ketidaksesuaian fasilitas kerjaterhadap operator disertai dengan waktu total bekerja dalam satu hari selama 6-8 jam. Kondisi operator yang duduk diatas lantai, sifat pekerjaan mencetak yang repetitif berulang dan ketidaksesuaian dimensi tubuh operator dengan tinggi tumpukan palet menyebabkan perlunya rancangan alat bantu dan kursi untuk mengurangi rasa nyeri ketika bekerja.

6.3. Analisis Ukuran Stasiun Kerja

Dokumen yang terkait

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemotongan Dengan Metode Pahl dan Beitz di CV. MabarKaryaUtama.

2 85 53

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

16 45 158

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 20

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 1 1

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 6

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 8

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery Chapter III VII

0 0 88

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 2

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 33

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemotongan Dengan Metode Pahl dan Beitz di CV. MabarKaryaUtama.

0 1 14