2. Secara Praktis
a. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pembaca, khususnya mengenai
perjanjian baku yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan dan agar masyarakat mengetahui proses perjanjian baku yang dilakukan oleh
perbankan. b.
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang cara membuat perjanjian baku dalam perjanjian baku yang
dilakukan oleh bank dengan ketentuan hukum yang berlaku dan tanggung jawab para pihak terhadap perjanjian baku tersebut.
E. Metode Penelitian 1. Pendekatan Masalah
Metode pendekatan yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis normatif. Pendekatan yuridis normatif dipergunakan
untuk mengkaji dokumen-dokumen perjanjian yang berbentuk baku dengan menggunakan tolak ukur asas kebebasan berkontrak, asas konsensualisme,
maupun asas itikad baik dan kepatutan yang dapat disimpulkan dari pasal –pasal
mengenai perjanjian yang terkait, serta peraturan –peraturan yang mengatur
tentang Tinjauan Yuridis terhadap Perjanjian Kredit Modal Kerja Dengan Jaminan
Hak Tanggungan pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan.
2. Spesifikasi Penelitian
Berdasarkan pada tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, nantinya akan bersifat deskriptif analitis yang artinya bahwa hasil penelitian ini berusaha
Universitas Sumatera Utara
memberikan gambaran secara menyeluruh, mendalam tentang suatu gejala yang diteliti.
4
PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan mempunyai keunggulan dalam memberikan kredit, yaitu: suku bunga kompetitif; mendukung modal kerja debitur
untuk dapat menyelesaikan proyek tepat waktu; plafond kredit disesuaikan oleh kebutuhan pekerjaan maksimum plafond kredit 60 dari harga pekerjaan
pembangunan fisik seperti pekerjaan sipil, bangunan dan sejenisnya, maksimum plafond kredit 70 dari harga pekerjaan leveransir seperti pengadaan barang dan
sejenisnya; pelunasan kredit fleksibel, dengan sistem penurunan plafond secara proposional berdasarkan pembayaran termin proyek atau cash flow yang telah
disepakati.
3. Sumber Data
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti, antara lain; buku-buku literatur, laporan penelitian, tulisan para ahli,
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang merupakan penelitian yuridis normatif, sebagai bahan dasar
penelitiannya, penulis menggunakan data sekunder, yakni bahan-bahan yang diperoleh dari bahan pustaka lazimnya. Data sekunder yang digunakan sebagai
bahan dasar penelitian ini terdiri atas: a.
Bahan hukum primer Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum
yang terdapat pada peraturan perundang-undangan atau berbagai perangkat hukum, seperti : Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
4
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, Universitas Indonesia Press, 2010, hal. 10
Universitas Sumatera Utara
Pokok-Pokok Agraria selanjutnya disebut UUPA No. 51960, Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan sebelumnya diatur dalam Undang-Undang
No. 7 Tahun 1992 selanjutnya disebut UUP No. 101998, Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan selanjutnya disebut UUHT No. 41996,
Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1996 selanjutnya disebut Permenag No. 31996, Peraturan Menteri
Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional No. 4 Tahun 1996 selanjutnya disebut Permenag No. 41996, Peraturan Menteri Negara
AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional No. 5 Tahun 1996 selanjutnya disebut Permenag No. 51996, Peraturan Bank Indonesia Nomor: 72PBI2005
tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum selanjutnya disebut PBI No. 72PBI2005. Selain itu, hasil wawancara yang didapatkan melalui studi
lapangan PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan menjadi bahan hukum primer yang membantu dalam mengkaji masalah dalam penelitian ini.
b. Bahan hukum sekunder
Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari buku teks, jurnal-jurnal, karya ilmiah, pendapat sarjana, dan hasil-hasil penelitian, dan
bahan lainnya yang dapat dan berfungsi untuk memberikan penjelasan lebih lanjut atas bahan hukum primer.
c. Bahan hukum tersier
Bahan hukum tersier memberikan petunjukpenjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus hukum, ensiklopedia, dan
lainnya.
5
5
Ibid., hal. 13
Universitas Sumatera Utara
4. Teknik Pengumpulan Data