Proses Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah

53 Apa yang dilakukan Dinas perindustrian dan perdagangan Kota Medan dalam mengembangkan produksi usaha ibu ? Nah, itu tadi yang ibu bilang kalau keluar negeri belum pernah, hmm itu saja diikutkan lomba kebetulan kita memang potensi, menang kita maka keluarlah kita keluar dari Kota Medan itu saja. Upaya untuk mengembangkan produksi belum pernah dan gak ada. Perkembangan kami ya mungkin juga ntah tercapai kita gak tahu ntah di pantau dari jarak jauh. Tetapi setahu kami misalnya ada bantuan seperti peralatan belum pernah. Ini malah mau kami coba mudah-mudahan berhasil dari Kementrian.

4.3. Proses Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah

Dalam peraturan pemerintah nomor 20 tahun 2005 ditetapkan kewenangan pemerintah di bidang perkoperasian bertujuan untuk memfasilitasi sistem distribusi bagi pengusaha kecil dan menengah serta memfasilitasi kerjasama bagi pengusaha kecil dengan badan usaha lain. Dilihat dari pengertian pemberdayaan, maka pemberdayaan Usaha kecil dan Menengah UKM adalah upaya untuk meningkatkan produktivitas potensi yang sudah dimiliki sendiri oleh Usaha kecil dan Menengah UKM itu sendiri. Proses pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah UKM tidak jauh berbeda dari pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan usaha kecil dan menengah sebagai suatu kebijakan yang harus tetap direalisasikan secara serius dan lebih memfokuskan pada upaya-upaya yang membuat pelaku-pelaku usaha kecil dan menengah dapat lebih pandai dan mampu mengembangkan komunikasi antar mereka sehingga pada akhirnya mereka dapat saling berdiskusi secara konstruktif Universitas Sumatera Utara 54 dan mengatasi permasalahan yang ada. Jadi, ketika agen pengubah, baik yang berasal dari lembaga pemerintah maupun nonpemerintah telah menyelesaikan kebijakan pemberdayaan usaha kecil dan menengah UKM tersebut, pemberdayaan usaha kecil dan menengah sebagai suatu proses dapat terus berlangsung. Hasil wawancara bersama Bapak Zulfikar, SH selaku Kepala Seksi Sarana di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan mengenai pernyataan diatas. Langkah-langkah apa saja yang harus di tempuh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan dalam melakukan pemberdayaan UKM, khususnya para pelaku usaha yang ada di Kecamatan Medan Tembung ? Salah satunya adalah pelatihan-pelatihan, bahkan nanti setelah pelatihan itu kita berkeinginan mereka itu bisa membuat lebih dari apa yang dilatihkan itu. Setelah jadi mereka coba pamerkan. Kami tidak akan tutup mata kalau ada pelaku UKM yang benar-benar bagus pasti kami akan coba untuk memperkenalkan hasil produksinya ke daerah-daerah lain dengan cara dibawa ke pameran-pameran. Adakah program lain selain program tahunan yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan untuk para pelaku UKM ? Programnya seperti membuat pelatihan-pelatihan, mengikutkan pelaku UKM ke acara pameran-pameran, memberangkatkan pelaku UKM baik dalam maupun ke luar negeri seperti Malaysia, Belanda dan lain sebagainya. Kalau untuk bantuan permodalan kita mengarahkan pelaku usaha itu langsung ke Bank. Baik Bank SUMUT dan Bank Indonesia yang Universitas Sumatera Utara 55 sekaligus itu menjadi mitra dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Pada kesempatan yang sama peneliti juga bertanya kepada Bapak Ir. Nurdin Asyari, M. Si mengenai proses pemberdayaan yang telah dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan kepada pelaku usaha yang ada di Kecamatan Medan Tembung. Bagaimana peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan DISPERINDAG Kota Medan dalam memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah UKM yang ada di Kecamatan Medan Tembung ? Dalam rangka pemberdayaan UKM di Kecamatan Medan Tembung kita sudah mengadakan pelatihan-pelatihan pembuatan souvenir dan handycrafft, khusus Kecamatan Medan Tembung. Dan ada juga disana pengrajin kita dalam pembuatan batik, itu kita bawa ke pameran-pamean yang berrsifat skala Nasional. Jadi UKM yang ada di Kecamatan Medan Tembung khususnya adalah batik, souvenir dan handycrafft. Dan khusus di Kecamatan Medan Tembung ada satu pengrajin yaitu yang batik itu dulu pernah kita bawa magang sampai ke Pekalongan. Untuk pelatihan pembuatan membatik, yaitu ibu Nur Cahaya namanya. Pelatihan-Pelatihan seperti apakah yang sering diberikan kepada para pelaku UKM sebagai proses pemberdayaan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan DISPERINDAG Kota Medan ? Universitas Sumatera Utara 56 Bentuk pelatihannya secara langsung di kantor kecamatan-kecamatan, bukan Kecamatan Medan Tembung saja. Nah itu sudah kita lakukan bagaimana cara pembuatan souvenir, langsung di Kantor kecamatannya. Sesering apa pelatihan-pelatihan tersebut dilakukan bagi para pelaku UKM ? Pelatihan itu sudah menjadi program tahunan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, itu sudah masuk menjadi agenda kita. Bukan saja di Kecamatan Medan Tembung bahkan kecamatan lain juga ada sudah kita lakukan pelatihan-pelatihan. Baik itu souvenir, handycrafft, mabel, dan makanan sehat itu juga ada kita buat pelatihan. Kira-kira dalam setahun itu ada berapa kali pelatihan tersebut dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan kepada para pelaku UKM ? Dalam satu tahun itu untuk Kota Medan, karena kitakan tidak fullkan pada satu kecamatan saja, itu bisa 4-6 kali dalam setahun pelatihan-pelatihan itu kita buat secara bergiliran. Bentuk bantuan seperti apa saja yang sudah diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan kepada para pelaku UKM di Kecamatan Medan Tembung ? Untuk Kecamatan Medan Tembung, kalau saya tidak salah kemarin itu ada pelatihan mabel. Dalam pelatihan mabel itu alat-alat untuk pelatihan itu di serahkan, diberikan dalam artian di fasilitasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan untuk Kecamatan Medan Tembung. Universitas Sumatera Utara 57 Bagaimana bentuk sosialisasi yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan dalam mengembangkan usaha produksi bagi para pelaku UKM, Khususnya yang ada di Kecamatan Medan Tembung ? Kalau Kecamatan Medan Tembung itu tadi, pengrajin yang ada disana itu kita bawa untuk mengikuti pameran-pameran, sebagai sosialisasi bentuk pengenalan dari hasil produksinya ke masyarakat luas. Dan kemarin juga pihak kecamatan saya lihat pada saat acara MTQ ada pameran, berarti Kecamatan Medan Tembung ikut juga berperan, apa-apa produk UKM yang ada di Kecamatan Medan Tembung di tampilkan mereka di stand kecamatannya. Nah itu berarti pameran yang dilakukan itu tidak hanya diluar saja tetapi juga didalam kecamatan itu sendiri. Kira-kira ada atau tidak sistem pengawasan yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan kepada para pelaku UKM agar jangan putus begitu saja setelah diberikan pelatihan-pelatihan tersebut ? Memang itu salah satu kendala juga. Kita buat pelatihan-pelatihan namun setelah itu berhenti dalam artian tidak di kembangkannya basic yang sudah kami berikan. Memang tidak sedikit juga yang masih mengembangkan apa yang sudah ia dapat dari pelatihan-pelatihan yang di berikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Salah satu bentuk pengawasannya mungkin pada saat pameran kita pantau, ada atau tidaknya kreatifitas pelaku UKM itu dari tiap-tiap kecamatan itu. Seperti kemarin contohnya di acara MTQ, itukan seluruh kecamatan wajib ikut serta dan wajib punya stand. Nah pada saat itulah Dinas Perindustrian dan Universitas Sumatera Utara 58 Perdagangan Kota Medan melihat memang hasil pelatihan kita itu ada pamerkan mereka di acara tersebut. Untuk lebih dalam lagi peneliti melakukan Wawancara bersama Bapak M. Taufik selaku Bendahara Umum UKM CENTER SUMUT. Kemarin Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan membuka apa saja pak untuk pelatihan Usaha Kecil Menengah ? Kalau Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan memang banyak contohnya seperti membatik, membordir, mengolah makanan ringan seperti lumpia, keripik dan macam-macamlah jadi mereka ini bukan membuka tetapi memang binaan atau membina dan memberikan kesempatan. Jadi adanya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan artinya Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan ini sebagai jembatanlah bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah. Dimana Usaha Kecil Menengah ini agar bisa dikenal produk-produknya sekalian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan membantu untuk Usaha Kecil Menengah ini maju. Salah satu contohnya seperti kemarin itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan itu membantu seperti berbentuk peralatan. Di samping itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan ingin memperkenalkan Usaha Kecil menengah di Sumatera Utara ini ke Provinsi lain agar bisa menasional selain pelatihan. Seperti tempo hari kemarin kami ke Surabaya, jakarta sampai ke luar negeri yaitu ke Jepang. Dan biayanya ini semua dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Jadi para pelaku Usaha Kecil Menengah mempromosikannyalah Universitas Sumatera Utara 59 produk-produk apa yang mau dipromosikannya dan pada waktu itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan menetukan umpanya barang yang ini yang dibawa, tidak semua barang. Menurut bapak, apakah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan mengetahui bahwa ada berapa banyak para pelaku Usaha Kecil Menengah yang ada di Kecamatan Medan tembung ? Ya saya rasa tahu. Karena yang saya ketahui untuk para pelaku Usaha Kecil Menengah yang ada di Kecamatan Medan Tembung ada beberapa yang benar-benar berhasil dan bertahan. Kalau untuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan mereka mengetahui sikit banyaknya untuk jumlah para pelaku Usaha Kecil Menegah dari kami UKM CENTER SUMUT paling tidak database para pelaku Usaha Kecil Menengah itu yang kami berikan kepada mereka. Nah dari situlah mereka tahu daerah-daerah mana para pelaku Usaha kecil Menengah ini. Kemarin itukan sempat pembagian klaster-klaster, daerah sini ini produknya daerah yang ini pula lain lagi nah seperti itulah. Seberapa sering Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan membuat event atau merekrut bahkan pelatihan bagi para calon pelaku Usaha Kecil Menengah ? Setahu saya dalam kurun waktu 1 tahun hanya 4 kali mereka buka pelatihan seperti seminar termasuk juga di dalamnya. Universitas Sumatera Utara 60 Setelah mendapatkan hasil jawaban dari Bapak Ir. Nurdin Asyari, M. Si dan Bapak M. Taufik peneliti juga menanyakan hal yang sama kepada Bapak Ir. Deni Mirza, MM yaitu: Adakah proses pemberdayaan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan terhadap para pelaku Usaha Kecil dan Menengah ? Ada, maka pemberdayaan yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan terhadap pelaku usaha, kita dilibatkan oleh pemerintah, itu dalam hal misalnya ada satu dari sisi perizinan. Sekali lagi kita bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam membuat perizinan, karena pada saat itu adalah yang mengeluarkan izin usaha adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan belum badan atau satu atap. Disaat inilah terjadi MOU atau persetujuan, perjanjian yang kita lakukan di UMA, ada MOU antara UKM CENTER SUMUT dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan masalah perizinan dan di saksikan oleh gubernur Bank Indonesia, Deputi dua dari kementerian BUMN Koperasi, dan lain-lain, ini saat kita sedang kerjasama dengan UMA, kita ada pemberdayaan kerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan supaya membantu perizinan murah kepada pelaku UKM. Kita bermitra dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam hal misalnya satu poin legalitas usaha. Jadi Lembaga UKM CENTER SUMUT, mewakili pelaku usaha menandatangani kerjasama MOU dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memudahkan dan membuat biaya murah dalam hal perizinan. Yang tanda tangan adalah UKM CENTER SUMUT dengan Kadis Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada masa Universitas Sumatera Utara 61 itu yaitu bapak Basrul Muhallim. Kita membantu UKM supaya memiliki izin, tetapi dengan biaya murah sesuai APBD dan proses cepat. Itulah upaya pemberdayaan UKM CENTER SUMUT dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan langsung bersentuhan dengan pelaku UKM. Kenapa harus punya izin ? agar supaya mereka naik kelas, dipandang oleh Bank, di pandang oleh BUMN sebab dia punya izin. Ada juga kerjasama UKM CENTER SUMUT kita dengan Badan Pertahanan Nasional, agar pelaku usaha dapat mensertifikatkan bangunan rumahnya. Hal ini berguna untuk menaikkan harga dan sebagai penguat jaminan dalam melakukan pinjaman modal kepada Bank. Namun peneliti tidak pernah lupa untuk bertanya langsung kepada pelaku usahanya dalam hal ini adalah Ibu Dra. Nur Cahaya, pelaku usaha membatik di Kecamatan Medan Tembung karena dalam hal ini pelaku usaha adalah orang yang secara langsung yang merasakan proses pemberdayaan yang dilakukan dan diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Adakah proses pemberdayaan bagi karyawan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, contohnya seperti cara mengembangkan produksi atau teknik ? Ada. Ada pelatihan keluar tahun lalu yang mereka kasih pada masyarakat Kelurahan Tembung dan Kelurahan Indra Kasih malah kami yang disuruh melatih itu saja. Seberapa sering proses ibu melatih dan adakah jadwal khusus untuk melatih? Universitas Sumatera Utara 62 Itu cuma dua kali dan jadwalnya 2 minggu secara tiap hari kami latih sampai mereka pandai kalau mereka mau buka seperti ini sudah bisa. Adakah proses follow up atau pelatihan berkelanjutan atau pengawasan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan ? Sampai saat ini ya gak tau ya. Kalau kami ada di telepon “kak ayok buka yok” nah itu ada. Nah ini dari Bantan ini karyawan kami yang kami latih kemarin jadi mau ikut kerja disini.

4.4. Pemberdayaan Melalui Kemitraan