23 macam batas boundaries, yaitu batas yang sejajar garis pantai long shore dan
batas yang tegak lurus garis pantai cross shore. Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat dikatakan bahwa wilayah pesisir mempunyai dua karateristik, yaitu
sebagai wilayah pertemuan antara daratan dan lautan dan sebagai tempat hidup beragam ekosistem yang saling berinteraksi sehingga memungkinkan dapat
diakses dengan mudah oleh aktivitas manusia. Masyarakat yang tinggal pada wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil disebut masyarakat pesisir. Masyarakat
pesisir dimaksud adalah nelayan, pembudidaya, pemasar ikan, pengolah hasil laut, dan masyarakat pesisir lainnya yang menggantungkan kehidupannya dari sumber
daya kelautan dan perikanan.
2.3. Pengertian Potensi Pesisir dan Permasalahannya
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001, potensi diartikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Oleh karena
wilayah pesisir memiliki kekayaan sumberdaya alam dan manusia generasi muda yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, maka potensi pesisir
dapat diartikan sebagai segala sumberdaya alam dan manusia pesisir yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bagi kesejahteraan hidup
masyarakat pesisir. Pengembangan dimaksud dapat dilakukan melalui suatu proses pembangunan yang memanfaatkan segala potensi pesisir.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa potensi pembangunan yang terdapat di wilayah pesisir secara garis besar terdiri dari tiga kelompok: 1
sumberdaya dapat pulih renewable resources, 2 sumberdaya tak dapat pulih non-renewable resources, dan 3 jasa-jasa lingkungan environmental services
Dahuri et al., 2001.
Universitas Sumatera Utara
24 Seperti terjadi pada wilayah lainnya, pemanfaatan potensi pesisir dalam
pembangunan wilayah pesisir juga tidak luput dari masalah, khususnya sumberdaya pesisir yang dapat pulih. Secara garis besar, gejala kerusakan
lingkungan yang mengancam kelestarian sumberdaya pesisir dan lautan di Indonesia meliputi: pencemaran, degradasi fisik habitat, over-eksploitasi sumber
daya alam, abrasi pantai, konversi kawasan lindung menjadi peruntukan pembangunan lainnya, dan bencana alam. Keberadaan masalah tersebut
menyebabkan potensi wilayah pesisir tidak dapat digunakan sesuai dengan mutu dan fungsinya untuk kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat pesisir.
Berdasarkan gambaran Poverty Headcount Index, 32 masyarakat pesisir tergolong miskin. Dari data penduduk, sebanyak 16.420.000 jiwa masyarakat
Indonesia hidup di 8.090 desa pesisir, sebagian masih tergolong miskin Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012.
2.4. Pengembangan Wilayah