83
SUMUT lakukan. Kenapa harus masuk keperguruan tinggi ? kita gencar dalam pembelajaran. Kita sudah persiapkan kepada mahasiswa agar
menjadi lebih tangguh untuk menghadapi tantangan itu. Kenapa ? karena mereka adalah orang-orang terdidik. Kita tidak cukup kuat kalau pelaku
usaha kita berpendidikan dibawah ataupun SMA. Karena tantangan kita adalah para pembisnis-pembisnis yang menguasai teknologi. Mau tidak
mau peran pendidikan itu sangat strategis. Karena perguruan tinggi adalah pencetak para pembisnis yang minimal sudah mengerti menggunakan
teknologi, wawasan, tingkat kesabaran dan lain sebagainya. Inilah yang menjadi pintu-pintu pemagar kita menghadapi serangan produk luar.
Makanya UKM CENTER SUMUT sangat berambisi agar lima tahun kebelakang UKM CENTER SUMUT masuk ke perguruan tinggi. UKM itu
harus ada di perguruan tinggi. Ini kalau kita lakukan bersama tahun depan hebat kita. Seorang pembisnis muda sudah memiliki mobil. Seperti itulah
contohnya kira-kira.
4.8. Hambatan Usaha Kecil dan Menengah
Dalam melaksanakan Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, terdapat beberapa hambatan-hambatan yang
dihadapi Usaha Kecil dan Menengah di Kota Medan dari mulai adanya usaha untuk meningkatkan produktivitas dan kemampuannya memanfaatkan secara
optimal sumber alam dan daya produksi lainnya yang dapat menjadi penghambat perkembangan Usaha Kecil dan Menengah.
Universitas Sumatera Utara
84
Sehubungan dengan hal tersebut peneliti juga menanyakan tentang hambatan-hambatan apa saja yang dialami pelaku usaha yang ada di Kota Medan,
khususnya di Kecamatan Medan Tembung kepada Bapak Ir. Nurdin Asyari,M. Si. Apa hambatan bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan dalam
memberdayakan pelaku UKM, Khusunya di Kecamatan Medan Tembung ? Salah satu hambatannya itu adalah si pelaku usaha tidak kreatif. Dalam
artian setelah kita buat pelatihan kepada mereka tetapi mereka menghilang begitu saja. Banyak pelaku UKM kita yang seperti itu. Tidak innovatif
mereka, dan mereka maunya di boyong dan digendong terus oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, sementara itukan tidak
mungkin karena Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan sendiri pun punya keterbatasan dalam melakukan hal demikian.
Melihat kondisi para pelaku usaha yang ada di Kecamatan Medan Tembung, apa yang menjadi hambatan bagi para pelaku UKM dalam mengembangkan
produksinya ? Sampai pada saat ini yang menjadi hambatan yang Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kota Medan amati memang pada utamanya adalah modal dan pemasaran. Karena produk kita kalah bersaing dengan produk
cina misalnya. Baik desain dan mutunya. Makanya pelaku UKM kita di tuntut untuk lebih kreatif dan kualitas barangnya harus lebih di tingkatkan.
Innovasinya harus maju dan kreatif, jangan separuh jalan. Jadi pak dari berbagai hambatan tersebut, bagaimana Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Medan menanggapinya ?
Universitas Sumatera Utara
85
Nah itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan tanggapi dengan terus tidak ada bosannya untuk mengadakan pelatihan-pelatihan
dan pameran, tidak menyerah dan pantang putus asa. Tapi memang itu juga sudah menjadi program dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Medan. Bagaimana cara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan memberikan
perhatiannya kepada para pelaku UKM ? Khusus di bidang saya, bidang pembinaaan dan pengembangan perhatinya,
saya selalu sebagai contoh, salah satunya itu saya kepada pelaku UKM itu saya ikutkan mereka itu pameran karena itu sudah pasti. Kita kenalkan
produk mereka itu melalui brosur-brosur yang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan buat, sehinnga walaupun mereka belum
mempunyai kesempatan untuk ikut ke pameran, namun nama dan produknya sudah ada di brosur yang akan kita bagikan nantinya.
Apa harapan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan kepada para pelaku UKM, khusunya yang ada di Kecamatan Medan Tembung ?
Harapan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan kepada mereka agar supaya lebih kreatif dan lebih innovatif dalam
mengembangkan keterampilan yang ia sudah miliki, jangan sampai hanya sebatas selesai pelatihan itu ya selesai sampai disitu juga semangatnya, tapi
terus dikembangkan.
Universitas Sumatera Utara
86
Apa saran bapak selaku kepala bidang pembinaan dan pengembangan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan untuk para pelaku UKM, khusunya
yang ada di Kecamata Medan Tembung ? Saran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan itu tadi agar
lebih kreatif, innovatif dan kualitasnya harus di jaga. Dan mereka harus lebih berani untuk menonjolkan hasil karyanya, jangan hanya di kecamatan
saja, harus berani mandiri jangan menunggu dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan sajakalau seperti itu tidak akan bisa
berkembang. Ada juga juga hasil wawancara bersama Bapak M. Taufik selaku
Bendahara Umum UKM CENTER SUMUT. Menurut bapak apa saja hambatan yang dialami oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Medan dalam melakukan pengembangan dan pemberdayaan bagi pelaku Usaha Kecil Menengah ?
Mungkin kalau hambatannya di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan ini rasa saya data-data para pelaku Usaha Kecil Menengah.
Karena mereka kurang menguasai data. Karenakan mereka tidak terjun langsung jadi mereka mengambil perantara ke kami UKM CENTER
SUMUT. Kami yang terjun langsung membina jadi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan ini kita katakan dia sebagai pemodal.
Macam kami kan UKM CENTER SUMUT untuk membina anggota bagaimana biar bisa buat seminar nyewa gedung kami gak punya uang nah
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan punya modal, terus
Universitas Sumatera Utara
87
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan minta bantuan oke kami setujuin kami panggillah anggota. Seperti pelatihan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, kami gak punya modal terus seperti tadilah. Kerjasamalah intinya.
Sumber lain yang juga berbicara tentang hal tersebut diatas adalah Lembaga UKM CENTER SUMUT melalui wawancara peneliti bersama Bapak Ir. Deni
Mirza, MM sebagai berikut ; Hambatan apa sajakah yang abang ketahui yang terdapat pada pelaku Usaha Kecil
Menengah ? Pertama dari sisi penggunaan teknologi. Penggunaan teknologi di kalangan
pelaku Usaha Kecil Menengah di Sumatera Utara itu sangat-sangat terbatas. Mereka cenderung menggunakan teknologi yang sangat
sederhana, sehingga mereka tidak bisa bersaing sebegitu ketat dengan pelaku usaha yang ada di Jawa. Di Jawa sudah jauh lebih baik pemahama
dan penggunaannnya tentang teknologi. Teknik- teknik misalnya membatik teknik di Jawa itu sudah menguasai, baik teknik pewarnaan yang ada di
Jawa sudah menggunakan pewarnaan menggunakan bahan non kimia. Sedangkan kita masih dalam tahap pembinaan dan pengembangan
membatik, sehingga kita masih menggunakan pewarnaan dari bahan kimia. Padahal penggunaan bahan kimia dengan jumlah yang sangat besar sangat
mempengaruhi polusi di perairan, makanya batik itu tidak bisa di tengah kota. Yang kedua adalah keterbatasan pelaku UKM dari sisi permodalan.
Hari ini keterbatasan permodalan itu sangat luar biasa. Kenapa ?
Universitas Sumatera Utara
88
sosialisasi permodalan, baik dana BUMN yang ada di seluruh BUMN itu tidak sampai sepenuhnya kepada masyarakat kecil. Masyarakat masih
awam mendengarkan dana PKPL dan tidak tahu bagaimana proses mendapatkannya apalagi mendapatkannya. Kemudia informasi tentang
KUR ini juga Bank punya keterbatasan. Tidak semua UKM itu butuh modal dan Bank punya modal tapi belum tentu tahu UKM tentang apa itu KUR.
Dan bagaimana proses kemudahan pelaku usaha untuk mendapatkan pinjaman KUR. Sedangkan itu pemerintah menciptakan program KUR
untuk membantu pemberdayaan UKM, khususnya mikro kecil. Ini sosialisasi tentang permodalan itu yang sangat minim. Permodalan,
keterbatasan permodalan itu sangat mempengaruhi secara signifikan. Produktifitas usaha, produksifitas itu sangat signifikan untuk
mempengaruhi tingkat kesejahteraan pelaku usaha. Yang ketiga adalah sektor pemasaran, pelaku kita masih bersifat konvensional maksudnya
pemasaran itu dilakukan sebatas pemasaran otodidak, pengetahuan yang turun-temurun, kurangnya pemahaman tentang bagaimana pemasaran
dengan menggunakan teknologi internet. Mereka hanya tahu produksi dan menjual secara door to door, atau ke pasar tradisional. Proses pemasaran
menggunakan jaringan pasar modern, itu masih sangat sedikit. Kenapa? Satu hal UKM kita tidak tahu bagaimana proses terjadinya transaksi di
pasar modern. Karena begitu ketatnya persyaratan pasar modern untuk menerima produk UKM. Ketat dari sisi pembayaran dan ketat dari sisi
birokrasi serta ketat dari sisi waktu yang digunakan untuk membayar semua produk yang terjual. Sisi pemasaran ini sangat mempengaruhi sekali
Universitas Sumatera Utara
89
terhadap barang-barang pasca produksi. Batik bisa di cetak, tapi bagaimana cara memasarkannya? Agak capek ibu Nur Cahaya itu untuk
memasarkan batiknya. Dia harus keseluruh daerah untuk membawa produksi batiknya sendiri. Dia merasa kurang puas dengan sambutan Batik
motif Medan. Kenapa? Tingginya harga Batik Medan dibandingkan dengan Batik Jawa. Karena kurang fahamnya penggunaan teknologi. Itu yang
menjadi hambatan dari sisi pemasaran, setelah permodalan tadi. Kemudian jaringan Networking, UKM kita belum memperdulikan betapa pentingnya
jaringan kerjasama. Karena tidak punya waktu yang banyak dia untuk bersilaturrahim sesama pelaku usaha dan sesama stakeholder. Jadi
jaringan Networking ini sangat minim. Itulah semua peran keterbatasan UKM itu menjadi peran tanggung jawab pemerintah dan lembaga-lembaga
seperti UKM CENTER SUMUT. Kenapa? Untuk Bangsa tidak cukup hanya pemerintah tapi harus ada masyarakat yang membantu masyarakat melalui
sebuah lembaga. Namun banyak lembaga yang notabeni hanya mementingkan kepentingan lembaganya saja dan pribadi ketuanya saja.
Sehingga lembaga itu tidak begitu kuat konsentrasinya untuk masyarakat luas. Mereka hanya sebatas mendirikan lembaga untuk proyek-proyek saja.
Dan proyek itu cenderung proyek musiman. Habis musimnya maka habislah dia. Jadi Networking itu adalah hal yang mutlak di zaman masyarakat
ekonomi asia kini. Tanpa ada jaringan yang kuat, maka tidak bisa terbentuk kerjasama yang kuat. Kerjasama yang kuat bisa terbentuk oleh karena dari
visi dan misi yang sama. Ini yang menjadi hal terpenting bagi kita. Kemudian yang terakhir permasalahan UKM kita adalah pendidikan,
Universitas Sumatera Utara
90
karena pendidikan itu mempengaruhi karakter, karakter itu mempengaruhi etitut. Pendidikan itu penting, bukan sebatas pendidikan formal, notabennya
SD, SMP, SMA, dan Sarjana, tetapi ada pendidikan non formal itu yang sangat membantu UKM. Apa itu? Pelatihan-pelatihan, kegiatan-kegiatan
pelatihan, life skill, kecakapan hidup itu adalah salah bentuk pendidikan non formal. Dan itu sangat membentuk wawasan dari masyarakat kita dan
berupaya menumbuhkan semangat berwirausaha. Semangat wirausaha itulah yang menjadi jantung kami bagi lembaga ini. Abang sudah
mengatakan berulang kepada kawan-kawan. Lembaga UKM CENTER SUMUT ini pribadinya saya sendiri, akan menjadi faktor penyebar virus
interprenius. Kita harus siap menjadi faktor atau serangga, alat yang berupaya menyebarkan virus-virus interprenius. Diri kita harus berperan
menjadi virus penyebar interprenius. Artinya apa ? semangat wirausaha itu harus kita yang mengembangkan kemana-mana. Itulah virus. Kenapa ?
karena interprenius itu memang harus kita kembangkan, kita tularkan kepada orang lain. Supaya orang itu bisa hidup sejahtera, tidak berpatokan
dengan istilah dulu, kerja gak kerja Rp 1500, pergi pagi pulang sore tiap bulan terima gaji. Tapi bagaimana kita bisa tumbuhkan ada potensial diri
kita yang bisa lebih besar yang kita yang kita dapatkan ketimbang gaji tetap. Satu perbandingan misalnya, disini abang di gaji UISU Rp 1.5 juta
kalau abang buka usaha dengan gaji tadi mungkin abang bisa dapat Rp 15 juta bulan. Artinya abang sudah menikmati usaha abang itu
berpenghasilan kepada abang Rp 15 juta setiap bulan. Betapa senangnya abang berwirausaha dibandingkan abang menerima gaji tetap tadi. Karena
Universitas Sumatera Utara
91
aabang sudah menjadi pengusaha abang akan sampaikan betapa senangnya menjadi pengusaha. Kira-kira seperti itu.
Bagaimana UKM CENTER SUMUT menanggapi tentang hambatan-hambatan tersebut ?
UKM CENTER SUMUT tidak bisa berjalan sendiri, UKM CENTER SUMUT akan terus-menerus turun ke masyarakat, membina masyarakat,
bersosialisasi kepada masyarakat, dan bekerjasama dengan seluruh stakeholder-stakeholder UKM. Salah satunya pemerintah, perbankan,
BUMN, perusahaan swasta dan lain sebagainya. Dan itulah upaya kita menjadi kekuatan yang luar biasa untuk membantu kesejahteraan para
pelaku UKM. Kami terus bekerjasama dengan pemerintah, dengan perbankan supaya perbankan pun yang punya modal besar, yang punya
laba perusahaan bisa membantu pelaku UKM itu, bisa melihat betapa pentingnya kerjasama itu, tanpa kerjasama sulitlah kita untuk bisa
membantu orang banyak itu yang kiranya menjadi dorongan abang. Dan abang sudah berniat segala yang abang berikan itu untuk nama UKM,
abang niatkan untuk ibadah. Jadi kita tidak merasa menjadi letih dan sakit tapi hasilnya tidak ada. Tapi abang bercakap ini abang sudah niatkan ini
yang kita lakukan memberikan konsultasi kepada orang, memberikan pemahaman dan wawasan kita niatkan ibadah dan kita bekerja dengan
sebaik-baiknya.
Universitas Sumatera Utara
92
Peneliti juga bertanya langsung kepada pelaku usaha Batik Motif Sumatera Utara yaitu Ibu Dra. Nur Cahaya mengenai hambatan apa saja yang ia
alami. Menurut ibu hambatan apa saja yang terdapat dalam mengembangkan produksi
usaha ibu ini ? Rasanya untuk hambatan yang berat itu tidak ada walau memang ada tapi
masih bisa ditanggulangi, Alhamdulillah untuk dana masih bisa ditanggulangi. Kami secukupnya untuk belanja jadi masih cukup dengan
uang sendiri.untuk pemasaran karena kan bukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan sajakan, Koperasi juga ada yang membantu
kami. Namun tadi kalau ada dibilangkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan jangan marah Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Medan memang tidak ada mereka ngajak kami malah kami yang mengajukan ikutlah kami ke Bali misalnya mereka pilih yang lain
kami tinggal, bukan apa kalau sampai kepada merka tapi itulah kenyataannya, tapi kalu koperasi memang mereka bawa kami hampir
keseluruh Indonesia. Sejauh ini untuk hambatan ? untuk karyawan kami ada, untuk pemasaran kami di bantu Koperasi, untuk dana masih bs di
tanggulangi dengan uang sendirin kalau pun nanti ada masalah di dana paling kami pinjamkan dari CSR dan lain-lain.
Apa harapan ibu untuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan dalam usaha ibu ini ?
Universitas Sumatera Utara
93
Memang dulunya bagus tapi sepertinya sekarang kurang bagus dalam artian tidak berkelanjutan terus seperti mungkin diikutkannya kita dalam
event-event gitu, ntahlah kiranya barangkali di tawarkannya kita dan di berangkatkannya kita ketempat yang memang belum pernah kita
memperkenalkan hasil produksi kita ini dan kenalilah batik ini di dalam maupun luar negeri. Nah barang kali itulah harapan ibu kepada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
94
BAB V ANALISIS DATA