47
BAB IV PENYAJIAN DATA
4.1. Pengertian Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai
dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat
dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain-lain.
Dalam penelitian ini peneliti akan membuat laporan hasil penelitian yang telah dilakukan secara langsung terjun kelapangan, wawancara dan membuat
dokumentasi.
4.2. Peranan Pemerintah Daerah
Seperti yang telah dikatakan Sjaifudin 1995:66-75, peranan pemerintah disini yang akan diterapkan dalam upaya pemberdayaan Usaha Kecil dan
Menengah UKM adalah Peningkatan Kemampuan finansial, pengembangan pemasaran, pengembangan sumber daya manusia, strategi pengaturan dan
pengendalian. Maka dari pernyataan diatas peneliti melakukan wawancara bersama
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan yang pada saat itu diwakili oleh Bapak Ir. Nurdin Asyari, M. Si selaku Kepala Bidang Pembinaan
Universitas Sumatera Utara
48
dan Pengembangan untuk menanyakan hal tersebut diatas yang diterapkan di Kecamatan Medan Tembung pada tanggal 16 Maret 2016 di kantor beliau yaitu :
Bagaimana peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan DISPERINDAG Kota Medan dalam memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah UKM yang ada di
Kecamatan Medan Tembung ? Jadi sebenarnya banyak peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota Medan seperti membuat seminar. Kemarin itu ada seminar produk. Dimana produk itu biar berkembang, itu salah satunya. Agar dikenal
dimana seorang pelaku Usaha kecil Menengah mengerti tentang manajemen soal pembukuan-pembukuan, jangan nanti mereka berusaha
tapi gak ngerti mengelolanya. Dan salah satunya lagi yang paling berperan memberikan pendidikan tentang berdagang secara online selama 2 hari.
Secara tidak langsung itu adalah proses pemberdayaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Dan tahun 2010 maaf kalau
saya tidak lupa Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan pernah mengeluarkan modal Cuma kemarin itu di stop oleh Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kota Medan karena Usaha Kecil Menengah itu sendiri karena banyak yang tidak mengembalikan kembali bantuan pinjaman modal
tanpa bunga dan agunan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan tersebut.
Namun peneliti melakukan pendalaman lagi mengenai peranan pemerintah daerah dalam hal ini peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
DISPERINDAG Kota Medan dalam melakukan pemberdayaan bagi Usaha
Universitas Sumatera Utara
49
Kecil dan Menengah, Khususnya yang ada di Kecamatan Medan Tembung dari sumber yang lain dengan melakukan wawancara bersama Bapak Ir. Deni Mirza.
MM selaku Ketua di Lembaga UKM CENTER SUMUT pada tanggal 17 Februari 2016 di Kantor Sekretariat UKM CENTER SUMUT di Jalan Puri No. 18
Kecamatan Medan Kota. Bagaimana Peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan bagi
pelaku Usaha ? Jadi kalau Peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan itu perindag
itukan berarti perindustrian dan perdagangan jadi peranan dari dinas itu cenderung kepada 2 hal yang pertama itu industri kecil, menengah, besar
dan perdagangan. Perdagangan itu cenderung kepada sektor pengusaha besar. Memang sedikit berbeda leading sektor Usaha Kecil dan Menengah
atau UKM Koperasi. UKM Koperasi semua lini Usaha Kecil dan Menengah apakah industri, perdagangan, jasa, agrobisnis dan lain sebagainya itu ke
dalam ruang lingkup usaha mikro kecil, UKM tadi. Tapi memang kalau Dinas Perindustrian dan Perdagangan memang kami fokuskan tentang
industrinya, home indutry dan perdagangan. Sebenarnya di negara ini urusan usaha mikro, kecil, menengah dan besar adalah leading sectornya di
Dinas atau Kementerian Perindustrian dan Perdagangan . Namun pemerintahkan punya Kementerian Perindustrian dan Perdagangan di
daerah namanya dinas. Hanya untuk fokusnya umumnya dinas itu mengayomi yang kelasnya menengah besar. Jadi sebenarnya leading
Kementerian Perindustrian dan Perdagangan untuk membantu pelaku usaha bisnis yang kelasnya menengah dan besar. Kelas mikro, kecil dan
Universitas Sumatera Utara
50
menengah itu lebih cenderung pembinaannya kepada seperti koperasi dan kementeriannya kementerian koperasi. Maka Dinas Perindustrian dan
Perdagangan di kabupatenkota cenderung mengayomi sektor industri dan perdagangan yang notabeni mereka yang pengusaha menengah dan besar.
Mereka sebatas mengayomi dan sebatas nilai APBD. Semua mereka ayomi yang konsentarsinya UMKM. Dinas, kementerian perindustrian dan
perdagangan cenderung level pembinaannya fokus kepada yang sifatnya industri dan perdagangan yang melihat kelasnya. Tapi kenyataanya Dinas
Perindustrian dan Perdagangan mengayomi dan memberikan perhatian kepada sektor yang mikro kecil. Jadi memang terjadi satu tarik-menarik
sesama pemerintah. Kenapa ini terjadi ? Sebenarnya kebingungan program. Kalau analisa abang dinas kita tidak kreatif karena mereka
melakukan pembinaan yang itu-itu juga. Contohnya ibu Nur Cahaya juga dibantu dan diayomi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
DISPERINDAG. Jadi DISPERINDAG merasa oh ibu Nur Cahaya itu adalah binaan kami, Dinas UKM dan Koperasi bilang juga kamilah
pembina ibu Nur Cahaya, semua mengakui. Kenapa bisa seperti itu ? karena ibu Nur Cahaya sudah punya nama. Tapi yang melahirkan ibu Nur
Cahaya itulah perpanjangan tangan pemerintah, siapa itu ? itulah Lembaga UKM CENTER SUMUT. Itulah awalnya karena ibu Nur Cahaya itulah
yang kita ayomi kita kenalkan ke semua dinas, BUMN. Tetapi pemerintah menganggap itu binaan kami, wajarlah karena itu masyarakat dan
tanggung jawab sekaligus dibawah naungan pemerintah. Tetapi apakah pemerintah ataupun dinas ini memperhatikan ibu Nur Cahaya ini
Universitas Sumatera Utara
51
sepenuhnya sebatas APBD, Lepas program pameran selesai. Bagaimana keluhan ibu Nur Cahaya ? “ kami kesulitan terhadap pemasaran kami yang
tidak lancar” itu tidak ada di gubris oleh pemerintah tadi. Maka kita tidak seperti itu. Lembaga ini dari awal terbentiuk tetap memperhatikan semua
pelaku usaha walaupun nama pemerintahan kita tetap ada tercantum sebagai pembina UKM silahkan saja. Tetapi yang mendampingi
sepenuhnya adalah lembaga UKM CENTER SUMUT ini. Jadi setelah itu karena keterbatasan APBD DISPERINDAG Kota Medan memberikan
pelatihan dan lainnya mereka terbatas kerja dengan APBD. Karena kelanjutannya tidak ada lagi dana yang turun kelapangan.
Selain melakukan wawancara dengan Bapak Ir. Nurdin Asyari, M. Si dan Bapak Ir. Deni Mirza, MM peneliti juga melakukan wawancara bersama Ibu Dra.
Nur Cahaya yaitu pelaku usaha membatik yang ada di Kecamatan Medan Tembung di kediaman rumahnya.
Untuk peranan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, apakah ibu mengetahui peranan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan ?
Saya tidak tahu, pokoknya apa yang saya rasakan dan apa yang dibuat mereka sama ibu itulah yang ibu tahu sebenarnya apa yang kira-kira ada
hak-hak ibu juga ibu gak tahu. Apa kewajiban ibu itu saja yang ibu tahu. Palingan perlu mereka untuk pameran segala macam itu saja. Namun
diikutkan di pameran ada juga sekali-sekali tapi kalau untuk keluar negeri itu kayaknya gak ada,ntah mungkin pelaku usaha yang lainlah batik nggak.
Mungkin ada pergantian. Tapi memang ibu belum pernah, tapi kalau di
Universitas Sumatera Utara
52
Kota Medan sendiri pernah dan malah untuk keterlibatan Disperindag dengan ibu itu, ibu dibawa lomba guguskandalimuto ada BKM Disperindag
bawa kami dulu di tahun 2010 kita menang tingkat SUMUT kita dibawa ke Lombok. Kemudian di tahun 2015 kita menang tingkat Provinsi kita dibawa
ke Padang dan kita juara tiga untuk Indonesia. Artinya pendeknya Disperindag, Dinas Koperasi itu adalah membina kita.
Untuk yang pertama kalinya, apa sebenarnya yang melatarbelakangi ibu untuk menjadi seorang pelaku Usaha Kecil Menengah ?
Saya dulu bekerja di Dinas Kesehatan sebagai perawat. Awal mulanya saya menekuni pekerjaan membatik ini dikarenakan saya menawarkan diri dan
kebetulan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan membuat pelatihan pada masa itu. Dan pada saat yang bersamaan juga saya sudah
pensiun dari Dinas Kesehatan tersebut. Saya berfikir karena saya sudah tidak ada pekerjaan lagi jadi saya fikir barang kali bagus juga ini untuk di
kembangkan. Ya Alhadulillah disitulah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan membuat event pelatihan dan memanggil pelatih
untuk melatih kami. Namun setelah itu berhenti tidak berkelanjutan lagi. Bagaimana proses Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan itu untuk
mengetahuinya ? Sebenarnya mereka malah, mereka mengetahui ibu deluan, mereka pun
yang mengikutkan ibu peserta pelatihan membatik tahun 2008, Memang mereka sudah tahu otomatis terus berkelanjutan.
Universitas Sumatera Utara
53
Apa yang dilakukan Dinas perindustrian dan perdagangan Kota Medan dalam mengembangkan produksi usaha ibu ?
Nah, itu tadi yang ibu bilang kalau keluar negeri belum pernah, hmm itu saja diikutkan lomba kebetulan kita memang potensi, menang kita maka
keluarlah kita keluar dari Kota Medan itu saja. Upaya untuk mengembangkan produksi belum pernah dan gak ada. Perkembangan kami
ya mungkin juga ntah tercapai kita gak tahu ntah di pantau dari jarak jauh. Tetapi setahu kami misalnya ada bantuan seperti peralatan belum pernah.
Ini malah mau kami coba mudah-mudahan berhasil dari Kementrian.
4.3. Proses Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah