Analisis Fungsi Diskriminan Discriminant Function Analysis

88 Tabel 4.19. Perbandingan hasil analisis skalogram dan multivariate pada desa pesisir Kabupaten Batu Bara Tingkat Perkembangan Wilayah Analisis Skalogram Analisis Multivariate [1] [2] [3] Tinggi Tanjung Tiram Guntung Lima Puluh, Perupuk, Pangkalan Dodek, Gambus Laut, Nenas Siam Sedang Ujung Kubu, Bogak, Mesjid Lama, Guntung Lima Puluh, Perupuk, Pangkalan Dodek Baru, Pangkalan Dodek Tanjung Tiram, Bogak, Mesjid Lama, Pangkalan Dodek Baru, Guntung Tanjung Tiram, Kwala Tanjung, Kwala Indah, Lalang, Medang, Durian Rendah Bagan Baru, Lima Laras, Guntung Tanjung Tiram, Dahari Selebar, Gambus Laut, Kwala Tanjung, Kwala Indah, Lalang, Medang, Durian, Nenas Siam Ujung Kubu, Bagan Baru, Lima Laras, Dahari Selebar Sumber : Data hasil analisis skalogram dan multivaraiate, Data Diolah

4.2.2.3. Analisis Fungsi Diskriminan Discriminant Function Analysis

Analisis lanjutan setelah analisis kelompok adalah analisis diskriminan. Analisis ini berfungsi untuk memilih faktor-faktor yang paling mencirikan masing-masing cluster yang diperoleh dari hasil analisis kelompok. Dengan kata lain faktor-faktor mana saja yang menjadi penciri atau yang paling berpengaruh terhadap masing-masing cluster perkembangan desa tersebut. Informasi awal yang dihasilkan dari analisis diskriminan adalah matrik cluster, seperti yang disajikan pada Tabel 4.20. Dari informasi tersebut diketahui bahwa cluster I memiliki ketepatan pengelompokkan sebesar 100 dengan jumlah anggota sebanyak 50 desa. Begitu pula pada cluster II dan III masing- masing mempunyai ketepatan pengelompokkan sebesar 100 juga dengan jumlah anggota 32 desa dan 18 desa. Universitas Sumatera Utara 89 Tabel 4.20. Matriks klasifikasi desa hasil analisis fungsi diskriminan Rows: Observed classifications Columns: Predicted classifications Classification Percent Correct G_1:1 P = 0,50000 G_2:2 P = 0,32000 G_3:3 P = 0,18000 [1] [2] [3] [4] [5] G_1:1 100,00 50 G_2:2 100,00 32 G_3:3 100,00 18 Total 100,00 50 32 18 Sumber : Data Hasil Analisis Diskriminan Data Diolah Selain itu dari analisis fungsi diskriminan juga dihasilkan model regresi dengan koefisen dari masing-masing tipologi seperti dapat dilihat dari Tabel 4.20. Sehingga dengan berdasarkan persamaan umum Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + … + b n X n, diperoleh model-model persamaan baru untuk setiap tipologi yaitu : Y1 = -1,80046 + 0,69303 F1 – 0,34803 F2 + … + 0,67735 F13 Group I Y2 = -4,20495 - 0,14105 F1 – 0,37163 F2 + … + 0,36118 F13 Group II Y3 = -7,96023 - 1,67431 F1 + 1,62744 F2 + … - 2,52362 F13 Group III Berdasarkan koefisien persamaaan tersebut diketahui bahwa pada cluster I, lima penciri kelompok yang paling berpengaruh adalah : 1 Faktor 5 yaitu jumlah dan akses terhadap sarana kesehatan dasar puskesmas pembantu dengan koe fisien 1,79672. 2 Faktor 10 yaitu jumlah minimarket dengan koefisien -1,15005. 3 Faktor 12 yaitu tingkat kesejahteraan jumlah surat keterangan miskin yang keluarkan dengan koe fisien -0,76257. 4 Jumlah dan akses terhadap pendidikan menengah SMA dengan koefisien -0,72475. 5 Faktor 13 yaitu Akses terhadap sarana pendidikan dasar dengan koefisien 0,67735. Universitas Sumatera Utara 90 Tabel 4.20. Matriks cluster desa hasil analisis fungsi diskriminan Classification functions; grouping: cluster Factor G_1:1 P = 0,50000 G_2:2 P = 0,32000 G_3:3 P = 0,18000 [1] [2] [3] [4] Factor 1 0,69303 -0,14105 -1,67431 Factor 2 -0,34803 -0,37163 1,62744 Factor 3 0,02033 -0,53126 0,88799 Factor 4 -0,72475 1,10670 0,04573 Factor 5 -1,79672 2,64222 0,29361 Factor 6 0,04241 1,67246 -3,09107 Factor 7 -0,45787 2,47776 -3,13305 Factor 8 0,11249 1,12077 -2,30494 Factor 9 0,46921 0,54364 -2,26984 Factor 10 -1,15005 0,93774 1,52748 Factor 11 -0,04676 0,76661 -1,23297 Factor 12 -0,76257 1,88225 -1,22797 Factor 13 0,67735 0,36118 -2,52362 Constant -1,80046 -4,20495 -7,96023 Sumber : Data hasil analisis diskriminan, Data Diolah Keterangan: Factor 1 : Akses terhadap pusat pemerintahan kecamatan Factor 2 : Jumlah sarana pendidikan dasar TK, SD, SMP Factor 3 : Akses terhadap rumah sakit terdekat Factor 4 : Jumlah dan akses terhadap pendidikan menengah SMA Factor 5 : Jumlah dan akses terhadap sarana kesehatan dasar puskesmas pembantu Factor 6 : Jumlah sarana ekonomi jumlah industri kecilmakro dan pertokoan Factor 7 : Kualitas lingkungan persentase rumahtangga kumuh Factor 8 : Partisipasi masyarakat jumlah lembaga non profit Factor 9 : Jumlah tenaga perlindungan masyarakat Linmas Factor 10 : Jumlah minimarket Factor 11 : Jumlah puskesmas Factor 12 : Tingkat kesejahteraan jumlah surat keterangan miskin yang keluarkan Factor 13 : Akses terhadap sarana pendidikan dasar Universitas Sumatera Utara 91 Pada cluster II, lima penciri kelompok yang paling berpengaruh adalah: 1 Faktor 5 yaitu Jumlah dan akses terhadap sarana kesehatan dasar puskesmas pembantu dengan koe fisien 2,64222. 2 Faktor utama 7 yaitu Kualitas lingkungan persentase rumahtangga kumuh dengan koe fisien 2,47776. 3 Faktor 12 yaitu Tingkat kesejahteraan jumlah surat keterangan miskin yang keluarkan dengan koe fisien 1,88225. 4 Faktor utama 6 yaitu Jumlah sarana ekonomi jumlah industri kecilmakro dan pertokoan dengan koe fisien 1,67246. 5 Faktor utama 8 yaitu Partisipasi masyarakat jumlah lembaga non profit dengan koe fisien 1,120777. Lima penciri kelompok yang paling berpengaruh untuk cluster III, adalah: 1 Faktor utama 7 yaitu Kualitas lingkungan persentase rumahtangga kumuh dengan koe fisien -3,1305. 2 Faktor utama 6 yaitu Jumlah sarana ekonomi jumlah industri kecilmakro dan pertokoan koe fisien -3,09107. 3 Faktor 13 yaitu Akses terhadap sarana pendidikan dasar dengan koefisien -2,52362. 4 Faktor utama 8 yaitu rasio Partisipasi masyarakat jumlah lembaga non profit penduduk dengan koe fisien -2,30494. 5 Faktor utama 9 yaitu Jumlah tenaga perlindungan masyarakat Linmas dengan koe fisien -2,26984. Universitas Sumatera Utara 92 Semua variabel-variabel diatas bersifat orthogonal, dengan kata lain tidak saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Artinya, jika salah satu variabel berubah, hal tersebut hanya mempengaruhi nilai Y saja yang akan berubah sebesar perubahan variabel dikali koe fisiennya.

4.2.3. Arahan Pengembangan