cx Pada gaya belajar auditorial, model pembelajaran struktural “Think-Pair-
Share” memberikan prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan model pembelajaran langsung.
4. Hipotesis Keempat
Hasil analisis uji hipotesis F
ab
= 5,2310 lebih dari F
tabel
= 3,00 menunjukkan bahwa H
0AB
ditolak. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan kategori gaya
belajar terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan akar, pangkat dan logaritma.
Karena H
0AB
ditolak maka harus dilanjutkan dengan uji komparasi ganda dengan model Scheffe. Dilihat dari perhitungan pada Lampiran 33 bahwa
baik F
12-22,
F
tabel
. . Dari hasil ini maka keputusan ujinya adalah tidak terdapat perbedaan antara prestasi siswa kelompok gaya belajar visual pada pembelajaran
struktural TPS dan gaya belajar visual pada pembelajaran langsung. Sehingga prestasi siswa kelompok gaya belajar visual pada pembelajaran struktural TPS
sama dengan prestasi siswa kelompok gaya belajar visual pada pembelajaran langsung pokok bahasan akar, pangkat dan logaritma.
Pada gaya belajar visual, model pembelajaran struktural “Think-Pair- Share” memberikan prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan model
pembelajaran langsung.
5. Hipotesis Kelima
Hasil analisis uji hipotesis F
ab
= 5,2310 lebih dari F
tabel
= 3,00 menunjukkan bahwa H
0AB
ditolak. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa
cxi terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan kategori gaya
belajar terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan akar, pangkat dan logaritma.
Karena H
0AB
ditolak maka harus dilanjutkan dengan uji komparasi ganda dengan model Scheffe. Dilihat dari perhitungan pada Lampiran 33 bahwa
baik F
13-23
F
tabel
. Dari hasil ini maka keputusan ujinya adalah terdapat perbedaan antara prestasi siswa kelompok gaya belajar kinestetik pada pembelajaran
struktural TPS dan gaya belajar kinestetik pada pembelajaran langsung. Sehingga prestasi siswa kelompok gaya belajar kinestetik pada pembelajaran struktural TPS
lebih baik prestasi siswa kelompok gaya belajar kinestetik pada pembelajaran langsung pokok bahasan akar, pangkat dan logaritma.
Pada gaya belajar kinestetik, model pembelajaran struktural “Think-Pair- Share” memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model
pembelajaran langsung.
6. Hipotesis Keenam
Hasil analisis uji hipotesis F
ab
= 5,2310 3,00 = F
tabel
menunjukkan bahwa H
0AB
ditolak. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan kategori gaya belajar terhadap
prestasi belajar matematika pada pokok bahasan akar, pangkat dan logaritma. Karena H
0AB
ditolak maka harus dilanjutkan dengan uji komparasi ganda dengan model Scheffe. Dilihat dari perhitungan pada Lampiran 33 bahwa
F
11-12
F
tabel
, F
12-13
F
tabel,
F
11-13
F
tabel
. Dari hasil ini maka keputusan ujinya adalah:
cxii
a. Tidak terdapat perbedaan antara prestasi siswa kelompok gaya belajar
auditorial dengan prestasi siswa kelompok gaya belajar visual pada model pembelajaran struktural TPS. Sehingga prestasi siswa kelompok gaya
belajar auditorial sama dengan prestasi siswa kelompok gaya belajar visual pada model pembelajaran struktural TPS pokok bahasan akar,
pangkat dan logaritma. b.
Tidak terdapat perbedaan antara prestasi siswa kelompok gaya belajar visual dengan prestasi siswa kelompok gaya belajar kinestetik pada model
pembelajaran struktural TPS. Sehingga prestasi siswa kelompok gaya belajar visual sama dengan prestasi siswa kelompok gaya belajar
kinestetik pada model pembelajaran struktural TPS pokok bahasan akar, pangkat dan logaritma.
c. Tidak terdapat perbedaan antara prestasi siswa kelompok gaya belajar
auditorial dengan prestasi siswa kelompok gaya belajar kinestetik pada model pembelajaran struktural TPS. Sehingga prestasi siswa kelompok
gaya belajar auditorial sama dengan prestasi siswa kelompok gaya belajar kinestetik pada model pembelajaran struktural TPS pokok bahasan akar,
pangkat dan logaritma.
Pada model pembelajaran struktural “Think-Pair-Share” prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar auditorial sama baiknya dengan
prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar visual, prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar visual sama baiknya
dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar kinestetik, dan prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar auditorial sama
cxiii baiknya dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar
kinestetik.
7. Hipotesis Ketujuh