12
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori 1. Latihan Fisik
a. Latihan Fisik
Definisi latihan menurut Bompa 1990: 3 adalah latihan merupakan kegiatan yang sistematis dalam waktu yang lama ditingkatkan secara progresif
dan individual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi fisiologis dan psikologis manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Melalui latihan
kemampuan seseorang dapat meningkatkan sebagian besar sistem fisiologi dapat menyesuaikan diri pada tuntutan fungsi yang melebihi dari apa yang
biasa dijumpai dari biasanya Pate, Rotella dan Clenaghan. 1993: 318. Peningkatan kemampuan tubuh tersebut terjadi sebagai wujud dari adaptasi
tubuh terhadap beban yang diberikan. Latihan fisik merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan
berulang-ulang dan dengan tujuan untuk meningkatkan respon fisiologi terhadap intensitas, durasi dan frekwensi latihan, keadaan lingkungan dan
status fisiologis individu Lamb, 1984: 2. Dari hal-hal tersebut di atas, maka dapat diuraikan bahwa latihan
olahraga adalah suatu aktivitas olahraga yang dilakukan dengan berulang- ulang secara kontinyu dengan peningkatan beban secara periodik dan
berkelanjutan yang dilaksanakan berdasarkan pada jadwal, pola dan sistem
serta metodik tertentu yang mengarah pada fungsi fisiologis dan psikologis untuk mencapai tujuna yaitu meningkatkan prestasi olahraga.
Latihan fisik merupakan salah satu unsur dari latihan olahraga secara menyeluruh dalam latihan fisik penekanannya adalah terhadap peningkatan
fisik yaitu peningkatan kemampuan untuk melakukan kerja.
b. Tujuan Latihan Fisik
Tujuan latihan fisik menurut Bompa 1990: 3-5 disampaikan bahwa dalam rangka mencapai tujuan utama latihan yaitu puncak penampilan
prestasi yang lebih, perlu kiranya memperhatikan tujuan-tujuan latihan sebagai berikut:
1 Mencapai dan memperluas perkembangan fisik secara menyeluruh Tujuan ini merupakan dasar-dasar latihan yang sangat penting
karena menyangkut peningkatan daya tahan umum, kekuatan dan kecepatan, memperbaiki fleksibilitas untuk pelaksanaan gerak, memiliki
tingkat koordinasi yang tinggi dan akhirnya mencapai perkembangan tubuh secara harmonis.
2 Menjamin dan memperbaiki perkembangan fisik khusus sebagai suatu kebutuhan yang telah ditentukan di dalam praktek olahraga.
Pengembangan yang perlu ditekankan adalah pengembangan kekuatan absolut dan relatif, masa otot dan elastisitasnya, pengembangan
kekuatan daya tahan otot, memperbaiki waktu reaksi dari pengembangan terhadap koordinasi dan fleksibilitas.
3 Menanamkan kualitas kemauan melalui latihan yang mencukupi serta disiplin untuk tingkah laku, ketekunan dan keinginan untuk
menanggulangi kerasnya latihan dan menjamin persiapan psikologis yang cukup.
4 Mempertahankan keadaan kesehatan Realisasi tujuan ini menuntut tes kesehatan teratur, tepat antara
intensitas latihan dengan kapasitas usaha individual, latihan berat yang secara selang-seling dengan fase program yang diperhatikan dengan tepat,
menelusuri penyakit atau cidera, dan yang lebih penting adalah melalui latihan harus membuat orang menjadi lebih sehat.
5 Mencegah cidera melalui pengamanan terhadap penyebabnya dan juga meningkatkan
fleksibilitas di
atas tingkat
tuntutan untuk
melaksanakan gerakan yang lebih penting, memperluas otot, tendon dan ligament khususnya selama fase-fase awal, mengembangkan
kekuatan dan elastisitas otot sampai tingkat tertentu sehingga akan menghindarkan diri dari kemungkinan cidera sewaktu melakukan
gerakan-gerakan yang tak terbiasa. 6 Memberikan sejumlah pengetahuan teoritis yang berkaitan dengan dasar-
dasar fisiologis dan psikologis latihan, perencanaan gizi dan regenerasi. Pendekatan yang perlu mendapat perhatian untuk mencapai tujuan
latihan yang utama adalah mengembangkan dasar-dasar latihan secara fungsional yang diarahkan untuk mencapai tujuan khusus sesuai dengan
kebutuhan cabang olahraga tertentu. Pengembangan daya tahan umum kemudian menuju pada persiapan yang lebih khusus atau anaerobiknya.
c. Prinsip-Prinsip Latihan