Dasar Hukum Pemungutan Pajak Penghasilan

commit to user 4

2. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Penghasilan

Pajak atas penghasilan di Hindia Belanda mulai dipungut dengan diberlakukannya Paten Recht pada tahun 1878. Kemudian peraturan pajak penghasilan diperbaharui dengan Ordonantie Op De Inkomsten Belasting No.298 tahun 1908 yang dituangkan dalam Staatsblad tahun 1908. Berdasarkan atas ketentuan yang tercantum dalam Staatsblad tahun 1908 tersebut maka pada tahun 1917 Praja Mangkunegaran mulai memungut pajak penghasilan dengan mengeluarkan Peraturan Bab Pajeg Penghasilan. Selain peraturan bab pajeg penghasilan tersebut, dasar hukum pemungutan pajak penghasilan meliputi Rijksblad Mangkunegaran No.10 tahun 1919, Rijksblad Mangkunegaran No.1 tahun 1922, Rijksblad Mangkunegaran No.10 tahun 1933, Rijksblad Mangkunegaran No.3 tahun 1935, Rijksblad Mangkunegaran No.8 tahun 1936, Rijksblad Mangkunegaran No.13 tahun 1937 dan Rijksblad Mangkunegaran No. 1 tahun 1940. Rijksblad Mangkunegaran tersebut mengatur tentang perubahan- perubahan dalam pemungutan pajak penghasilan. Perubahan tersebut mengenai perubahan tarif pajak yang dikenakan kepada wajib pajak yang disesuaikan dengan peningkatan penghasilan yang diperoleh subjek pajak. Pemungutan pajak penghasilan menggunakan fictieve stelsel yaitu penetapan pajak dilaksanakan dengan sistem anggapan. Sekalipun dasarnya anggapan, akan tetapi anggapan ini tidak dilakukan dengan sembarangan yaitu anggapan bahwa penghasilan yang diterima oleh setiap wajib pajak adalah sama besarnya untuk setiap tahun pajak. Oleh karenanya, begitu tahun pajak berakhir dapat diketahui besarnya penghasilan dari wajib pajak yang bersangkutan maka sudah dapat ditentukan commit to user 5 besarnya pajak penghasilan untuk tahun berikutnya. Fictie lain yang dapat digunakan, misalnya bagi wajib pajak yang menerima gaji bulanan, penghasilan dalam satu tahun pajak adalah sama dengan penghasilan pada bulan pertama dikalikan duabelas. Dengan demikian setelah bulan pertama berakhir dapat diketahui semua penghasilan bulan itu maka sudah dapat digunakan untuk menentukan besarnya penghasilan setahun. Dengan demikian stelsel ini menerapkan sistem pemungutan pajak di depan voor heffing.

3. Subjek Pajak Penghasilan