Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diambil dengan melakukan pengukuran power otot tungkai. Data power otot tungkai untuk menentukan atau
membagi kelompok-kelompok eksperimen, data ini diperoleh dengan tes vertical jump dari Berry L. Johnson, 1984: 293. Power otot tungkai diukur sebanyak
satu kali yaitu, pada awal perlakuan, sebelum diberikan perlakuan subyek melakukan pre tes daya ledak otot tungkai, petunjuk pelaksanaan tes lampiran 1
2. Data Prestasi Lompat Jauh Data ini diperoleh dengan melakukan tes lompat jauh menggunakan peraturan
dari PASI. Data diambil pada waktu tes awal dan tes akhir, dengan kesempatan melakukan tes sebanyak 3 kali. Hasil lompatan yang tertinggi dipakai sebagai
data sample, petunjuk pelaksanaan tes lampiran 2
G. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisa
a. Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas adta digunakan teknik Lilifors dari Sudjana 1996 : 466. Pada taraf signifikansi
= 0,05 kriteria pengujian 1 Mencari simpangan baku dengan rumus :
S X
- Xi
Zi
2 Peluang angka baku menggunakan daftar normal dengan rumus :
n Zi
yang zn
. .
. .
z3, z2,
z1, Banyaknya
Szi
3 Harga mutlak dihitung dengan rumus :
F = Zi – SZi
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data digunakan untuk menguji kesamaan varians antara dua kelompok yang dibandingkan. Untuk menghitung uji homogenitas
data digunakan rumus uji Barlett yang taraf signifikansi = 0,05 Sudjana,
1996 : 261. Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila X
2 h
dari
X
2 t
pada taraf signifikansi = 0,05 yang berarti penyebaran data dalam
penelitian tersebut bersifat homogen, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Menghitung varians gabungan dari tiap kelompk sampel :
1 -
n n
x -
x S
2 2
2
B = lg S
2
ni-1 2. Menghitung nilai
2 hitung
X dengan nilai
2 3
; 0,05
tabel
X
3. Menurut kesimpulan Jika
2 hitung
X
2 tabel
X
. Maka dengan demikian hipotesis nol diterima. Yang berarti bahwa varians dari kelompok-kelomok sample tersebut homogen
2. Uji Hipotesis a. Anava Rancangan Factorial 2 x 2
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis yang diajukan untuk mengolah data yang berupa angka sehingga dapat ditarik keputusan logis.
Pengajuan digunakan teknik ANAVA dengan taraf signifikansi = 0,05. dari
hasil penghitungan data akan dilakukan analisis varians dengan rumus sebagai berikut :
1.
2 tot
2
X Y
2. N
X Ry
2 tot
3. Ry
n.sel X
X X
X Jab
2 4
2 3
2 2
2 1
4. Ry
n.A X
X Ay
2 A2
2 A1
5. Ry
n.B X
X By
2 n
2 B
6. AB
y
= J
AB
– RJK
A
– RJK
B
7. E
Y
= Y
2
– R
y
– J
AB
8. F
A
=
E A
RJK RJK
9. Fn =
E B
RJK RJK
10. F
AB
=
E AB
RJK JK
Tabel 3 : ringkasan Anava untuk Menghitung Eksperimen Faktorial 2 x 2
Sumber Variasi Dk
JK RJK
Fo
Rata-rata Perlakuan A
B AB
1 a-1
b-1 a-1 b-1
Ry Ay
By Aby
R A
B AB
AB BE
ABE
Kekeliruan Abn-1
Ey E
Keterangan : A
= Kelompok latihan plyometrics
B =
Kelompok mahasiswa berdasarkan tinggi dan rendahnya power otot tungkai
AB = Interaksi antara kelompok plyometrics dengan tinggi rendahnya
power otot
b. Uji Rata-rata Rentang Newman-Keuls
Uji rata-rata setelah Anava adalah pengujian perbandingan nilai-niai rata-rata yang berbeda-beda secara signifikan dari hasil penghitungan Anava.
Pengujian rata-rata setelah Anava digunakan Uji Rentang Newman-Keuls. Adapun langkah-langkah yang perlu ditempuh sebagai berikut :
1. Mengurutkan nilai-nilai perlakuan dari yang paling kecil ke yang besar 2. Menghitung kekeliruan baku rata-rata tiap perlakuan, menggunakan rumus
:
i n
kekelirua E
n RJK
Sy
3. Menghitung RST Rentang Signifikan Terkecil. Untuk Newman-Keuls dambil v = dk dari RJK
E
dan p = 2,3, . . . k. Dengan = 0,05 dan v = 36,
maka RST dihitung dengan mengalikan antara p dan S. 4. Menguji signifikansi tidaknya antara selisih dua rerata dengan nilai RST,
jika selisih-selisih yang didapat lebih besar daripada RST-nya masing- masing, maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata perakuan, signifikan pada P 0,05. Keterangan :
A = Taraf Faktorial A
B = Taraf Faktorial B
n = Jumlah Sampel
5. Kriteria Pengujian Hipotesis Jika F F 1-
V
1
-V
2
, maka hipotesis nol ditolak Jika F F 1-
V
1
-V
2
, maka hipotesis nol diterima dengan : dk pembilang V
1
k-1 dan dk V
2
nl + ……. Nk-k = taraf signifikansi
untuk pengujian hipotesis 6. Bandingkan selisih rata-rata terkecil dengan RST untuk mencari p-k
selisih rata-rata terbesar dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk p=k-1, dan setersnya. Demikian halnya perbandingan selisih rata-rata
terbesar kedua rata-rata terkecil dengan RST untuk p = k-1, selisih rata- rata terbesar dan rata-rata terkecil kedua dengan RST p=k-2, dan
seterusnya. Degan jalan begini semuanya akan ada ½ k k-1 pasangan yang harus dibandngkan. Jika selisih yang didapat lebih besar daripada
RST-nya masing-masing, maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata perlakuan.
92
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan
pada tes awal dan tes akhir hasil prestasi lompat jauh gaya jongkok. Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji reliabilitas data, uji persyaratan
analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.
A. Deskripsi Data
Deskripsi hasil analisis data hasil tes hasil prestasi lompat jauh yang dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibandingkan disajikan sebagai berikut:
Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Tes Prestasi Lompat Jauh Berdasarkan Pengunaan Metode Latihan dan Tingkat Power Otot
Dependent Variable: Prestasi 398.40
9.969 10
377.70 30.732
10 388.05
24.642 20
401.30 25.682
10 361.10
27.966 10
381.20 33.289
20 399.85
19.019 20
369.40 29.839
20 384.63
29.116 40
Power1 Tinggi
Rendah Total
Tinggi Rendah
Total Tinggi
Rendah Total
Latihan Knee Tuck Jump
Squat Jump
Total Mean
Std. Deviation N
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa prestasi lompat jauh yang dicapai siswa menurut metode latihan plyometrics yang digunakan yaitu knee
tuck jumps dan squat jumps ternyata perbedaannya relatif kecil selisih skor totalnya : 388,05-381,20 = 6,85.