Penelitian yang Relevan Kerangka Pemikiran

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang dikemukakan. Sampai saat ini telah banyak penelitian ilmiah yang dilakukan khususnya yang terkait dengan program latihan plyometrics dengan hasil yang masih bervariasi. Peneltiian Sunarko, 1992 atlet yang diberi latihan plyometrics dengan frekuensi 3 kali seminggu, selama 12 minggu menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kaki yang terukur melalui kekuatan otot kaki, power kaki, dan kecepatan reaksi, namun demikian jika dilihat secara menyeluruh variasi antar atlet sangat tinggi. Lebih lanjut, diterangkan bahwa mungkin bentuk ukuran loncat mendarat dalam prosedur latihan yang diterapkan kurang akomodatif Sunarko, 1992 mungkin bentuk dan ukuran loncat-mendarat dalam prosedur latihan yang diterapkan kurang akomodatif Sunarko, 1992. Penelitian yang dilakukan oleh Kathleen A. Swanik, and Stephen J. Straub 2002 : 22 tentang pengaruh latihan plyometrics terhadap otot yang dilakukan dua kali seminggu selama enam minggu berturut-turut, memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan vertical jump pada atlet muda. Penelitian yang dilakukan Setyo Rahayu 1993 tentang pengaruh latihan plyometrics loncatan dengan kotak dan tanjakan terhadap kemampuan daya ledak dan kekuatan anggota gerak bawah, menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan di mana, latihan plyometrics loncatan dengan tanjakan lebih efektif dapat meningkatkan kemampuan daya ledak dan kekuatan statis anggota gerak bawah.

C. Kerangka Pemikiran

Dari hasil kajian teori tentang pengertian latihan, tujuan latihan, prinsip- prinsip latihan, pengaruh latihan, fleksibilitas dan power. Maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran sebagai berikut : Pengaruh latihan knee tuck jumps terhadap prestasi lompatjauh. Knee tuck jumps loncatan dengan lutut ditekuk yang dimaksudkan adalah : kaki menolak pada tanah untuk melompat dengan kaki ditekuk secara vertikal dan mendarat dengan lutut ditekuk. Pengaruh yang ditimbulkan dari pemberian latihan tersebut terhadap lompat jauh dapat diketahui dari power yang diperoleh dari latihan. Dengan latihan power yang terdiri dari dua komponen yaitu kekuatan dan kecepatan, maka dimungkinkan prestasi lompat jauh akan meningkat. Pengaruh latihan squat jumps terhadap prestasi lompat jauh Squat jumps loncatan berjongkok, yang dimaksudkan adalah : gerakan meloncat ke depan atau mendarat dengan ujung kaki, tumit lebih rendah dan agak menekuk lutut. Dengan melihat gerakan tersebut pengaruh yang ditimbulkan adalah power, yang mana bahwa unsur kekuatan dan kecepatan dalam latihan juga dimungkinkan lompat jauhnya akan meningkat. Pengaruh interaksi antara latihan knee tuck jumps dan latihan squat jumps dengan tinggi rendahnya fleksibilitas terhadap prestasi lompat jauh. Walaupun telah diduga bahwa pemberian latihan knee tuck jumps dan latihan squat jumps sama-sama memberikan pengaruh terhadap prestasi lompat lompat jauh, namun tidak dijamin bahwa hal tersebut juga akan berlaku pada kelompok yang memiliki fleksibilitas yang berbeda pengaruh interaksinya akan terlihat dari hasil penelitian ini dan apabila dalam pemberian latihan betul-betul intensif serta disesuaikan dengan karakteristik yang dimiliki siswa. Tabel 2. Ilustrasi Latihan Knee Tuck Jumps dan Squat Jumps. Knee Tuck Jumps Squat Jumps 1. Loncat ke atas dengan cepat 2. Sikap awal berdiri tegak, telapak di depan dada menghadap ke bawah 3. Posisi awal pelaksanaan quarter- squat 4. Dilakukan 2-4 set 5. Jumlah ulangan 10-20 kali 6. Waktu istirahat 1-2 menit 1. Loncat ke atas setinggi mungkin 2. Sikap awal berdiri rileks, jari-jari tangan mengunci dibelakang kepala 3. Posisi awal pelaksanaan half-squat 4. Dilakukan 2-4 set 5. Jumlah ulangan 10-20 kali 6. Waktu istirahat 1-2 menit

D. Perumusan Hipotesis