Esa” pada sertifikat hak tanggungan. Hal ini dimaksudkan untuk menegaskan adanya kekuatan eksekutorial pada sertifikat hak tanggungan, sehingga apabila
debitur cidera janji maka benda jaminan siap untuk dieksekusi seperti halnya suatu putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, melalui
tata cara dan dengan menggunakan lembaga parate executie sesuai dengan Hukum Acara Perdata.
51
2. Dasar Hukum Hak Tanggungan
Hak tanggungan di dalam UUHT No. 41996 tidaklah dibangun dari suatu yang belum ada. Hak tanggungan dibangun dengan mengambil alih atau mengacu
pada asas-asas dan ketentuan-ketentuan pokok dari hipotik yang diatur oleh KUH Perdata. Bila kedua lembaga ini dibandingkan, banyak asas-asas dan ketentuan-
ketentuan pokok hak tanggungan yang berbeda. Bahkan, ada asas-asasi dan ketentuan-ketentuan pokok hak tanggungan yang baru, yang tidak terdapat di
dalam hipotek.
52
Dengan demikian UUHT No. 41996 merupakan dasar hukum yang mengatur lembaga hak jaminan atas tanah, yaitu Hak Tanggungan sebagai
pelaksana Pasal 51 UUPA No. 51960. Sebagai tindak lanjutnya UUHT No. 41996, berturut-turut lahir ketentuan yang mengatur hak tanggungan tersebut
antara lain : a.
Permenag No. 31996 tentang Bentuk Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan dan Sertifikat Hak Tanggungan;
51
Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, Jakarta, Radja Grafindo Persada, 2004, hal. 190
52
Rachmadi Usman, Hukum Jaminan Keperdataan, Jakarta, Sinar Grafika, 2009 hal . 316
Universitas Sumatera Utara
b. Permenag No. 41996 tentang Penetapan Batas Waktu Penggunaan
Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan untuk Menjamin Pelunasan Kredit tertentu;
c. Permenag No. 51996 tentang Pendaftaran Hak Tanggungan;
d. Permenag No. 51996 tentang Perubahan Hak Guna Bangunan Atas
Hak Pakai Atas Tanah untuk Rumah Tinggal yang Dibebani Hak Tanggungan menjadi Hak Milik;
e. Surat Menteri AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 110-
1039 tertanggal; 18 April 1996 perihal penyempurnaan UUHT No. 41996 dan Permenag No. 31996;
f. Surat Menteri AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 110-
1544 tertanggal; 30 Mei 1996 perihal penyempurnaan UUHT No. 41996 dan Permenag No. 51996 tentang Pendaftaran Hak
Tanggungan; g.
Surat Menteri AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 630- 3433 tertanggal 17 September 1998 kepada Menteri Pertanian perihal
Agunan Sertifikat di atas Tanah Hak Tanggungan; h.
Surat Sekretaris Menteri Agraria Nomor 130-016 Sesmen1996 tertanggal 29 Mei 1996 kepada Direksi Bank Exim perihal penjelasan
UUHT No. 41996 dan Permenag No. 3 dan No. 41996; i.
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 3055KEPDIR tertanggal 8 Agustus 1997 tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil
Universitas Sumatera Utara
untuk Mendukung Program Kemitraan Terpadu dan Pengembangan Koperasi;
j. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 304KEPDIR
tertanggal 4 April 1997 tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil.
3. Objek Hak Tanggungan