15
ada adalam organisasi perusahaan dan sosial. Namun berbeda dalam visi, misi karakteristik yang dimilikinya.Organisasi publik atau birokrasi publik tidak
berorientasi langsung pada tujuan akumulasi keuntungan, namun memberikan layanan publik dan menjadi kataliasasor dalam penyelenggaraan pembangunan
maupun penyelenggaraan tugas Negara.
1.5.1.7Indikator Budaya Organisasi
Menurut Manahan P. Tampubolon Indikator Budaya Organisasi Ada 6 enam, Sbb :
20
1. Inovatif Memperhitungkan Resiko
Norma yang dibentuk berdasarkan kesepakatan masyarakat bahwa setiap karyawan akan memberikan perhatian yang sensitive terhadap segala
permasalahan yang mungkin dapat membuat risiko kerugian bagi kelompok dan organisasi secara keseluruhan. Perilaku karyawan yang demikian dapat dibentuk
apabila berdasarkan kesepakatan bersama sehingga secara tidak langsung membuat rasa tanggung jawab bagi karyawan untuk melakukannya seecara
konsisten. Sebagai contoh, di dalam organisasi bisnis, bagian produksi mengetahui kondisi barang yang dikerjakannya, apabila ada barang yang cacat
yang seharusnya ditahan daur ulangreject tidak dikirim kebagian pemasaran, tetapi oleh bagian produksi tetap dikirim sehingga bagian pemasaran tanpa
menyadari barang tersebut cacat juga men-deliver ke konsumen. Pada akhirnya, barang yang cacat tersebut menjadi masalah bagi konsumen, akibatnya konsumen
20
Manahan P.Tampubolon, Perilaku Keorganisasian Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia
tahun 2008 Edisi kedua, hal. 230-233
Universitas Sumatera Utara
16
menjadi kecewa dan melakukan complain. Complain konsumen ini oleh bagian pemasaran tetap dilayani melakukan bagian purnajual aftersales service. Dari
permasalahan demikian akan terjadi kerugian bagi perusahaan. Terutama dilihat dari segi waktu, yang seharusnya tidak perlu dilakukan, tetapi menjadi waktu yang
digunakan mengatasi complain konsumen sebagai akibat dari tidak sentitifnya bagian produksi mengantisipasi risiko dan dapat mengakibatkan kerugian lain,
seperti merusak nama baik perusahaan dan produk dan kemungkinan larinya konsumen ke produk lain. Jika keadaan seperti ini kemudian disadari dan menjadi
kesepakatan di antara karyawan dan antarbagian untuk mengatasinya, maka itu akan menajadikan pembentukan nilai bagi perilaku karyawan dan kelompoknya
untuk kedepannya.
2. Memberikan Perhatian Pada Setiap Masalah Secara Detail
Memberikan perhatian pada setiap masalah secara detail di dalam melakukan pekerjaan akan menggambarkan ketelitian dan kecermatan dari
karyawan di dalam melaksanakan tugasnya. Sikap yang demikian akan menggambarkan tingkat kualitas pekerjaan yang tinggi yang dilakukan oleh setiap
karyawan, yang pada akhirnya dapat menciptkan kualitas produk yang tinggi. Apabila setiap karyawan meberikan perhatian secara detail terhadap semua
permasalahan yang ada di dalam pekerjaannya, maka tingkat penyelesaian masalah dapat digambarkan menjadi suatu pekerjaan yang berkualitas tinggi atau
dengan kata lain, total kualitas manajemen telah dilakukan, pengertiannya, bahwa kepuasan konsumen akan terpenuhi sehingga organisasi dapat menciptka laba
secara maksimal. Keadaan dan kondisi seperti ini dapat dibentuk oleh suatu
Universitas Sumatera Utara
17
orgnisasi.
3. Berorientasi Terhadap Hasil yang Akan Dicapai