xxxix Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
adalah cabang ilmu pengetahuan eksak tentang bilangan, kalkulasi, penalaran, logik, fakta-fakta kuantitatif, masalah ruang dan bentuk, aturan-aturan yang ketat,
dan pola keteraturan serta tentang struktur yang terorganisir. Berdasarkan pengertian prestasi belajar dan matematika yang telah
diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses belajar matematika yang
menghasilkan perubahan pada diri seseorang berupa penguasaan, ketrampilan, dan kecakapan baru yang dinyatakan dengan simbol, angka, atau, huruf.
2. Model Pembelajaran
a. Pengertian Model Pembelajaran
Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi pembelajaran, metode pembelajaran, atau prinsip pembelajaran. Istilah model pembelajaran
mempunyai makna yang lebih luas daripada suatu strategi, metode, atau prosedur. Menurut pendapat Joyce 1992: 4 dalam Trianto 2007: 5 model
pembelajaran mempunyai pengertian bahwa: “ suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan
lain-lain”. Adapun Soekamto, dkk dalam Trianto 2007: 10 mengemukakan maksud
dari model pembelajaran adalah: “Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
xl tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar”. Arends 1997:7 dalam Trianto 2007: 5 menyatakan bahwa: “The term
teaching model refers to a particular approach to instruction that includes its goals, syntax, environment, and management system”. Istilah model pengajaran
mengarah pada suatu model termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengelolaannya.
Menurut Kardi dan Nur 2000: 9 dalam Trianto 2007: 6 menyatakan bahwa, “model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh
strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah: 1
Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya; 2
Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai;
3 Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil; dan 4
Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai”.
Dalam membelajarkan suatu materi pokok tertentu harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena
itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan- pertimbangan, misalnya materi pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa,
dan sarana atau fasilitas yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
xli
b. Model Pembelajaran Langsung