Pengolahan ManTRA Checklist Pengolahan Data

Berdasarkan tabel pengolahan SNQ, presentase keluhan dari keseluruhan bagian tubuh dihitung melalui perbandingan total masing-masing kategori keluhan dengan total keseluruhan kategori keluhan. Pada grafik batang keluhan berdasarkan kategori ditunjukkan secara berurut dimana operator 1 mengalami 25 sakit, 50 agak sakit dan 25 tidak sakit dari keseluruhan bagian tubuh, sedangkan operator 2 mengalami 34,09 sakit, 27,27 agak sakit dan 38,63 tidak sakit dari keseluruhan bagian tubuh. Secara spesifik, melalui histogram persentase keluhan sakit dapat diketahui bahwa keluhan tertinggi yang dialami operator terdapat pada anggota tubuh pada bagian punggung dan pinggang sebesar 22 , disusul dengan keluhan pada pantat dan kaki kanan sebesar 18,5 dan keluhan pada leher atas, lengan kanan dan lutut kanan sebesar 14,8 .

5.2.2. Pengolahan ManTRA Checklist

Data hasil penilaian postur menggunakan ManTRA Checklist ditunjukkan pada masing-masing elemen pekerjaan dalam bentuk tabel dengan faktor resiko penilaian masing-masing bagian tubuh. 5.2.2.1.Penentuan Skor Risiko Berulang Repetition Task Pengulangan dalam hal ini dinilai dengan mengevaluasi skor waktu siklus dan waktu durasi yang diperoleh melalui ManTRA checklist pada suatu tugas yang dikerjakan lebih dari satu kali tanpa adanya gangguan. Di bawah ini merupakan tabel skor penilaian risiko berulang pada stasiun kerja pencetakan dengan dua elemen kegiatan yakni mengangkat dan memindahkan palet kayu dan Universitas Sumatera Utara menampung produk dan mencetaknya keatas palet kayu. Tabel skor penilaian untuk masing-masing elemen kegiatan ditunjukkan pada tabel 5.4 dan tabel 5.5. Tabel 5.4. Skor Risiko Berulang Mengangkat dan Memindahkan Palet kayu Skor Waktu Siklus Skor Durasi Bagian Bawah Bagian Belakang LeherBahu LenganTangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 1 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 1 2 3 4 2 1 2 3 4 4 1 2 3 4 4 1 2 3 4 4 1 2 3 4 4 3 2 3 4 4 5 2 3 4 4 5 2 3 4 4 5 2 3 4 4 5 4 2 3 4 5 5 2 3 4 5 5 2 3 4 5 5 2 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 Tabel 5.5. Skor Risiko Berulang Menampung dan Mencetak Produk Skor Waktu Siklus Skor Durasi Bagian Bawah Bagian Belakang LeherBahu LenganTangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 1 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 1 2 3 4 2 1 2 3 4 4 1 2 3 4 4 1 2 3 4 4 1 2 3 4 4 3 2 3 4 4 5 2 3 4 4 5 2 3 4 4 5 2 3 4 4 5 4 2 3 4 5 5 2 3 4 5 5 2 3 4 5 5 2 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 Sumber: Hasil Pengolahan Data 5.2.2.2.Penentuan Skor Risiko Pengerahan Tenaga Extertion Risk Faktor risiko pengerahan tenaga dapat dinilai dengan mengevaluasi gaya dan kecepatan untuk setiap bagian tubuh. Pengerahan tenaga ditentukan dari skor gaya dan kecepatan. Penentuan faktor risiko pengerahan tenaga pada stasiun kerja pencetakan dinilai pada dua elemen kegiatan yang sama yakni dan memindahkan palet kayu, dan menampung produk dan mencetaknya keatas palet kayu. Tabel Universitas Sumatera Utara skor penilaian masing-masing elemen kegiatan ditunjukkan pada tabel 5.6 dan tabel 5.7. Tabel 5.6. Skor Risiko Pengerahan Tenaga Extertion Risk Mengangkat dan Memindahkan Palet kayu Skor Gaya Skor Kecepatan Bagian Bawah Bagian Belakang LeherBahu LenganTangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 1 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 1 2 3 4 2 1 2 3 4 4 1 2 3 4 4 1 2 3 4 4 1 2 3 4 4 3 2 3 4 4 5 2 3 4 4 5 2 3 4 4 5 2 3 4 4 5 4 2 3 4 5 5 2 3 4 5 5 2 3 4 5 5 2 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 Tabel 5.7. Skor Risiko Pengerahan Tenaga Extertion Risk Menampung dan Mencetak Produk Skor Gaya Skor Kecepatan Bagian Bawah Bagian Belakang LeherBahu LenganTangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 1 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 1 2 3 4 2 1 2 3 4 4 1 2 3 4 4 1 2 3 4 4 1 2 3 4 4 3 2 3 4 4 5 2 3 4 4 5 2 3 4 4 5 2 3 4 4 5 4 2 3 4 5 5 2 3 4 5 5 2 3 4 5 5 2 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 Sumber: Hasil Pengolahan Data 5.2.2.3.Penentuan Skor Risiko Kerja Total kumulatif Skor total didapatkan dari penjumlahan seluruh faktor risiko kerja di antaranya, waktu total, risiko kerja berulang, risiko pengerahan tenaga, kekakuan postur tubuh dan getaran. Tabel 5.8 dan tabel 5.9 menunjukkan skor risiko total dari elemen pekerjaan ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Skor Risiko Total Mengangkat dan Memindahkan Palet kayu Karakteristik Penilaian Skor Bagian Tubuh Bawah Belakang LeherBahu LenganTangan Waktu total 4 4 4 4 Risiko berulang 2 2 2 3 Pengerahan Tenaga 3 3 3 5 Postur Tubuh 2 5 3 3 Getaran 1 1 1 1 Total 12 15 13 16 Tabel 5.9. Skor Risiko Total Menampung dan Mencetak Produk Karakteristik Penilaian Skor Bagian Tubuh Bawah Belakang LeherBahu LenganTangan Waktu total 4 4 4 4 Risiko berulang 2 2 2 2 Pengerahan Tenaga 3 3 3 4 Postur Tubuh 2 4 3 3 Getaran 1 2 2 2 Total 13 15 14 15 Jumlah dari skor total untuk setiap bagian tubuh disebut risiko kumulatif, dan memiliki rentang antara 5-25. tindakan lebih lanjut perlu dilakukan bila salah satu bagian tubuh memiliki : 1. Nilai faktor risiko untuk pengerahan tenaga sebesar 5. 2. Jumlah dari nilai pengerahan tenaga dan kekakuanpostur tubuh sebesar 8 atau lebih. 3. Nilai kumulatif risiko dari keseluruhan tubuh sebesar 15 atau lebih. Tabel perhitungan skor diatas menunjukkan terdapat beberapa elemen pekerjaan dengan bagian tubuh tertentu yang memerlukan tindakan lebih lanjut yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Ditinjau dari nilai tabel 5.6 faktor risiko untuk pengerahan tenaga sebesar 5. Pada elemen kerja mengangkat dan memindahkan palet kayu, bagian tubuh lengan diberi skor 5. Elemen pekerjaan ini memerlukan tindakan lebih lanjut agar operator dapat mengurangi penggunaan tenaga, dengan menentukan cara pemindahan palet kayu tersebut sesuai dengan ukuran antropometri operator yakni tinggi siku duduk. 2. Ditinjau dari nilai total pengerahan tenaga terhadap postur sebesar 8 atau lebih, elemen kerja tabel 5.8 yakni mengangkat dan memindahkan palet kayu memerlukan tindakan lebih lanjut khususnya pada bagian belakang tubuh dan lengan. Upaya perbaikan adalah dengan cara mengubah posisi tumpukan palet dan memperkecil jarak perpindahan. 3. Ditinjau dari nilai resiko kumulatif sebesar 15 atau lebih, terdapat beberapa elemen pekerjaan pada bagian tubuh tertentu yang perlu mengalami tindak lanjut: a. Pada tabel 5.8 elemen kerja mengangkat dan memindahkan palet kayu, skor kumulatif untuk bagian belakang tubuh dan lengan adalah 15 dan 16. Untuk skor kumulatif tubuh bagian belakang perlu dirancang kursi sesuai antropometri tubuh operator dan disesuaikan dengan komponen- komponen stasiun pencetakan lainnya. Untuk skor kumulatif tubuh bagian lengan perlu adanya perbaikan jarak perpindahan palet kayu dan ketinggian pemindahan. b. Pada tabel 5.9 elemen kerja menampung dan mencetak produk, skor kumulatif untuk bagian belakang adalah 15. Elemen pekerjaan ini perlu Universitas Sumatera Utara tindakan lebih lanjut dengan merancang kursi sesuai antropometri tubuh operator dan disesuaikan dengan komponen-komponen stasiun pencetakan lainnya

5.3 Perhitungan Data Antropometri TubuhOperator

Dokumen yang terkait

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemotongan Dengan Metode Pahl dan Beitz di CV. MabarKaryaUtama.

2 85 53

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

16 45 158

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 20

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 1 1

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 6

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 8

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery Chapter III VII

0 0 88

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 2

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 33

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemotongan Dengan Metode Pahl dan Beitz di CV. MabarKaryaUtama.

0 1 14