Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN

ini dilakukan dengan Levene Test. Berikut hasil uji homogenitas yang telah dilakukan.: Tabel 11. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data No Variabel yang diamati Harga statistik hitung Sig Kesimpulan 1. Kekuatan Otot Power 2,259 0,141 Homogen 2. Prestasi Lompat Jauh 3,386 0,074 Homogen 3. Skor Peningkatan 0,422 0,520 Homogen Dari hasil uji homogenitas yang dilakukan diperoleh harga signifikansi tiap variabel yang diamati diatas 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa varians data pada variabel-varibel yang diamati adalah homogen.

D. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan interprestasi Analisis Varians. Uji Anakova dan Analisis Regresi ditempuh sebagai langkah pengujian tambahan setelah Anava. Hal ini bertujuan untuk menganalisa kontribusi perlakuan terhadap variabel prestasi lompat jauh secara mendalam, sehingga menyakinkan peneliti dalam penetapan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan. Proses analisis ini menggunakan bantuan program SPSS. Berikut ini output hasil analisisnya. Tabel 12. Rangkuman Hasil Analisis Deskripsi Variabel 20 12.06690 .738280 11.263 13.574 20 11.42115 .560248 10.559 12.166 40 11.74402 .724829 10.559 13.574 20 388.05 24.642 315 425 20 381.20 33.289 317 425 40 384.63 29.116 315 425 20 23.80 7.157 13 40 20 21.55 8.306 10 45 40 22.68 7.737 10 45 Kelompok Knee Tuck Jump Squat Jump Total Knee Tuck Jump Squat Jump Total Knee Tuck Jump Squat Jump Total Variabel Kekuatan Otot Power Prestasi Lompat Jauh Peningkatan N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Tabel 13. Rangkuman Hasil Analisis Varians 1 Jalur tentang Prestasi Lompat Jauh berdasarkan Penggunaan Metode Latihan ANOVA Prestasi 469.225 1 469.225 .547 .464 32592.150 38 857.688 33061.375 39 Between Groups Within Groups Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. Tabel 14. Rangkuman Hasil Analisis Varians 1 Jalur tentang Prestasi Lompat Jauh berdasarkan Kategori Power Otot ANOVA Prestasi 9272.025 1 9272.025 14.811 .000 23789.350 38 626.036 33061.375 39 Between Groups Within Groups Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. Tabel 15. Rangkuman Hasil Analisis Varians 2 Jalur tentang Prestasi Lompat Jauh berdasarkan Interaksi Metode Latihan dan Kategori Power Otot Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Prestasi 10691.875 a 3 3563.958 5.736 .003 5917455.625 1 5917455.625 9523.163 .000 469.225 1 469.225 .755 .391 9272.025 1 9272.025 14.922 .000 950.625 1 950.625 1.530 .224 22369.500 36 621.375 5950517.000 40 33061.375 39 Source Corrected Model Intercept Latihan Power1 Latihan Power1 Error Total Corrected Total Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. R Squared = .323 Adjusted R Squared = .267 a. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis I

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi lompat jauh dengan metode latihan knee tuck jumps dan squat jumps tidak berbeda secara signifikan. Hasil ini dibuktikan dengan harga F hitung sebesar 0,547 dengan signifikansi 0,464, dimana harga signifikansi lebih besar dari 0,05 5. Kondisi tersebut menunjukan hipotesis nol Ho diterima, yang berarti bahwa peningkatan prestasi lompat jauh siswa dengan metode latihan knee tuck jumps dengan metode squat jumps relatif sama, artinya tidak berbeda secara signifikan. Dengan demikian, dapat dimaknai bahwa hasil perlakuan pada siswa dengan kedua metode latihan tersebut memberikan efek peningkatan namun hasil perlakuan antara kedua metode tersebut perbedaannya tidak terlalu menonjol, relatif sama.

2. Pengujian Hipotesis II

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan prestasi yang sangat signifikan berdasarkan kategori power otot tungkai. Hasil ini dibuktikan dengan harga F hitung sebesar 14,811 dengan signifikansi 0,000, dimana harga signifikansi lebih kecil dari 0,05 5. Kondisi tersebut menunjukan bahwa hipotesis nol Ho ditolak, yang berarti bahwa ada peningkatan prestasi lompat jauh yang signifikan antara siswa yang memiliki power otot kategori tinggi dengan siswa yang memiliki power otot kategori rendah. Dengan demikian, dapat dimaknai bahwa peningkatan prestasi lompat jauh yang dicapai siswa dapat disebabkan karena adanya kontribusi power otot tungkai.

3. Pengujian Hipotesis III

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi secara bermakna antara penggunaan metode latihan dan power otot tungkai terhadap prestasi lompat jauh siswa. Hasil ini dibuktikan dengan harga F hitung sebesar 1,530 dengan signifikansi 0,224, dimana harga signifikansi lebih besar dari 0,05. Dengan demikian hipotesis nol Ho diterima, yang berarti bahwa interaksi metode latihan dengan power otot tungkai tidak memberikan efek beda secara signifikan pada prestasi lompat jauh yang dicapai siswa. Untuk lebih meyakinkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti perlu menganalisis lebih lanjut guna mengetahui pengaruh perlakuan metode latihan terhadap prestasi lompat jauh dengan mengendalikan variabel bebas lainnya power otot tungkai serta mengetahui seberapa besar kontribusi pelakuan metode latihan dan power otot tungkai. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan dengan mengendalikan variabel power otot tungkai adalah analisis kovarians. Berikut hasil analisisnya. Tabel 16. Rangkuman Hasil Analisis Kovarians tentang Prestasi Lompat Jauh Dependent Variable: Prestasi 9812.960 a 2 4906.480 7.809 .001 1266.631 1 1266.631 2.016 .164 9343.735 1 9343.735 14.871 .000 589.273 1 589.273 .938 .339 23248.415 37 628.336 5950517.000 40 33061.375 39 Source Corrected Model Intercept Power2 Latihan Error Total Corrected Total Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. R Squared = .297 Adjusted R Squared = .259 a. Hasil analisis kovarians tersebut membuktikan bahwa tidak ada perbedaan prestasi yang signifikan antara hasil perlakuan metode latihan knee tuck jumps dengan squat jumps. Hasil tersebut dapat dijelaskan dengan harga F hitung sebesar 0,938 dan signifikansi lebih besar dari 0,05. Justru, peningkatan prestasi lompat jauh lebih banyak dipengaruhi oleh variabel power otot tungkai, yang ditunjukkan dengan harga F hitung sebesar 14,871 dan signifikansi lebih kecil dari 0,05. Besarnya kontribusi perlakuan dan variabel bebas lainnya terhadap variabel terikatnya dapat dijelaskan dengan hasil analisis regresi berikut. Tabel 17. Rangkuman Hasil Analisis Regresi tentang kontribusi variabel perlakuan dan power otot tungkai terhadap Prestasi Lompat Jauh .545 a .297 .259 25.067 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, Power2, Latihan a. Hasil analisis regresi tersebut membuktikan bahwa secara simultan keduanya metode latihan dan power otot tungkai memberikan kontribusi terhadap besarnya perubahan variabel prestasi lompat jauh, yaitu sebesar 29,7. Sisanya sebesar 70,3, perubahannya dipengaruhi oleh variabel lainnya. Coefficients a 90.714 79.871 1.136 .263 8.601 8.882 .150 .968 .339 23.928 6.205 .596 3.856 .000 Constant Latihan Power2 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Prestasi a. Hasil analisis jalur dan uji-t independen membuktikan bahwa variabel yang memiliki kontribusi dominan terhadap prestasi lompat jauh adalah power otot tungkai dengan harga beta 0,596 dan t-hitung sebesar 3,856 p=0,000. Sedangkan kontribusi variabel metode latihan terhadap prestasi lompat jauh adalah tidak signifikan dengan harga beta 0,150 dan t-hitung sebesar 0,968 p=0,339.

E. Pembahasan Hasil Penelitian