Analisis Kelompok Cluster Analysis

81 Faktor 1 : Akses terhadap pusat pemerintahan kecamatan Faktor 2 : Jumlah sarana pendidikan dasar TK, SD, SMP Faktor 3 : Akses terhadap rumah sakit terdekat Faktor 4 : Jumlah dan akses terhadap pendidikan menengah SMA Faktor 5 : Jumlah dan akses terhadap sarana kesehatan dasar puskesmas pembantu Faktor 6 : Jumlah sarana ekonomi jumlah industri kecilmakro dan pertokoan Faktor 7 : Kualitas lingkungan persentase rumahtangga kumuh Faktor 8 : Partisipasi masyarakat jumlah lembaga non profit Faktor 9 : Jumlah tenaga perlindungan masyarakat Linmas Faktor 10 : Jumlah minimarket Faktor 11 : Jumlah puskesmas Faktor 12 : Tingkat kesejahteraan jumlah surat keterangan miskin yang keluarkan Faktor 13 : Akses terhadap sarana pendidikan dasar

4.2.2.2. Analisis Kelompok Cluster Analysis

Setelah dilakukan analisis komponen utama yang salah satunya menghasilkan skor setiap desa Lampiran 4, selanjutnya dilakukan analisis kelompok dengan metode K-Means. Tujuan dari analisis kelompok ini adalah untuk membuat pengelompokan clustering perkembangan desa di Kabupaten Batu Bara serta mempelajari karakteristik masing-masing cluster. Pada Tabel 4.17 disajikan daftar desa di Kabupaten Batu Bara yang terbagi menjadi 3 tiga cluster hasil analisis kelompok dan tampilan secara spasial disajikan pada Gambar 4.13. Universitas Sumatera Utara 82 Tabel 4.17. Hasil analisis kelompok pada desa-desa di Kabupaten Batu Bara No. Urut DesaKelurahan Cluster No. Urut DesaKelurahan Cluster No. Urut DesaKelurahan Cluster [1] [2] [3] [1] [2] [3] [1] [2] [3] 1 Suka Ramai 1 35 Simodong 1 68 Pematang Panjang 2 2 Mekar Mulio 1 36 Pematang Jering 1 69 Perupuk 2 3 Durian 1 37 Pematang Kuing 1 70 Gambus Laut 2 4 Tanjung Mulia 1 38 Kwala Tanjung 1 71 Sipare-Pare 2 5 Guntung Tg. Tiram 1 39 Kwala Indah 1 72 Pasar Lapan 2 6 Bagan Dalam 1 40 Sido Mulyo 1 73 Pematang Panjang 2 7 Tanjung Tiram 1 41 Aek Nauli 1 74 Tanjung Harapan 2 8 Bogak 1 42 Sei Buah Keras 1 75 Tanjung Kubah 2 9 Bangun Sari 1 43 Sei Rakyat 1 76 Suka Ramai 2 10 Sei Muka 1 44 Tanjung Sigoni 1 77 Tanjung Kasau 2 11 Panjang 1 45 Pematang Cengkring 1 78 Tanjung Seri 2 12 Pahang 1 46 Pakam Raya 1 79 Sei Simujur 2 13 Padang Genting 1 47 Lalang 1 80 Pakam 2 14 Mesjid Lama 1 48 Medang 1 81 Nenas Siam 2 15 Mangkai Lama 1 49 Durian 1 82 Pangkalan Dodek 2 16 Antara 1 50 Pangk. Dodek Baru 1 83 Si Ajam 3 17 Kwala Gunung 1 51 Perk. Sei Balai 2 84 Perk. Sei Bejangkar 3 18 Cahaya Pardomuan 1 52 Kwala Sikasim 2 85 Sei Balai 3 19 Empat Negeri 1 53 Petatal 2 86 Sungai Mentaram 3 20 Sumber Makmur 1 54 Perk. Tanah Datar 2 87 Pematang Rambai 3 21 Lubuk Besar 1 55 Perk. Petatal 2 88 Bagan Baru 3 22 Bulan-Bulan 1 56 Labuhan Ruku 2 89 Ujung Kubu 3 23 Tanah Itam Hilir 1 57 Lima Puluh Kota 2 90 Lima Laras 3 24 Indrapura 1 58 Perk. Dolok 2 91 Suka Maju 3 25 Tanah Merah 1 59 Sumber Padi 2 92 Sentang 3 26 Tanjung Muda 1 60 Perk. Limau Manis 2 93 Karang Baru 3 27 Tanah Tinggi 1 61 Perk. Kwala Gunung 2 94 Binjei Baru 3 28 Sukaraja 1 62 Perk. Lima Puluh 2 95 Dahari Selebar 3 29 Aras 1 63 Perk. Tanah Gambus 2 96 Mangkai Baru 3 30 Limau Sundai 1 64 Perk. Tanah Itam Ulu 2 97 Simpang Dolok 3 31 Tanjung Prapat 1 65 Pulau Sejuk 2 98 Lubuk Cuik 3 32 Laut Tador 1 66 Air Hitam 2 99 Simpang Gambus 3 33 Perk. Tanjung Kasau 1 67 Guntung Lima Puluh 2 100 Perk. Sipare Pare 3 34 Sei SukaDeras 1 Sumber: Data hasil analisis kelompok, Data Diolah Keterangan: Desa pesisir Hasil lain dari analisis kelompok adalah nilai tengah dari setiap faktor utama untuk setiap cluster desa seperti tersaji pada Gambar 4.12. Nilai tengah tertinggi dan terendah untuk masing-masing faktor utama akan menjadi karakteristik pembeda dari setiap cluster. Berdasarkan nilai tengah tersebut selanjutnya dapat dikatakan bahwa desa-desa yang termasuk cluster II dianggap memiliki tingkat perkembangan paling maju, sebaliknya desa-desa yang masuk dalam cluster III merupakan desa dengan tingkat perkembangan paling rendah, dan desa-desa yang masuk dalam cluster I memiliki tingkat perkembangan sedang. Universitas Sumatera Utara 83 Gambar 4.12. Grafik nilai tengah faktor utama menurut cluster di Kabupaten Batu Bara Berdasarkan hasil analisis kelompok, diketahui bahwa sebagian besar desa- desa pesisir di Kabupaten Batu Bara termasuk dalam cluster III, yang merupakan desa-desa dengan tingkat perkembangan rendah. Sesuai dengan tujuan kedua analisis kelompok ini yaitu mengetahui karakteristik masing-masing cluster, selanjutnya pada Tabel 4.18 disajikan karakteristik dari masing-masing cluster yang merupakan penjabaran dari Gambar 4.12. -4,0 -3,0 -2,0 -1,0 0,0 1,0 2,0 3,0 Plot of means for each cluster Cluster 1 Cluster 2 Cluster 3 Universitas Sumatera Utara 84 Tabel 4.18. Karakteristik masing-masing cluster desa di Kabupaten Batu Bara Cluster Karakteristik Kesimpulan [1] [2] [3] I Akses terhadap pusat pemerintahan kecamatan baik, jumlah dan akses terhadap sarana pendidikan dan kesehatan yang kurang memadai, tingkat kesejahteraan penduduk sedang, sarana ekonomi cukup memadai, kualitas lingkungan sedang, partisipasi masyarakat tergolong sedang. Cluster ini memiliki tingkat perkembangan desa sedang Wilayah dengan tingkat perkembangan sedang II Tingkat kesejahteraan penduduk paling tinggi, jumlah sarana pendidikan dan kesehatan memadai, sarana ekonomi paling memadai, kualitas lingkungan paling baik, serta partisipasi warga paling tinggi, selain itu akses terhadap pusat pemerintahan dalam hal ini kantor camat cukup baik Wilayah dengan tingkat perkembangan tinggi III Tingkat kesejahteraan penduduk rendah, sarana ekonomi kurang memadai, kualitas lingkungan paling rendah, dan partisipasi warga lebih rendah serta akses terhadap pusat pemerintahan kecamatan Wilayah dengan tingkat perkembangan rendah Sumber : Data hasil analisis kelompok, Data Diolah Universitas Sumatera Utara 8 5 Gambar 4.13. Peta tematik cluster perkembangan desa Kabupaten Batu Bara Universitas Sumatera Utara 86 Jumlah desa di Kabupaten Batu Bara yang masuk dalam cluster II sebanyak 32 desa dimana 4 diantaranya adalah desa pesisir. Secara umum karakteristik cluster ini ditandai dengan tingkat kesejahteraan penduduk paling tinggi yang ditunjukkan dengan jumlah surat keterangan miskin SKM yang keluarkan lebih sedikit dibanding cluster I dan III, jumlah sarana pendidikan dan kesehatan memadai yang dapat dilihat dari jumlah sekolah SD, SMP dan SMA serta Puskesmas yang cukup, sarana ekonomi yang perlihatkan melalui jumlah industri kecilmikro dan pertokoan yang lebih memadai dibanding cluster lainnya, kualitas lingkungan paling baik yang ditandai persentase keluarga yang tinggal di lingkungan kumuh lebih kecil dibanding cluster I dan III, serta partisipasi masyarakat paling tinggi yang dapat dilihat dari jumlah lembaga non profit organisasi kemasyarakatan, sosial, LSM dll pada cluster II lebih banyak dibanding cluster I dan III, selain itu akses terhadap pusat pemerintahan dalam hal ini kantor camat cukup baik. Jumlah desa yang termasuk cluster I sebanyak 50 desa 10 diantaranya adalah desa pesisir dengan karakteristik yaitu: akses terhadap kantor camat paling baik, jumlah sarana pendidikan dan kesehatan yang kurang memadai, tingkat kesejahteraan penduduk sedang yang ditandai dengan jumlah SKM yang dikeluarkan kantor desa lebih besar dibanding cluster II, sarana ekonomi cukup memadai, kualitas lingkungan sedang yang ditunjukkan dengan persentase keluarga yang tinggal di lingkungan kumuh yang lebih rendah dibanding cluster III namun lebih tinggi dibanding cluster, partisipasi masyarakat tergolong sedang. Universitas Sumatera Utara 87 Desa yang masuk cluster III adalah desa yang memiliki tingkat perkembangan rendah. Adapun ciri-ciri dari cluster ini berdasarkan hasil analisis kelompok antara lain: tingkat kesejahteraan penduduk rendah ditandai dengan jumlah SKM yang dikeluarkan kantor desa paling tinggi dibanding cluster lainnya, sarana ekonomi kurang memadai dibanding cluster lainnya, kualitas lingkungan paling rendah yang ditandai dengan persentase keluarga di lingkungan kumuh yang paling tinggi, dan partisipasi masyarakat lebih rendah dibanding cluster lainnya serta akses terhadap pusat pemerintahan paling rendah dibanding cluster lainnya. Jumlah desa di Kabupaten Batu Bara yang termasuk dalam cluster III sebanyak 18 desa dan 5 diantaranya adalah desa pesisir. Pola penyebaran desa-desa yang termasuk cluster II dan I atau memiliki tingkat perkembangan maju dan sedang pada umumnya berada di tengah kawasan pesisir Kabupaten Batu Bara yang dekat dan memiliki akses yang cukup baik ke pusat kota. Dengan memiliki aksesibilitas yang cukup baik, akan memudahkan masyarakat desa dalam melakukan akti fitas menuju pusat-pusat pelayanan. Jika dibandingkan hasil analisis skalogram dan multivariate memperlihatkan adanya inkonsistensi, sehingga mungkin saja suatu desa pesisir berdasarkan analisis skalogram memiliki indeks perkembangan desa yang tinggi, tetapi berdasarkan analisis multivariate bergeser tingkatannya berdasarkan karakteristik wilayahnya seperti tersaji pada Tabel 4.19. Hal ini mungkin saja terjadi karena pada analisis skalogram yang dihitung adalah jumlah sarana prasarana fisik dan non fisik yang dimiliki suatu desa dalam bentuk indeks perkembangan desa secara komulatif. Sedangkan dalam analisis multivariate, yaitu analisis kelompok pengelompokkan desa-desa berdasarkan karakteristik masing-masing. Universitas Sumatera Utara 88 Tabel 4.19. Perbandingan hasil analisis skalogram dan multivariate pada desa pesisir Kabupaten Batu Bara Tingkat Perkembangan Wilayah Analisis Skalogram Analisis Multivariate [1] [2] [3] Tinggi Tanjung Tiram Guntung Lima Puluh, Perupuk, Pangkalan Dodek, Gambus Laut, Nenas Siam Sedang Ujung Kubu, Bogak, Mesjid Lama, Guntung Lima Puluh, Perupuk, Pangkalan Dodek Baru, Pangkalan Dodek Tanjung Tiram, Bogak, Mesjid Lama, Pangkalan Dodek Baru, Guntung Tanjung Tiram, Kwala Tanjung, Kwala Indah, Lalang, Medang, Durian Rendah Bagan Baru, Lima Laras, Guntung Tanjung Tiram, Dahari Selebar, Gambus Laut, Kwala Tanjung, Kwala Indah, Lalang, Medang, Durian, Nenas Siam Ujung Kubu, Bagan Baru, Lima Laras, Dahari Selebar Sumber : Data hasil analisis skalogram dan multivaraiate, Data Diolah

4.2.2.3. Analisis Fungsi Diskriminan Discriminant Function Analysis