Permodalan Usaha Kecil dan Menengah

72 Yang kedua dari Lembaga UKM CENTER SUMUT. Mereka menginginkan agar para pelaku UKM ini memiliki pendidikan yang tinggi. Hal itu berguna untuk menambah wawasan yang luas seputar dunia wirausaha sekaligus juga sebagai tameng dalam menghadapi persaingan pasar bebas serta sebagai pengangkat martabat diri pelaku UKM, agar tidak di pandang miris atau sebelah mata oleh stakeholder-stakeholder yang ada.

4.6. Permodalan Usaha Kecil dan Menengah

Melihat kebijakan dan bantuan teknis Bank Indonesia yang sudah ada, maka ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam rangka memberikan kemudahan bagi Usaha Kecil dan Menengah UKM dalam mendapatkan kredit modal usaha yaitu dengan cara Mengoptimalkan peran Konsultan Keuangan Mitra Bank dan Meningkatkan peran serta Lembaga Penjaminan Kredit. Dalam hal permodalan Usaha Kecil dan Menengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan secara otomatis sudah melakukan hal tersebut diatas. Hal ini juga dapat di buktikan dengan hasil wawancara peneliti bersama Bapak Ir. Nurdin Asyari, M. Si yakni sebagai berikut : Adakah mitra atau hubungan kerjasama yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan dengan instansi lain untuk membantu para pelaku UKM Kota Medan khususnya di Kecamatan Medan Tembung untuk memenuhi kebutuhan produksinya ? Kalau mitra kita itu ada, seperti Dinas Koperasi dan UKM itu kita kerjasama tetap, badan penanaman modal provinsi itu juga kita sering sharing dalam mengadakan pameran-pameran, Bank SUMUT, bahkan Universitas Sumatera Utara 73 Bank Indonesia. Badan Penanaman Modal Provinsi Sumatera Utara itu juga sering mengundang kita untuk mengadakan pameran sama, bergabung dalam satu tim pameran Sumatera Utara dan kita membawa para pelaku UKM-UKM kita dari Kota Medan. Ada juga hasil wawancara bersama Bapak Zulfikar selaku Kepala Seksi Sarana di Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Adakah sosialisasi kepada para pelaku UKM untuk bagaimana cara melakukan pinjaman modal kepada bank yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan ? Oh iya betul ada, kita untuk mempermudah mereka dalam mendapatkan bantuan modal dari luar seperti bank misalnya, itu legalitas usahanya kita kasih gratis, pengurusan izin usaha, BPJS, SIUP, sampai pada tingkat label HALAL. Agar dalam proses pengurusan peminjam modal kepada bank menjadi mudah. Itu juga termasuk ke dalam program Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Namun disisi yang lain dalam hal membantu atau sebagai pihak penjamin pelaku UKM dalam memenuhi permodalan usahanya, Lembaga UKM CENTER SUMUT juga merupakan lembaga penjamin bagi pelaku UKM yang ingin meminjam dana permodalannya. Hal ini terlihat dari hasil wawancara peneliti bersama Bapak Ir. Deni Mirza, MM di kantor Sekretariat UKM CENTER SUMUT. Hal apa sajakah yang sudah dilakukan Lembaga UKM CENTER SUMUT terhadap para pelaku Usaha Kecil dan Menengah ? Universitas Sumatera Utara 74 Banyak, kita bentuk yang namanya Kelompok Usaha Besar KUBE. KUBE ini dibawah naungan Dinas Sosial. Kita mendapatkan bantuan hibah dana sebesar Rp 30 juta tiap kelompok. Jadi kita menghimpun masyarakat dalam satu kelompok untuk menjadi kelompok usaha bersama. Kita sewa rumah di Tembung, kita beli mesin jahit, kita beli bahan kain dan kita berangkat orang ke Tasikmalaya untuk belajar bagaimana pembuatan bordir dan membatik yang benar. Itu smua sudah dilakukan dalam kelompok-kelompok usaha masyarakat. Jadi kita membuat pelatihan, kita buat seminar, kita ikutkan pameran, kita ikutkan bazar, lia ikutkan pemagangandi subuah industri di Jawa.sudah sampai disitulah upaya kita untuk memberdayakan masyarakat. Di nelayan beda lagi. Jadi nelayan-nelayan itu kita ajarkan bagaimana mengelola limbah yang ada di laut jika tidak dapat ikan. Misalnya di TPI itu kan orang membuang kotoran ikan. Nah itu kita ajarkan untuk mengelolanya menjadi suatu hal yang bermanfaat dan bernilai ekonomis yaitu membuat pupuk organik dari kotoran ikan tersebut. Termasuk juga kita lakukan dari sektor jaringan peminjaman permodalan. Jaringan permodalan itu adalah hal yang mutlak bagi usaha. Kita bantu mereka dengan pinjaman lunak dari BUMN dan perbankan. Lembaga ini berperan mendampingi mereka untuk bisa mendapatkan bantuan permodalan dari perbankan. Kita menjadi pendamping sekaligus penjamin juga. Tapi yang menerima dana itu adalah langsung kepada pelaku usaha yang menikmati dan menggunakan keuntungan dari dana itu adalah pelaku usaha bukan lembaga ini. Lembaga hanya berperan sebagai pendamping dan penjamin kepada pihak-pihak terkait seperti BUMN dan perbankan. Universitas Sumatera Utara 75 Dan setelah itu peneliti juga bertanya kepada Ibu Dra. Nur Cahaya yakni pelaku usaha Batik Motif Sumatera Utara atau batik Motif Medan terhadap hal tersebut diatas. Karena walau bagaimana pun salah satu dari pelaku usaha seperti Ibu Nur Cahaya inilah yang merasakan, mengalami dan membutuhkan permodalan tersebut. Maka dari itu peneliti langsung bertanya kepada ibu Nur Cahaya sebagai berikut : Untuk dana, apakah ibu pernah mendapatkan bantuan dana dari luar untuk mengembangkan proses produksi ibu ? Ada, bukan dana, bukan berupa uang gitu maksudnya. Misalnya ini USU ya kerjasama dengan kami katanya itu kegiatan pemberdayaan masyarakat kita dibantu. Ya mungkin ini kita dibantu peralatan terus kami dibawa untuk studi banding ke Jawa dari Fakultas Ekonomi USU. Dan itu tidak kami lupakan. Namun barang kalu dikatakan tadi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan kayaknya belum pernah. Dari tahun 2010. Bukan pun 2010 kalau Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan.. nah begini ceritanya jangan nanti ibu dibilang lupa-lupakan pula. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan ini dia yang telah melatih ibu pada masa itu, lalu ibu belajar sendiri dari bekal pelatihan itu, kemudian ibu perlu apa ? kasihlah ibu bantuan biar saya latih masyarakat sekitar untuk jadi anggota saya, namun gadak dana. Kemudian mungkin mereka ada ada dana ketika tahun 2009 disuruh ibu melatih tetangga sekitar di gang Musyawarah. Saya latih, selesai pelatihan itu dananya dari mereka itu untuk biaya transportasi yang latihan barang kali kalau honor ibu ya rasanya gak cukup. Ya tapi mungkin masa itu ibu masih bodoh seberapa Universitas Sumatera Utara 76 pun dikasih ya Alhamdulillah. Setelah itu produksi ibu berkembang dan berkembang dari situ ibu buka cabang satu lagi di jalan Alhalim dan berhasil. Sejauh itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan sendiri ya diam-diam aja barang kali ntah dipantau dari jauh ya gak tahu juga. Namun kalau ada sekiranya itu pameran dalam kota kita diikutkan gak dihilangkanlah. Hanya lagi yang ibu mau kan tadi karenakan misi kami mengangkat kembali motif-motif yang ada di Sumatera Utara biar jangan lenyap hingga generasi penerus kita nanti tahu apa motif-motif dari nenek moyangnya itulah misi kami. Nah berartikan kami ingin bergerak itu kemana ? maunya itukan motif-motifnya kami perkenalkan keseluruh Indonesia itu dululah ya baru keluar pertama kali, kemudian kami ini ingin batik kita ini dikenal orang-orang dalam dan luar negeri itu memang misi kita. Nah jadi dengan ini karena Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan tidak tahu misi kita tadi, apakah karena itu maka gak dipanggil-panggil gak tahu juga. Namun orang pergi kesana-kesini yang lain pergi kami gak tahu dan ditinggal. Nanti kami paling itu Dinas Koperasi “buk ikut ke Kupang ? boleh” jadi batik kita ini sudah sampai ke Kupang. Tapi dari Dinas Koperasi bukan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Mungkin hambatanya itulah dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan ya informasilah atau mungkin ada seseorang yang ada disitu yang mempropokatori ”alah gak usah ibu Nur Cahaya itulah dia sudah tua” ntah seperti itu padahalkan kalau disuruhnya kita, bukan saya yang pergi kan ada banyak anggota kita yang bisa kita suruh, misalnya “kau ke Kupang, kau ke Kalimantan” kan bisa Universitas Sumatera Utara 77 orang itu yang pergi. Daan biasanya dana dari mereka itu. Ya numun kami berfikiran positif saja. Kalau kami seperti itu kami dana dari Koperasi itu. Dikasih makan disana di kasih hotel disana. Yang lebih itu dari Dinas Koperasi Bukan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Jadi pun kalau ini di dengar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan ya memang iya, karena ibu datangi kesana kamilah ikut nanti waktu ke Bali namun nggak juga. Ditunggu sampai pada saatnya berangkat kami gak diikutkan. Jadi sempat berfikir juga “kok kami gak dibawa dan diikutkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan?” jadi sempat juga berfikir apakah karena ibu sudah tua? Tapi nanti kalian rasakanlah kalau kalian sudah tua nanti susah untuk berjalan. Sampek situ ibu kefikiran. Kan pasti ada adalah perasaan hati yang tidak enak. Karena itu tadi gak tahu mereka misi kita yaitu akan memperkenalkan bati motif Sumatera Utara ini ke dalam dan luar negeri. Maunya merekakan berfikiran ntah seperti “ayoklah bantu ibu ini kita bawa batik motif Sumatera Utara ibu ini” seperti itu. Tapi ini tidak ada palingan nati yang dibawa mereka seperti Ulos namun batiknya sendiri tidak seperti itu. Dan itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan tapi kalu Dinas Koperasi Alhamdulillah hampir seluruh Indonesia tahu batik motif Sumatera Utara ini. Jadi batik kita ini kalau di jakarta sudah ada. Dan ini kementrian luar negeri dia pulang kampung datang kemari nyari kita beli 20 potong sudah sampai disana-sana. Dari Manado datang kemari pesan batik motif Sumatera Utara. Singkatnya kalau dalam Indonesia sendiri sebenarnya tinggal beberapa saja barang kali yang belum tahu batik ini. Universitas Sumatera Utara 78 Apakah ibu pernah melakukan upaya untuk meminjam uang, misalnya dari Bank untuk mengembangkan usaha produksi ibu ? Ada, itu pun sekarang baru-baru ini, masih mau mencoba karena ini Insya Allah nanti ini motif baru ini bakal di ambi olehl Pemerintah Kota jadi baju seragam Pemerintah Kota, baju Dinas Pemerintah ataupun PNS ini bakal bajunya. Jadi perlu modal untuk ini. Karena orang biasanya minta cepat dalam penyelesaiannya. Ini lama buatnya jadi harus ada persediaan kita. Lain lagi Camat nanti minta bu sekian potong. Kira-kira dalam melakukan pinjaman ini berapa besaran uang yang ibu perlukan untuk mempersiapkan pesanan ini ? Lebih kurang sekitar 200 juta Kira-kira ada sosialisasi atau tidak bagaimana cara melakukan pinjaman uang dari Bank untuk pelaku Usaha Kecil Menengah yang ibu ketahui ? Kan ibu sering dilatih sama BI, BRI karena mereka juga ada buat pelatihan untuk para pelaku Usaha Kecil Menengah. Jadi kalau yang seperti itu alhamdulillah memang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan suka memanggil kita. Apakah dari situ dia mantau ternyata masih hidup ibu Nur Cahaya ini barang kali. Ada pelatihan yang diadakan oleh Bank pasti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan panggil itu kita. Jadi untuk peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan bisa dikatakan cukuplah tetapi lebih baik lagi yang dari Dinas Koperasinya. Kalau Dinas koperasi dia lebih merangkul semua. Melatih kita dikasih malah belakangan ini peralatan karena kitakan klaster sekarang semua Universitas Sumatera Utara 79 batik-batik ini bersatu dalam satu wadah. Jadi kumpulan dari pembatik- pembatik ini yang membuat baju seragam itu kebetulan ibu ketuanya.

4.7. Usaha Kecil dan Menengah Dalam Menghadapi MEA