Pembayaran Pajak Mekanisme Pemungutan Pajak Penghasilan

commit to user 33 Akan tetapi besarnya pajak tersebut tidak dikurangi komisi karena komisi menganggap tidak hal-hal yang menjadi alasan pengurangan pajak. Wajib pajak yang pajaknya tidak boleh dikurangi adalah Raden Mas Notosoodirdjo. Ia dibebankan pajak penghasilan sebesar f. 134,08. Akan tetapi, ketika Raden Mas Notosoodirjo mengajukan pengurangan pajak, komisi tidak bersedia melakukan pengurangan pajak tersebut. 37 Pajak penghasilan dipungut sebagai konsekuensi atas kelebihan penghasilan yang didapatkan. Akan tetapi, jika penghasilan yang didapatkan oleh wajib pajak tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup maka sesuai peraturan pajak penghasilan yang ada dan menurut pertimbangan komisi, pajak penghasilan yang sudah ditetapkan sebelumnya dapat dikurangi bahkan dibatalkan.

6. Pembayaran Pajak

Penetapan pajak penghasilan menggunakan sistem pajak terutang sehingga dalam pembayaran pajak dapat menggunakan sistem angsuran. Pembayaran pajak penghasilan harus diangsur dalam 5 kali angsuran, setiap angsuran besarnya uang sama. Angsuran pertama pada 1 April kemudian berturut-turut pada tanggal 1 Juni, 1 Agustus, 1 Oktober dan yang terakhir pada 1 Desember. 38 Apabila dalam pemungutan pajak tertunda padahal ketentuan pembayaran angsuran sudah ditentukan maka pembayaran angsuran tersebut harus dilakukan pada bulan angsuran terdekat. 37 “Masalah pajak tahun 1940-1941”, Surakarta: Reksopustaka, Koleksi Arsip Mangkunegaran No.P 1605. 38 Rijksblad Mangkoenegaran No.10 Tahun 1919 , Surakarta: Reksopustaka, Mangkunegaran. commit to user 34 Wajib pajak yang sampai tanggal 1 dalam bulan angsuran tidak membayar pajak maka wajib pajak tersebut akan dikenakan denda yang besarnya f.5,- per f.100,-nya. 39 Apabila terlambat dalam membayar pajak sampai dua kali masa angsuran maka jumlah angsuran tersebut harus dibayar semua beserta dendanya. Wajib pajak yang sedang mengajukan keberatan pajak harus tetap membayar pajak bila sudah masuk bulan angsuran, sebelum ada ketetapan pajak yang baru. Apabila terpaksa ditunda, padahal ketentuan angsuran sudah ditentukan maka pembayaran angsuran tersebut harus dibayar pada bulan angsuran berikutnya. Adakalanya wajib pajak mengalami kesulitan dalam pemenuhan kewajiban pembayaran pajak secara tunai pada waktu yang telah ditentukan, kesulitan tersebut dapat saja terjadi misalnya karena wajib pajak mengalami kesulitan dalam pekerjaan pada waktu itu dan baru akan memperoleh uang pada beberapa masa berikutnya. Untuk itu dalam ketentuan pajak dimungkinkan kepada wajib pajak untuk mengajukan permohonan agar dapat menunda pembayaran pajaknya. Menurut ketentuan, wajib pajak dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk menunda pembayaran pajak. 40 Surat permohonan penundaan pembayaran harus diajukan sebelum saat jatuh tempo pembayaran pajak dalam bulan angsuran, kecuali wajib pajak mengalami keadaan diluar kekuasaanya, dapat mengajukan setelah batas waktu tersebut disertai 39 Rijksblad Mangkoenegaran No.1 Tahun 1922 , Surakarta: Reksopustaka, Mangkunegaran. 40 Rijksblad Mangkunegaran No.10 tahun 1933, Surakarta: Reksopustaka, Mangkunegaran. commit to user 35 alasan yang kuat dan dilampiri bukti-bukti untuk menguatkan alasan penundaan tersebut. Sedangkan pemungutan pajak tidak dapat dilaksanakan oleh komisi dikarenakan keadaan wajib pajak yang mengalami beberapa faktor. Pemungutan pajak tidak dapat dilakukan jika terjadi hal-hal berikut ini: a. Wajib pajak yang pindah dari praja Mangkunegaran b. Wajib pajak yang sudah ditetapkan bangkrut sehingga seluruh barang-barang nya sudah dijual semua. c. Wajb pajak yang dipecat dari pekerjaan tetapnya. 41 Apabila dalam pemungutan pajak bersamaan dengan penagihan hutang yang dilakukan oleh orang lain maka pemungutan dari Negara harus didahulukan daripada penagihan orang lain tadi. Apabila barang-barang yang dimiliki wajib pajak tersebut sampai dilelang untuk membayar pajak maka uang hasil lelangan tersebut harus dibayarkan kepada Negara dahulu, jika terdapat kelebihan akan diberikan untuk membayar hutang kepada orang lain tersebut. Wajib pajak yang meninggal dunia melalui keturunannya dapat mengajukan permintaan untuk tidak membayar pajak. Pajak yang tidak dibayar adalah pada bulan- bulan setelah wajib pajak tersebut meninggal dunia sehingga hasil yang masih diterima setelah wajib pajak meninggal tidak dikenakan pajak. Para pejabat yang ditunjuk menyimpan buku-buku pajak berhak menempati rumah di kota yang diberikan oleh Praja selama masih bertugas sebagai anggota 41 Rijksblad Mangkoenegaran No.10 tahun 1919 dan No.10 tahun 1933, Surakarta: Reksopustaka, Mangkunegaran. commit to user 36 komisi untuk menentukan pajak. Pejabat tersebut juga diwajibkan memberikan pelayanan jika ada wajib pajak yang bertanya. 42 Setiap daerah dibawah kabupaten didirikan komisi-komisi yang bertugas menentukan besarnya pajak. Penerimaan pajak setiap daerah berbeda-beda tergantung tingkat kemakmuran dalam di daerah tersebut. Penerimaan pajak penghasilan di Praja Mangkunegaran pada tahun 1934 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 6 Rekapitulasi Pajak Penghasilan di Kota Mangkunegaran Tahun 1934 No. Kelurahan Jumlah Wajib Pajak Jumlah Uang Pajak f Sudah Bayar f Menunggak f 1. Keprabon 181 1248.42 446.08 802.34 2. Gilingan 344 1483.25 261.85 1221.40 3. Setabelan 143 1067.10 532.42 534.68 4. Mangkubumen 248 2072.52 865.95 1206.57 5. Ketelan 196 2129.39 830.42 1298.97 6. Manahan 151 1512.60 577.40 935.20 7. Kestalan 143 647.82 39.61 608.21 8. Punggawan 242 2598.13 1234.35 1363.78 9. Timuran 279 3764.23 2398.54 1365.69 Jumlah 1897 16523.04 7186.62 9339.84 Sumber : diolah dari Daftar Tunggakan Pajak Penghasilan tahun 1934, koleksi Arsip Mangkunegaran No.1536. 42 Rijksblad Mangkonegaran No 1 tahun 1922. commit to user 37 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa di Kota Mangkunegaran terdapat 9 daerah majegan yang meliputi Keprabon, Gilingan, Setabelan, Mangkubumen, Ketelan, Manahan, Kestalan, Punggawan dan Timuran. Dari 9 kelurahan tersebut jumlah wajib pajak terbanyak yaitu di kelurahan Timuran dengan 279 wajib pajak. Hal tersebut menjadikan kelurahan Timuran sebagai penyetor uang terbanyak dengan f.3.764,23, tetapi yang baru masuk sebesar f.2398.54 dan menunggak sebesar f. 1365,69. Sedangkan kelurahan yang paling sedikit pajak penghasilannya adalah kelurahan Kestalan yaitu f.647,82 dari 143 wajib pajak. Pajak penghasilan yang sudah masuk sebesar f.39,61 sedangkan tunggakan pajak penghasilannya sebesar f.608,21. Total pajak penghasilan yang seharusnya diterima Praja Mangkunegaran dari Kota Mangkunegaran tahun 1934 adalah sebesar f.16.523,04 yang diperoleh dari 1897 wajib pajak. Akan tetapi, pajak penghasilan yang baru masuk sebesar f.7.186,62 dan tunggakan pajaknya sebesar f.9.339,84. Sementara itu, pajak penghasilan Inkomstenbelasting di Wonogiri dapat dilihat pada tabel dibawah ini: commit to user 38 Tabel 7 Rekapitulasi Pajak Penghasilan di Wonogiri Tahun 1934 No . Kelurahan Jumlah Wajib Pajakf Jumlah Uang Pajak f SudahBayar f Menunggak f 1. Bulukerto 100 185.14 171.15 13.99 2. Girimarto 73 160.90 135.92 24.78 3. Djatisrono 35 69.90 31.58 38.32 4. Purwantoro 80 299.30 198.90 100.40 5. Ngadirojo 118 199.75 128.75 7 6. Djatiroto 39 106.07 88.20 17.87 7. Baturetno 255 675.68 175.04 500.64 8. Slogolimo 58 110.50 57.21 53.29 9. Sidohardjo 20 35.80 15.94 19.86 10. Girirojo 120 201.75 131.01 70.74 11. Batuwarno 86 153.30 132.90 20.40 12. Tirtomoyo 131 262.45 189.69 72.76 13. Giritontro 62 82.60 21.15 61.45 14. Selogiri 105 226.42 167.41 46.83 15. Giritirto 42 160.92 24.54 136.38 16. Wonoboyo 18 44 19.70 24.30 17. Giripurwa - 466.12 90.57 375.53 Jumlah 1342 3440.60 1779.66 1584.54 Sumber : diolah dari Daftar Tunggakan Pajak Penghasilan tahun 1934, koleksi Arsip Mangkunegaran No.1536. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa di Wonogiri terdapat 17 daerah majegan yang meliputi Bulukerto, Girimarto, Djatisrono, Purwantoro, Ngadirojo, commit to user 39 Djatiroto, Baturetno, Slogolimo, Sidohardjo, Girirojo, Batuwarno, Tirtomoyo, Giritontro, Selogiri , Giritirto , Wonoboyo, dan Giripurwa. Dari 17 kelurahan tersebut jumlah wajib pajak terbanyak yaitu di kelurahan Baturetno dengan 255 wajib pajak dengan Jumlah uang pajak sebesar f. 675.68. Kelurahan yang membayar pajak paling banyak yaitu Purwantoro sebesar f.198.90. Sedangkan tunggakan uang terbanyak yaitu kelurahan Baturetno sebesar f. 500.64. Jumlah uang pajak penghasilan terkecil dari kelurahan Wonoboyo yaitu sebesar f. 44 yang diperoleh dari 18 wajib pajak. Pajak tersebut baru masuk sebesar f.19,70 dan tunggakan pajaknya sebesar f.24,30. Total uang pajak penghasilan yang seharusnya diterima Praja Mangkunegaran dari Wonogiri pada tahun 1934 yaitu sebesar 3.440,60 yang diperoleh dari 1342 wajib pajak. Akan tetapi pajak penghasilan dari Wonogiri tersebut baru masuk f.1.799,66 dan tunggakan pajaknya sebesar f.1.584,54. Tabel 8 Rekapitulasi Pajak Penghasilan di Karanganyar Tahun 1934 No. Kelurahan Jumlah Wajib Pajakf Jumlah Uang Pajakf Sudah Bayarf Menunggak f 1. Colomadu 554 2006.17 1458.83 547.34 2. Gondangrejo 271 652.90 53.71 599.19 3. Karanganyar 418 1172.93 611.53 561.40 4. Jaten 111 193.65 46.40 147.45 Jumlah 1354 4025.65 2170.47 1855.38 Sumber : diolah dari Daftar Tunggakan Pajak Penghasilan tahun 1934, koleksi Arsip Mangkunegaran No.1536. commit to user 40 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa di Kabupaten Karanganyar terdapat 4 daerah majegan yang meliputi Colomadu, Gondangrejo, Karanganyar dan Jaten . Dari 4 kelurahan tersebut jumlah wajib pajak terbanyak yaitu di kelurahan Colomadu dengan 554 wajib pajak. Hal tersebut menjadikan kelurahan Colomadu sebagai penyetor uang terbanyak dengan f.2006.17, tetapi yang baru masuk sebesar f. 1458,83 dan menunggak sebesar f. 547.34. Sedangkan kelurahan yang paling sedikit pajak penghasilannya adalah kelurahan Jaten yaitu sebesar f.193,65 yang diperoleh dari 111 wajib pajak, pajak yang baru masuk sebesar f.46,40 sedangkan tunggakan pajaknya sebesar f.147,45. Total pajak penghasilan yang seharusnya diterima Praja Mangkunegaran dari Karanganyar pada tahun 1934 sebesar f.4025,65 yang diperoleh dari 1354 wajib pajak, uang pajak tersebut baru masuk sebesar f.2.170,47 dan tunggakan pajak penghasilannya sebesar f.1855,38. Jumlah uang pajak yang diterima setiap kabupaten berbeda-beda. Pemasukan uang pajak di kabupaten Kota Mangkunegaran pada tahun 1934 sebesar f 16523.04, tetapi yang sudah masuk sebesar f 7186.62 dan tunggakan pajaknya sebesar f 9339,84. Uang pajak tersebut didapat dari 1897 wajib pajak. Sedangkan di kabupaten Wonogiri, jumlah wajib pajaknya sebanyak 1342 orang. Uang pajak yang seharusnya diterima sebesar f 3440,60, tetapi pajak yang sudah masuk sebesar f 1779,66 dan tunggakan pajaknya sebesar f 1584,54. Di kabupaten Karanganyar, wajib pajaknya berjumlah 1354 orang uang pajak yang seharusnya diterima sebesar f 4025,65, tetapi pajak yang sudah masuk sebesar f 2170,47dan tunggakan pajaknya sebesar f 1855,3. Banyaknya jumlah tunggakan pajak dikarenakan pada saat itu Praja Mangkunegaran sedang mengalami krisis ekonomi yang juga melanda seluruh belahan dunia. commit to user 41 Sementara itu di dalem kota Mangkunegaran dapat diketahui pajak penghasilan antara tahun 1917-1942. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 9 Pajak Penghasilan Inkomstenbelasting dalem Mangkunegaran Tahun 1917-1942 Sumber: diolah dari Daftar Penerimaan Pajak Penghasilan, koleksi Arsip Mangkunegaran No.1427. Untuk mengetahui lebih jelas perbandingan pajak penghasilan di dalem Kota Mangkunegaran antara kurun waktu tahun 1924 sampai 1934 dapat dilihat pada diagram dibawah ini: Tahun Pajak Penghasilan f Sudah Masuk f Tunggakan f Tahun Pajak Penghasila n f Sudah Masuk f Tunggakan f 1917 1918 1919 1920 1921 1922 1923 1924 1925 1926 1927 1928 1929 - - - - - - - 16.489,17 16.360,08 17.013,85 16.263,21 16.883,92 18.052,17 - - - - - - - 15.356,89 15.218,99 15.217,93 14.881,67 14.436,54 13.004,14 - - - - - - - 1.132,28 1.141,09 1.795,92 1.381,53 2.447,03 5.048,06 1930 1931 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938 1939 1940 1941 1942 18.506,52 19.679,06 - - 16.523,04 - - - - - - - - 6.283,46 9.573,83 - - 7.186,62 - - - - - - - - 12.229,06 10.105,23 - - 9.339,84 - - - - - - - - commit to user 42 Sumber: diolah dari Daftar Penerimaan Pajak Penghasilan, koleksi Arsip Mangkunegaran No.1427. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penetapan pajak penghasilan di dalem kota Mangkunegaran pada tahun 1924 sampai tahun 1930 mengalami peningkatan. Sementara pada tahun 1934, penetapan pajak penghasilan mengalami penurunan yang cukup drastis. Sedangkan untuk tunggakan pajak mengalami peningkatan mulai tahun 1928 sampai tahun 1934. Penetapan pajak penghasilan terbanyak pada tahun 1931 yaitu sebesar f.19.679,06. Sedangkan penetapan pajak penghasilan paling sedikit terjadi pada tahun 1927 yaitu sebesar f.16.263,21.Sedangkan pajak penghasilan yang masuk terbanyak terjadi pada tahun 1924 yaitu sebesar f.15.356,89 sedangkan yang terkecil pada tahun 1930 yaitu sebesar f.6.283,46. Tunggakan pajak penghasilan Tunggakan Pajak Penetapan Pajak Pajak sudah Masuk Tunggakan Pajak Penetapan Pajak Pajak sudah Masuk commit to user 43 terbanyak pada tahun 1931 yaitu sebesar f.9.573,83 dan terkecil pada tahun 1924 yaitu sebesar f.1.132,28. Jumlah keseluruhan pajak penghasilan dalem kota Mangkunegaran tersebut adalah f. 155.771,02 sedangkan yang sudah masuk sebesar f. 111.160,07 dan tunggakan pajaknya sebesar f. 44.610,95. Sementara itu, di seluruh wilayah Praja Mangkunegaran pada tahun 1931 diketahui mendapatkan pemasukan dari pajak penghasilan sebesar f.39.640,48 dan di rencanakan mendapatkan pemasukan pajak penghasilan pada tahun 1932 sebesar f.42.400 dan pada tahun 1933 sebesar f.40.000. Sedangkan pada tahun 1939 direncanakan mendapatkan pemasukan dari pajak penghasilan sebesar f.29.000 dan mendapatkan pajak penghasilan sebesar f.30.571,48. Sedangkan pada tahun 1940 direncanakan sebesar f.48.000 dan mendapatkan pajak penghasilan sebesar f.50.096,78. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: commit to user 44 Tabel 10 Perbandingan Pemasukan Pajak Penghasilan ke kas Praja Mangkunegaran Tahun 1939 dan 1940 Pajak Penghasilan Inkomstenbelasting Bulan 1939 f 1940 f Januari 836,85 1.289,37 Februari 1.156,58 1.106,17 Maret 1.907,75 3.210,62 April 2.651,34 4.121,41 Mei 2.720,58 4.312,95 Juni 3.438,09 5.231,25 Juli 3.356,84 4.299,76 Agustus 2.458,79 4.911,42 September 2.607,47 4.307,75 Oktober 2.875,95 4.460,40 November 3.337,93 4.267 Desember 3.223,31 8.578,68 TOTAL 30.571,48 50.096,78 Sumber: Vergelijkingstaats Betalingen Inkomstenbelasting 1939 en 1940, koleksi Arsip Mangkunegaran P.1489. Untuk mengetahui lebih jelas perbandingan pemasukan pajak penghasilan ke kas Praja Mangkunegaran tahun 1939 dan 1940 dapat dilihat pada diagram di bawah ini: commit to user 45 Sumber: Vergelijkingstaats Betalingen Inkomstenbelasting 1939 en 1940, koleksi Arsip Mangkunegaran P.1489. Sedangkan pada tahun 1941 diketahui pajak penghasilan yang seharusnya masuk ke kas Praja Mangkunegaran dari seluruh wilayah Praja Mangkunegaran adalah sebesar f.25.441,57. Akan tetapi, dari jumlah pajak tersebut baru masuk ke kas Praja Mangkunegaran sebesar f.1.972,85 dan tunggakan pajaknya sebesar f.23.468,72. Tahun 1939 Tahun 1940 commit to user 46 Pajak penghasilan yang diterapkan di Praja Mangkunegaran mampu memberikan kontribusi besar bagi pemasukan kas Praja Mangkunegaran. Hal ini terlihat dari besarnya pemasukan pajak penghasilan ke kas Praja Mangkunegaran setiap tahunnya. Untuk mengetahui pemasukan kas Praja Mangkunegaran dari sektor pajak penghasilan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 11 Pajak Penghasilan Inkomstenbelasting Praja Mangkunegaran Tahun 1917-1942 Tahun Besarnya Pajak f Tahun Besarnya Pajak f 1917 1918 1919 1920 1921 1922 1923 1924 1925 1926 1927 1928 1929 - - - 5.000 11.478 20.000 43.625 39.601 38.595 39.945 40.000 40.000 40.000 1930 1931 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938 1939 1940 1941 1942 42.700 42.400 42.400 40.000 30.000 46.000 20.000 - 25.000 30.571,48 50.096,78 - - Sumber: Rijksblad Mangkunegaran Tahun 1917-1942. commit to user 47 Untuk mengetahui pemasukan pajak penghasilan Praja Mangkunegaran dari pajak penghasilan setiap tahunnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini: PAJAK PENGHASILAN PRAJA MANGKUNEGARAN TAHUN 1917 -1942 Sumber: Rijksblad Mangkunegaran Tahun 1917-1942. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pajak penghasilan Inkomstenbelasting dapat memberikan pemasukan besar ke kas Praja Mangkunegaran. Besarnya pajak penghasilan Inkomstenbelasting tersebut mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pajak penghasilan yang masuk ke kas Praja Mangkunegaran terbanyak terjadi pada tahun 1940 yaitu sebesar f. 50.096,78 sedangkan yang terkecil terjadi pada tahun 1920 yaitu sebesar f. 5.000. commit to user 48

C. Sanksi Atas Pelanggaran