67
4.5. UKM dan Peningkatan Sumber Daya Manusia SDM
Kehadiran Usaha Kecil dan Menengah UKM yang tangguh dapat menjadi motivator pengusaha lain. Kinerja Usaha Kecil dan Menengah UKM
dapat ditingkatkan jika berbagai kendala sebagaimana disebutkan di muka dapat dilonggarkan. Bagi Usaha Kecil dan Menengah UKM faktor keterampilan
pemilik atau pengelola usaha merupakan faktor penentu. Oleh karena itu, pendekatan pengembangan Sumber Daya Manusia SDM menjadi sangat
strategis. Melalui peningkatan kualitas keterampilan Sumber Daya Manusia SDM diharapkan berbagai kendala yang dihadapi Usaha Kecil dan Menengah
UKM dapat diatasi. Peningkatan kualitas dan pengembangan Sumber Daya Manusia SDM dilakukan secara simultan dengan penciptaan iklim yang
kondusif bagi Usaha Kecil dan Menengah UKM untuk tumbuh dan berkembang. Iklim yang kondusif sebagaimana disebutkan di muka dirancang secara makro
yang sifatnya publik dan berlaku umum. Hal ini perlu dilakukan mengingat jumlah Usaha Kecil dan Menengah UKM sangat besar.
Dalam hal Peningkatan Sumber Daya Manusia bagi Pelaku UKM, Bapak Ir. Nurdin Asyari, M. Si secara tidak langsung sangat luas pembahasannya
mengenai hal tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara peneliti bersama beliau yaitu :
Berbicara tentang partisipasi masyarakat, untuk saat ini sudah sejauh mana bentuk partisipasi masyarakat yang ada di Kecamatan Medan Tembung dalam
menanggapi dan mengikuti pelatihan-pelatihan yang pernah dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan ?
Universitas Sumatera Utara
68
Masyarakat yang ada di Kecamatan Medan Tembung dalam merespon kegiatan yang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan lakukan
itu cukup antusias, sangat semangat sewaktu diadakan pelatihan di Kecamatan Medan Tembung. Bahkan mereka meminta agar diadakan lagi
pelatihan-pelatihan yang berikutnya. Cukup antusias masyarakat di Kecamatan Medan Tembung. Untuk di Kecamatan Medan Tembung itu
yang menjadi sorotan itu adalah ibu Nur Cahaya yaitu pelaku UKM pembuat batik motif medan. Ibu Nur Cahaya itu bisa masuk ke Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, bisa masuk ke provinsi, bisa masuk kemana-mana ibu itu. Karena memang ibu itu sudah jadi, sudah
berhasil ibu itu. Bagaimana caranya pak untuk mencapai bagi para pelaku UKM itu bisa menjadi
sorotan atau icon seperti yang dialami ibu Nur Cahaya saat ini ? Jadi kalau untuk menjadi icon di salah satu kecamatan itu misalnya
Kecamatan Medan Tembung, ibu Nur Cahaya itu sudah menjadi icon Kecamatan Medan Tembung secara tak langsung. Karena beberapa event
yang pernah ada dilakukan, ibu Nur Cahaya sudah pernah menang dalam event tersebut dalam desain membatik, itu menunjukkan bahwa pelaku
UKM itu harus memiliki ciri khas sendiri dengan produksinya, motifnya sendiri, dan punya kreatifitas seni sendirilah. Jangan ada mirip dengan
orang lain, karena itu akan cepat pudar. Intinya uniklah, lain daripada yang lain dan layak untuk dimiliki orang. Seperti itu kiranya.
Universitas Sumatera Utara
69
Bagaimana cara Dinas Perindustrian dan Perdagngan Kota Medan memotivasi para pelaku UKM ini agar harus memiliki pendidikan yang tinggi agar mereka
faham benar dalam menjalankan usahanya contohnya seperti dalam melakukan pemasaran via online ?
Masalah teknologi itu kita sudah mulai bicarakan juga. Kita punya Unit Pelayanan Teknis Dinas Kulit yang ada di Jalan Menteng. Kita memiliki
mesin untuk pembuatan sulas. Sulas itu untuk mall sepatu, karena kunci sepatukan terletak di mallnya. Itulah salah satu teknologi untuk
memudahkan pelaku usaha sepatu kita yang ada di Kota Medan. Kalau untuk melakukan jaringan Internet dalam pemasaran, sementara ini Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan belum sampai kesana tapi dalam waktu dekat kita akan menyiapkan database kita terlebih dahulu.
Tapi yang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan lihat secara tidak langsung pelaku UKM itu sudah banyak dan pintar-pintar
menggunakan jaringan pemasaran via internet seperti Facebook, Toko Pedia dan lain sebagainya. Namun permasalahnnya kini adalah bagi para
pelaku UKM itu sendiri yang belum mengerti menggunakan jaringan pemasaran via internet tadi, mau atau tidak mereka dalam melakukan
pengembangan diri mereka sendiri. Dan pelaku UKM itu juga jangan terlalu menunngu ulur tangan dari pemerintah saja dalam semua
urusannya, tetapi juga harus kreatif dalam mengembangkan dirinya sendiri. Karena kita dari pemerintah pun seperti Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Medan ini pasti memiliki keterbatasan.
Universitas Sumatera Utara
70
Dan dalam hal serupa mengenai Peningkatan Sumber Daya Manusia, UKM CENTER SUMUT juga mengeluarkan pendapatnya pada saat wawancara
strategi lembaga tersebut bagi pelaku usaha dalam menghadapi MEA bersama peneliti yaitu :
Adakah strategi khusus dari UKM CENTER SUMUT untuk pelaku usaha dalam menghadapi MEA ?
Sangat ada. Kita di tahun 2010 sudah mulai mempersiapkan. Ada bukti kegiatan kita di tahun 2010 di hotel Saudara Syariah, dan mengundang
pihak BUMN yang datang dirut SDM PTP IV, rektor UISU, kepala dinas diwakili oleh staffnya, orang perbankan diwakili oleh Bank SUMUT. Di
seminar itu kita sudah mulai membicara persiapan menyambut AFTA karena pada masa itu namanya AFTA baru kemudian muncul MEA. Untuk
menyambut MEA di akhir tahun 2014 UKM CENTER SUMUT membuat seminar Nasional. Hadir DPR RI Bapak Gus Irawan, hadir kepala dinas
dari pihak pendidikan tetap abang libatkan. Kita bicarakan persiapan UKM menyambut MEA. Sudah mulai ada persiapan. Kita sudah mulai persiapan
UKM masuk Carefour, itu adalah persiapan untuk menyambut MEA menggunakan fasilitas pasar modern dalam memperpanjang jaringan
pemasaran produk UKM. Itu sudah kita lakukan. Kita juga sudah lakukan bagaimana pendidikan pelaku usaha itu di tingkatkan. Pelatihan-pelatihan
kepada pelaku UKM kita tingkatkan juga. Sehingga kawan-kawan sudah terbiasa, kami sudah masuk hotel, untuk apa ? pengembangan luas, pelaku
usaha bisa duduk sama dengan orang nomor satu di perbankan sudah kita lakukan dimulai dari tahun 2014-2015 itu di hotel Santika di sponsorin oleh
Universitas Sumatera Utara
71
seluruh dana BRI, dan di fasilitasi oleh Bisnis Indonesia dan Kompas. Sejauh itulah yang sudah UKM CENTER SUMUT lakukan. Kenapa harus
masuk keperguruan tinggi ? kita gencar dalam pembelajaran. Kita sudah persiapkan kepada mahasiswa agar menjadi lebih tangguh untuk
menghadapi tantangan itu. Kenapa ? karena mereka adalah orang-orang terdidik. Kita tidak cukup kuat kalau pelaku usaha kita berpendidikan
dibawah ataupun SMA. Karena tantangan kita adalah para pembisnis- pembisnis yang menguasai teknologi. Mau tidak mau peran pendidikan itu
sangat strategis. Karena perguruan tinggi adalah pencetak para pembisnis yang minimal sudah mengerti menggunakan teknologi, wawasan, tingkat
kesabaran dan lain sebagainya. Inilah yang menjadi pintu-pintu pemagar kita menghadapi serangan produk luar. Makanya UKM CENTER SUMUT
sangat berambisi agar lima tahun kebelakang UKM CENTER SUMUT masuk ke perguruan tinggi. UKM itu harus ada di perguruan tinggi. Ini
kalau kita lakukan bersama tahun depan hebat kita. Seorang pembisnis muda sudah memiliki mobil. Seperti itulah contohnya kira-kira.
Dari dua pernyataan diatas terlihat ada keinginan dan harapan mengenai peningkatan sumber daya manusia dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota Medan dan Lembaga UKM CENTER SUMUT. Yang pertama dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Mereka menginginkan agar semua
pelaku UKM itu mandiri, kreatif dan innovatif, tidak hanya menunggu ulur tangan dari pemerintah saja. Hal itu diungkapkan karena pemerintah dalam hal ini Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan juga memiliki keterbasan- keterbatasan dalam melakukan sesuatu.
Universitas Sumatera Utara
72
Yang kedua dari Lembaga UKM CENTER SUMUT. Mereka menginginkan agar para pelaku UKM ini memiliki pendidikan yang tinggi. Hal itu
berguna untuk menambah wawasan yang luas seputar dunia wirausaha sekaligus juga sebagai tameng dalam menghadapi persaingan pasar bebas serta sebagai
pengangkat martabat diri pelaku UKM, agar tidak di pandang miris atau sebelah mata oleh stakeholder-stakeholder yang ada.
4.6. Permodalan Usaha Kecil dan Menengah