94
BAB V ANALISIS DATA
5.1. Pengertian Analisis Data
Analisi data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data yang diperoleh dari hasil
penelitian dan memberikan interpretasi atas masalah permasalahan yang diteliti. Dalam analisis data diatas peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif
yaitu analisa terhadap data yang diperoleh dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusunnya dalam satu-
kesatuan dan kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya serta memeriksa keabsahan dan menafsirkannya dengan analisis berdasarkan kemampuan nalar
peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian. Melalui teknik analisa data, peneliti menguji kemampuan nalar dalam
menghubungkan fakta data dan informasi yang diperoleh. Dan selanjutnya akan dianalisis sehingga peneliti dapat memperoleh informasi dan kebenaran dari setiap
permasalahan yang ada dalam penelitian.
5.2. Peranan Pemerintah Daerah
Seperti yang telah dikatakan Sjaifudin 1995:66-75 dalam bukunya, Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha Kecil, peranan pemerintah disini yang
akan diterapkan dalam upaya pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah UKM adalah
Peningkatan Kemampuan finansial, pengembangan pemasaran, pengembangan sumber daya manusia, strategi pengaturan dan pengendalian.
Universitas Sumatera Utara
95
Sehubungan dengan teori diatas, peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan dalam memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah di
Kecamatan Medan Tembung berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan
dalam ini yang di Wakili oleh Bapak Ir. Nurdin Asyari, M. Si selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan dan Juga Bapak Zulfikar selaku Kepala
Seksi Sarana serta dari Lembaga UKM CENTER SUMUT, ini menunjukkan bahwa peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan dalam
memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah di Kecamatan Medan Tembung belum cukup objektif dan masih terdapat kekurangan-kekurangan dan batasan-
batasan yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Hal ini mungkin disebabkan karena leading sector yang berbeda. Leading sector yang
berbeda ini sangat mempengaruhi kinerja dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan dalam memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah
yang ada di Kota Medan khususnya di Kecamatan Medan Tembung. Dalam hal ini, sebenarnya leading sector yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Medan adalah Industri Kecil dan Menengah bukan lagi Usaha Kecil dan menengah. Jadi Usaha Kecil dan Menengah ini adalah leading
sectornya Dinas Koperasi. Perbedaan antara Industri Kecil dan Menengah dengan Usaha Kecil dan
Menengah terletak pada prosesnya dan permodalannya. Dilihat dari sisi prosesnya, kalau pada Industri Kecil dan Menengah, ini bukan lagi berbicara
bagaimana memulai usahanya namun sudah kepada hal pengembangan hasil produksinya secara besar. Sedangkan Usaha Kecil dan Menengah, ini masih
Universitas Sumatera Utara
96
berbicara tentang permulaan bagi pelaku usaha dalam mengembangkan minatnya dalam berwirausaha. Dilihat dari permodalannya kalau Industri Kecil dan
Menengah itu harus memiliki modal yang besar dibandingkan dengan Usaha Kecil dan Menengah. Namun dalam demikian Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Medan juga ikut turut serta dalam melakukan pemberdayaan dan pengembangan usaha bagi Usaha Kecil dan Menengah. Hal ini terlihat pada
program tahunan yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, namun dalam menjalankan program-program tersebut Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kota Medan memiliki keterbatasan. Salah satu dari keterbatasan itu adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan dalam menjalankan
program-programnya sebatas anggaran APBD yang ada. Keiikut sertaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan dalam
melakukan pengembangan dan pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah ini terjadi karena ada mitra atau hubungan kerjasama antara Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Medan dengan Dinas Koperasi. Ini terlihat dari pameran- pameran dan pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Medan dan Dinas Koperasi Kota Medan secara bersama-sama. Salah satu contohnya adalah Ibu Dra. Nur Cahaya selaku pelaku Usaha Kecil dan
Menengah yang ada di Kecamatan Medan Tembung dalam membuat Batik Sumatera Utara atau Batik Motif Medan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dan Dinas Koperasi Kota Medan saling bekerjasama dalam memberdayakan dan mengembangkan produksi Batik Tersebut.
Universitas Sumatera Utara
97
5.3. Proses Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah