Metode Angket Instrumen Penelitian

lxxx

b. Metode Angket

Metode angket merupakan metode pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara mengajukan sejumlah daftar pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Metode angket digunakan untuk memperoleh data ilmiah. Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai gaya belajar siswa. Jawaban-jawaban angket menunjukkan gaya belajar siswa. Prosedur pemberian skor berdasarkan gaya belajar matematika siswa, yaitu: 1 Untuk instrumen positif a Jawaban a, skor 4 menunjukkan gaya belajar matematika sangat sesuai pada tipe tertentu. b Jawaban b, skor 3 menunjukkan gaya belajar matematika sesuai pada tipe tertentu. c Jawaban c, skor 2 menunjukkan gaya belajar matematika cukup sesuai pada tipe tertentu. d Jawaban d, skor 1 menunjukkan gaya belajar matematika kurang sesuai pada tipe tertentu. 2 Untuk instrumen negatif a Jawaban a, skor 1 menunjukkan gaya belajar matematika tidak sesuai pada tipe tertentu. b Jawaban b, skor 2 menunjukkan gaya belajar matematika kurang sesuai pada tipe tertentu. lxxxi c Jawaban c, skor 3 menunjukkan gaya belajar matematika cukup sesuai pada tipe tertentu. d Jawaban d, skor 4 menunjukkan aktivitas gaya belajar matematika sesuai pada tipe tertentu. Prosedur di atas akan digunakan dalam penelitian ini yang berkaitan dengan pemberian skor kepada responden untuk mengetahui tipe gaya belajar matematika siswa. Setelah selesai penyusunan item soal, angket diuji cobakan pada salah satu sekolah SMA di Kudus yaitu di SMA N I Bae kelas X. Angket berupa soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban. Beberapa uji yang digunakan dalam angket: 1 Validitas Isi Untuk menilai isi angket, penilaian dilakukan oleh pakar atau validator. Untuk instrumen ini, supaya tes mempunyai validitas isi, harus diperhatikan hal-hal berikut: a Tes harus dapat mengukur sampai seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang telah diajarkan. b Penekanan materi yang akan diujikan harus seimbang dengan penekanan materi yang telah diajarkan. c Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah pernah dipelajari dan dapat dipahami oleh testi. Budiyono, 2003: 69 2 Uji Konsistensi Internal lxxxii Menunjukkan adanya korelasi positif antara skor masing-masing butir angket. Artinya butir-butir tersebut harus mengukur hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama. Untuk menghitungnya dapat digunakan rumus korelasi produk momen dari Karl Pearson sebagai berikut: 2 2 2 2 xy Y Y n X X n Y X XY n r å å å å å å å - - - = Dengan: xy r = indeks konsistensi internal untuk butir ke-i n = banyaknya subyek yang dikenai angket X = skor untuk butir ke-i Y = total skor Butir soal angket dipakai jika r xy s 0,3 Budiyono, 2003:65 3 Uji Reliabelitas Reliabelitas menunjuk kepada keajegan hasil pengukuran. Untuk menghitung tingkat reliabelitas tes, digunakan rumus Kuder-Richarson dengan KR-20, yaitu: ÷ ÷ ø ö ç ç è æ - ÷ ø ö ç è æ - = å 2 t i i 2 t 11 S q p S 1 n n r Dengan: r 11 : koefisien reliabelitas instrumen n : banyaknya butir instrumen lxxxiii S t 2 : variansi total p i : proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke-i q i = 1 - p i Angket disebut reliabel, jika r 11 ≥0,70 Budiyono, 2003:69

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini analisa data yang digunakan adalah anava dua jalan 2 ´ 3 sel tak sama. Dua faktor yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan efek baris, efek kolom, serta kombinasi efek baris dan efek kolom terhadap prestasi belajar adalah faktor A model pembelajaran dan faktor B gaya belajar. Teknik analisa data ini digunakan untuk menguji ketiga hipotesis yang telah dikemukakan di depan. Sebagai prasyarat analisis data, perlu dilakukan uji keseimbangan pada kelompok kontrol dan eksperimen, yaitu dengan uji-t. Selain analisis variansi, untuk menganalisis data digunakan model Lilliefors dan uji Bartlett. Model Lilliefors digunakan untuk uji normalitas antara kedua kelompok. Sedangkan untuk uji homogenitas antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen digunakan uji Bartlett. 1. Uji Keseimbangan Uji ini dilakukan pada saat kedua kelompok belum dikenai perlakuan bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut seimbang. Secara

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL“THINK PAIR SHARE” PADA MATERI FUNGSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP SEMESTA

0 11 127

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STRUKTURAL “THINK PAIR SHARE” PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 WONOSARI TAHUN PELAJ

0 8 57

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 2 64

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN NUMBER HEAD TOGETHER Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Metode Think Pair Share (TPS) Dan Number Head Together (NHT) Ditinjau Dari Prestasi Belajar Dan Kemampuan K

0 2 19

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PBL BERBASIS THINK PAIR SHARE DAN MISSOURI Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model PBL Berbasis Think Pair Share dan Missouri Mathematic Project Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis

0 3 18

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PBL BERBASIS THINK PAIR SHARE DAN MISSOURI Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model PBL Berbasis Think Pair Share dan Missouri Mathematic Project Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis.

0 3 18

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Materi Pangkat Tak Sebenarnya (PTK pada Siswa Kelas IX SMP MUHAMMADIYAH

0 1 16

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Materi Pangkat Tak Sebenarnya (PTK pada Siswa Kelas IX SMP MUHAMMADIYAH

0 4 13

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE THINK PAIR SHARE DAN STUDENT TEAM HEROIC EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE THINK PAIR SHARE DAN STUDENT TEAM HEROIC LEADERSHIP TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MO

0 0 16

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KECERDASAN SPASIAL SISWA | Tardi | 4829 10609 1 SM

0 0 12