3.3.2.2. Analisis Kelompok Cluster Analysis
Analisis kelompok Cluster Analysis merupakan salah satu teknik multivariabel yang digunakan untuk mengelompokkan data ke dalam satu kelas
yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang sama. Tujuan dilakukan analisis kelompok ini adalah: 1 menggali dataeksplorasi data, 2 mereduksi data menjadi
kelompok data baru dengan jumlah lebih kecil atau dinyatakan dengan klasifikasi data, 3 mengeneralisasi suatu populasi untuk memperoleh suatu hipotesis, 4
menduga karakteristik data-data. Dalam membentuk suatu cluster, metode ini menggunakan perbedaan ‘jarak’ euclidean antara nilai obyek sebagai dasar
pengelompokannya. Pada penelitian ini, analisis kelompok digunakan untuk mengelompokkan
desa berdasarkan seluruh variabel potensi sumber daya wilayah yang ada. Dengan analisis kelompok ini seluruh desa yang ada di Kabupaten Batu Bara akan terbagi
menjadi beberapa kelompok. Desa-desa yang berada dalam kelompok yang sama akan memiliki keragaman yang homogen dibandingkan dengan desa-desa dalam
kelompok yang berbeda. Disamping itu, anggota masing-masing kelompok serta karakteristiknya dapat diketahui dari variabel yang digunakan. Hasil inilah yang
akan dijadikan dasar untuk menentukan arah pengembangan desa. Variabel-variabel yang digunakan dalam analisis kelompok sama dengan
variabel-variabel yang digunakan dalam analisis komponen utama Tabel 3.2. Sedangkan unit analisis yang digunakan adalah 100 desa yang ada di Kabupaten
Batu Bara. Analisis ini menggunakan nilai skor factor scores yang merupakan salah satu hasil dari analisis komponen utama dengan menggunakan metode K-
Means.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2.3. Analisis Fungsi Diskriminan Discriminant Function AnalysisDFA
Analisis fungsi diskriminan adalah lanjutan dari analisis kelompok. Tujuan dilakukan analisis diskriminan adalah agar mampu disusun fungsi pembatas antar
kelompok wilayah. Sehingga selanjutnya akan dapat diukur perubahan nilai-nilai peubah yang digunakan dalam menyusun fungsi tersebut.
Diasumsikan bahwa S = f
j
, j=1,2,…,M. Dimana S adalah gugus kelompok dari wilayah yang belum diketahui. Hasil klasifikasi sebelumnya akan diketahui
jumlah kelompok serta anggota jenis wilayah dalam kelompok tersebut. Sehingga gugus S dapat dituliskan kembali menjadi S = f
jk
, j=1,2,…,Mk, k = 1,…,K dengan asumsi jumlah kelompok K.
Seperti halnya analisis kelompok, analisis fungsi diskriminan juga menggunakan variabel-variabel yang sama dengan variabel-variabel yang
digunakan dalam analisis komponen utama Tabel 3.2. Unit analisis yang digunakan adalah 100 desa yang ada di Kabupaten Batu Bara. Analisis ini juga
menggunakan nilai skor factor scores dan data hasil dari masing-masing kelompok, sehingga akan didapatkan faktor-faktor penciri tipologi wilayah
masing-masing. Pada akhirnya dengan mengkombinasikan analisis skalogram dan analisis
multivariate tujuan ketiga penelitian ini dapat terjawab yaitu arahan pengembangan desa-desa pesisir Kabupaten Batu Bara. Melalui analisis tersebut
dapat diketahui keunggulan dan kekurangan setiap tiplogi wilayah sehingga prioritas pengembangan dapat diketahui.
Universitas Sumatera Utara
3.3.3. Deskripsi dengan Pendekatan Sistem Informasi Geografis