cxv penelitian ini, misalnya faktor intelegensi, bimbingan belajar, kedisiplinan dalam
belajar, latar belakang keluarga, lingkungan dan sebagainya. Akibatnya siswa belum bisa optimal dalam mengikuti proses belajar untuk meningkatkan prestasi
belajar pada umumnya dan prestasi belajar matematika pada khususnya.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori dan hasil analisis serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan akar, pangkat dan logaritma dengan menggunakan model pembelajaran struktural “Think-Pair-
Share” lebih baik dari pada prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran langsung.
2. Prestasi belajar siswa pada pokok bahasan akar, pangkat dan logaritma yang mempunyai gaya belajar auditorial lebih baik prestasinya daripada siswa yang
mempunyai gaya belajar kinestetik, siswa yang mempunyai gaya belajar visual prestasinya lebih baik daripada siswa yang mempunyai gaya belajar
kinestetik, dan siswa yang mempunyai gaya belajar auditorial prestasinya lebih baik daripada siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik .
cxvi
3. Pada gaya belajar auditorial, model pembelajaran struktural “Think-Pair- Share” memberikan prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan
model pembelajaran langsung. 4. Pada gaya belajar visual, model pembelajaran struktural “Think-Pair-Share”
memberikan prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan model pembelajaran langsung.
5. Pada gaya belajar kinestetik, model pembelajaran struktural “Think-Pair- Share” memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model
pembelajaran langsung. 6. Pada model pembelajaran struktural “Think-Pair-Share” prestasi belajar
matematika pada siswa kelompok gaya belajar auditorial sama baiknya dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar visual,
prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar visual sama baiknya dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya
belajar kinestetik, dan prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar auditorial sama baiknya dengan prestasi belajar matematika pada
siswa kelompok gaya belajar kinestetik. 7. Pada model pembelajaran langsung, prestasi belajar matematika pada siswa
kelompok gaya belajar auditorial sama baik dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar visual, prestasi belajar
matematika pada siswa kelompok gaya belajar visual lebih baik daripada prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar kinestetik, dan
prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar auditorial
cxvii
lebih baik daripada prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar kinestetik.
B. Implikasi