Arahan Pengembangan Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan

92 Semua variabel-variabel diatas bersifat orthogonal, dengan kata lain tidak saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Artinya, jika salah satu variabel berubah, hal tersebut hanya mempengaruhi nilai Y saja yang akan berubah sebesar perubahan variabel dikali koe fisiennya.

4.2.3. Arahan Pengembangan

Berdasarkan analisis skalogram, diperoleh tiga hierarki wilayah yaitu hierarki I wilayah dengan tingkat perkembangan maju, hierarki II wilayah dengan tingkat perkembangan sedang, dan hierarki III wilayah dengan tingkat perkembangan rendah. Seperti telah diungkap dalam hasil terdahulu, desa-desa pesisir di Kabupaten Batu Bara pada umumnya berada pada hierarki III, yaitu sebanyak 11 desa 57,89 persen kemudian sebanyak 7 desa 36,84 persen termasuk dalam hierarki II dan hanya 1 desa 5,26 persen yang termasuk dalam hierarki I. Berdasarkan karakteristik yang berbeda inilah maka harus dikembangkan pola pendekatan kebijakan yang bersifat spesi fik sesuai dengan cluster masing- masing untuk mewujudkan pertumbuhan yang berimbang dan saling memperkuat antar wilayah di Kabupaten Batu Bara, juga didasarkan atas prinsip strategi keterkaitan linkages antar kawasan. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengembangkan karakteristik fisik kawasan dengan membangun berbagai infrastruktur fisik dan menciptakan kebijakan-kebijakan yang mampu mendorong hal diatas. Berikut disampaikan beberapa strategi pengembangan yang dapat diterapkan untuk tiap cluster. Universitas Sumatera Utara 93 a. Pengembangan cluster I Cluster ini merupakan wilayah dengan tingkat perkembangan sedang. Wilayah ini membutuhkan model pengembangan berbasis pengembangan usaha melalui peningkatan jumlah dan jenis usaha rumahtangga dan industri kecilmikro serta meningkatkan jumlah dan akses pada sarana pendidikan dan kesehatan. Pengembangan juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan akses terhadap sarana teknologi informasi dan lembaga kursus dan keterampilan serta meningkatkan peran serta aktif warga masyarakat melalui lembaga-lembaga non profit dalam pelaksanaan pembangunan di wilayahnya. b. Pengembangan cluster II Cluster ini merupakan wilayah yang paling maju di Kabupaten Batu Bara, ditandai dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi dan akses terhadap berbagai aspek yang memadai serta potensi ekonomi yang tinggi melalui industri kecilmikro. Pada dasarnya wilayah ini sudah memiliki dasar pengembangan yang baik dilihat dari sarana pendidikan dan kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya. Hal yang perlu dilakukan adalah penguatan usaha rumahtangga dan industri kecilmikro dengan meningkatkan daya saing produk melalui diversifikasi produk, permodalan usaha, dan meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan akses terhadap sarana teknologi informasi, lembaga kursus dan keterampilan agar potensi besar yang dimiliki tersebut mampu didukung oleh SDM yang berkualitas, sehingga harapan untuk terwujudnya keberhasilan pembangunan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat menjadi lebih terjamin. Universitas Sumatera Utara 94 c. Pengembangan cluster III Cluster III merupakan wilayah yang mempunyai karakteristik perkembangan rendah. Dimana dengan berbagai macam kekurangan baik itu tingkat kesejahteraan masyarakat, kualitas lingkungan yang rendah, serta potensi ekonomi yang lebih rendah dibanding cluster I dan II. Wilayah ini lebih membutuhkan model pengembangan yang lebih mendasar dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu upayanya tentunya dengan terus membuka kesempatan kerja melalui pengembangan jumlah dan jenis usaha rumahtangga, industri kecilmikro ataupun usaha lainnya seperti perdagangan dengan dibantu melalui pemberian modal usaha dengan syarat yang ringan. Hal ini sangat diperlukan karena warga masyarakat pada wilayah ini pada umumnya bekerja sebagai nelayan tradisional dengan berbagai keterbatasannya, sehingga selain memerlukan dukungan modal juga diperlukan pendampingan mulai dari produksi sampai pemasaran. Sehingga pembentukan lembaga seperti koperasi menjadi hal yang sangat penting untuk diwujudkan, karena lembaga ini mempunyai tujuan utama meningkatkan kesejahteraan anggota salah satunya melalui pemberian modal, peningkatan kemampuan kewirausahaan dan lain-lain. Selain itu hal yang juga penting adalah peningkatan jumlah dan akses terhadap saranaprasarana pendidikan, kesehatan dan ekonomi serta penataan lingkungan kumuh. Universitas Sumatera Utara 95 Tabel 4.22. Arahan pengembangan masing-masing cluster Cluster Karakteristik Arahan Pengembangan [1] [2] [3] I Akses terhadap pusat pemerintahan kecamatan baik, tingkat kesejahteraan penduduk sedang, sarana pendidikan dan kesehatan yang kurang memadai, sarana ekonomi cukup memadai, kualitas lingkungan baik, tingkat partisipasi warga sedang Peningkatan jumlah dan jenis usaha rumahtangga dan industri kecilmikro. Meningkatkan jumlah dan akses pada sarana pendidikan dan kesehatan. Meningkatkan kualitas SDM salah satunya melalui peningkatan akses terhadap sarana teknologi informasi dan lembaga kursusketerampilan serta meningkatkan peran serta aktif warga masyarakat melalui lembaga- lembaga non profit II Tingkat kesejahteraan penduduk tinggi, akses terhadap pusat pemerintahan kecamatan cukup baik, jumlah dan akses sarana pendidikan dan kesehatan yang memadai, tinggi, sarana ekonomi memadai, kualitas lingkungan baik, partisipasi warga tinggi Penguatan usaha rumahtangga dan industri kecilmikro dengan meningkatkan daya saing produk melalui diversifikasi produk, permodalan usaha, dan meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan akses terhadap sarana teknologi informasi dan lembaga kursusketerampilan III Tingkat kesejahteraan penduduk rendah, akses terhadap pusat pemerintahan kecamatan rendah, sarana ekonomi rendah, kualitas lingkungan rendah, partisipasi warga rendah Meningkatkan taraf hidup masyarakat, dengan terus membuka kesempatan kerja melalui pengembangan jumlah dan jenis usaha rumahtangga dan industri kecilmikro, pemberian modal usaha maupun pendampingan, sehingga pembentukan koperasi menjadi hal yang sangat penting untuk diwujudkan. Peningkatan jumlah dan akses terhadap saranaprasarana pendidikan, kesehatan dan ekonomi serta penataan lingkungan kumuh Universitas Sumatera Utara 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: 1. Berdasarkan analisis hierarki desa dengan skalogram yang bertujuan untuk mengetahui keragaan relatif tingkat perkembangan desa-desa pesisir dibanding desa lainnya di Kabupaten Batu Bara, menunjukkan bahwa secara umum desa pesisir di Kabupaten Batu Bara relatif memiliki tingkat perkembangan lebih rendah dibanding desa lainnya di Kabupaten Batu Bara. 2. Berdasarkan analisis multivariate dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dari masing-masing cluster perkembangan desa menunjukkan bahwa setiap cluster memiliki karakteristik yang berbeda, yaitu: a. Cluster I: Akses terhadap pusat pemerintahan kecamatan baik, jumlah dan akses terhadap sarana pendidikan dan kesehatan yang kurang memadai, tingkat kesejahteraan penduduk sedang, sarana ekonomi cukup memadai, kualitas lingkungan sedang, partisipasi masyarakat tergolong sedang. Cluster ini memiliki tingkat perkembangan desa sedang. b. Cluster II: Tingkat kesejahteraan penduduk paling tinggi, jumlah sarana pendidikan dan kesehatan memadai, sarana ekonomi paling memadai, kualitas lingkungan paling baik, serta partisipasi warga paling tinggi, selain itu akses terhadap pusat pemerintahan dalam hal ini kantor camat cukup baik. Cluster ini memiliki tingkat perkembangan desa maju. Universitas Sumatera Utara